Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kesaksian Kasper Schmeichel soal Tembakan Laser saat Hadapi Inggris
9 Juli 2021 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:58 WIB
ADVERTISEMENT
Penjaga gawang Denmark, Kasper Schmeichel , merespons kejadian penembakan laser ke wajahnya ketika menghadapi Inggris di semifinal Euro 2020, Kamis (8/7) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Pemain berusia 34 tahun ini mengaku tidak merasakan gangguan tersebut ketika Harry Kane mengeksekusi penalti di babak tambahan. Akan tetapi, ia merasakannya pada babak kedua.
Penembakan laser jadi salah satu momen kontroversial yang terjadi dalam keberhasilan Inggris melenggang ke partai final Euro 2020 usai menyingkirkan Denmark 2-1.
Kejadian itu tampak terlihat ketika Schmeichel tengah bersiap menghadapi sepakan 12 pas yang dilakukan Kane pada babak tambahan. Saat itu, laser berwarna hijau mencoba untuk mengganggu pandangan Schmeichel.
Namun, hal tersebut tak berhasil, karena kiper Leicester City ini mampu menepis sepakan Kane. Nahas, bola rebound yang datang bisa dimanfaatkan kembali oleh pemain Tottenham Hotspur tersebut dan menjadi gol penentu langkah Inggris ke partai puncak.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya perihal insiden tersebut, Schmeichel mengungkapkan tidak merasakan gangguan tersebut saat eksekusi penalti Harry Kane di babak tambahan, melainkan dirasakannya pada babak kedua.
“Ya, saya tidak mengalaminya pada tendangan penalti, karena itu berada di belakangan saya, di sisi kanan saya,” ujar Schmeichel dikutip dari Fox Sports.
“Tetapi, saya mengalaminya di babak kedua. Saya memberi tahu wasit, dan dia pergi untuk mengatakan sesuatu kepada salah satu ofisial lainnya,” tambah Schmeichel.
Atas kejadian itu, UEFA merespons dengan ancaman sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Meski belum diketahui jenis sanksinya, FA diyakini akan menerima denda uang dalam jumlah yang sangat besar.
Penulis: Alif Zaky Assidiqi