Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kesabaran dan Keseimbangan: Kunci Porto untuk Singkirkan Roma
6 Maret 2019 15:33 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Sergio Conceicao tahu bahwa tim asuhannya, Porto , butuh gol untuk menyingkirkan Roma dan lolos ke perempat final Liga Champions. Akan tetapi, mantan pemain sayap Lazio dan Parma itu tidak mau anak-anak asuhnya tampil terburu-buru dalam laga leg II di Estadio do Dragao, Kamis (7/3/2019) dini hari WIB nanti.
ADVERTISEMENT
Saat ini Porto berada dalam kondisi tertinggal 1-2. Dua gol Nicolo Zaniolo di leg I hanya bisa dibalas sekali oleh Porto lewat pemain pengganti Adrian Lopez. Meski begitu, gol Adrian itu sudah cukup untuk memberi Porto harapan besar lolos ke babak berikut. Di leg II, juara Liga Champions 1987 dan 2004 itu hanya butuh menang 1-0 untuk menyingkirkan sang lawan.
Tak banyak memang gol yang dibutuhkan Porto, tetapi Conceicao tetap ingin agar pemain-pemainnya tampil sabar. "Kami harus berusaha memetik kemenangan, tetapi tak boleh terburu-buru. Kami tahu kekuatan mereka, mereka punya lini depan tertajam ketiga di Serie A dan pemain-pemain luar biasa. Mereka adalah tim bagus, jadi kami harus tampil seimbang," katanya dalam konferensi pers prapertandingan.
ADVERTISEMENT
"Dalam beberapa pertandingan terakhir kami mencoba memainkan pemain yang jarang turun dan mereka mampu memberi jawaban memuaskan. Semua tim punya ceritanya sendiri. Bagi kami, penting untuk memiliki lebih dari satu solusi, tetapi itu tidak akan menentukan. Kerja sama timlah yang terpenting. Kami butuh keseimbangan antara bertahan dan menyerang," papar Conceicao.
Baik Porto maupun Roma datang ke pertandingan ini dengan modal negatif. Porto baru saja ditekuk Benfica 1-2 di O Classico, sementara Roma dihajar Lazio 0-3 dalam Derby della Capitale. Walau demikian, Conceicao tidak menganggap hasil di dua laga tersebut relevan dengan bentrok di Liga Champions.
"Semua yang dikatakan jelang laga tidak akan lagi berlaku setelah wasit meniup peluit. Roma tidak serta merta menjadi lemah hanya karena mereka kalah dalam laga derbi. Kami sudah siap menjalani pertandingan sulit. Kami tahu bahwa Roma gampang sekali kebobolan, tetapi kami sudah siap menghadapi Roma yang bakal mati-matian mempertahankan keunggulan, itu jelas," tegas pria 44 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Di Porto , Conceicao sendiri selama ini doyan menggunakan pakem 4-4-2. Namun, dia tak menutup kemungkinan bakal menggunakan taktik berbeda demi mendobrak pertahanan Roma nantinya.
"Aku sudah menganalisis pertandingan terakhir kami. Para pemain depan adalah lini pertama pertahanan kami. Ketika bermain dengan striker dan pemain sayap, kami harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada. Di pertandingan nanti, ada kemungkinan kami akan mengubah strategi, tetapi aku tidak akan berkata apa-apa soal line-up kami. Yang jelas, ada tiga pemain yang tempatnya tidak tergantikan," tutup Conceicao.