news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Ketika Trio Gelandang The Reds Pusingkan Pep

2 Januari 2017 17:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Juergen Kloop vs Pep Guardiola (Foto: Getty Image)
zoom-in-whitePerbesar
Juergen Kloop vs Pep Guardiola (Foto: Getty Image)
Momen pergantian tahun bagi para pemain Manchester City mungkin tak lagi menarik untuk dirayakan. Ketika semua orang bersuka cita meniup terompet dan menyalakan kembang api, skuat The Citizens justru tertunduk lesu. Kekalahan 0-1 atas Liverpool di Anfield beberapa jam sebelum memasuki 2017 menjadi pangkal masalahnya.
ADVERTISEMENT
Kegagalan meraih poin itu bukan hanya melempar City keluar dari empat besar klasemen Premier League, melainkan juga mengakhiri dominasi sang arsitek, Pep Guardiola, atas juru taktik Liverpool Juergen Kloop. Padahal, jauh sebelum laga, Pep rela menonton partai Liverpool vs Stoke City guna mengintip kekuatan calon lawannya--hal yang sangat jarang dilakukan Pep.
Niatan Pep memata-matai Liverpool tentu sangat dipahami. Ia ingin mengakhiri catatan buruk City yang tak pernah menang di Anfield sejak 2003. Pep juga gengsi jika kalah dari Klopp yang selama ini cukup berhasil dijinakannya.   
Persaingan Pep dan Klopp kali ini bukanlah yang pertama kalinya. Kedua pelatih tersebut juga pernah beradu taktik di Bundesliga kala Pep melatih Bayern Muenchen dan Klopp menjadi arsitek Borussia Dortmund. Dari delapan pertemuan, Pep berhasil unggul dengan empat kemenangan, sementara Klopp hanya tiga kali menang dan sisanya berakhir imbang. Catatan itu akhirnya pupus menyusul kekalahan City.
ADVERTISEMENT
Malam itu, Liverpool tampil begitu perkasa. Rahasianya terletak pada trio gelandang yang dimiliki Klopp yaitu Jordan Henderson, Georginio Wijnaldum dan Emre Can. Dua nama pertama memang sering diduetkan bersama, sementara Can baru tampil sebanyak delapan kali sebagai starter. Kendati demikian ketiganya cukup ampuh dalam menjaga lini tengah The Reds. Hal itu dibuktikan dengan catatan total 15 tekel yang delapan diantaranya sukses dari ketiga pemain tersebut.
Wijnaldum merupakan pemain versatile yang memungkinkannya untuk bermain di berbagai lini. Pemain asal Belanda itu juga memiliki determinasi tinggi yang memang dibutuhkan sebagai pelengkap Henderson yang merupakan tipikal gelandang box to box.
Sementara, keputusan untuk memasang Can lebih kepada pertimbangan atribut bertahan yang lebih baik daripada Adam Lallana. Can berpostur relatif lebih besar serta unggul dalam kemampuan tekel dan intersep menjadi salah satu kunci untuk meredam penguasaan bola yang menjadi ciri khas Pep.  
ADVERTISEMENT
Gelandang Liverpool Emre Can (Foto: Laurence Griffiths)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Liverpool Emre Can (Foto: Laurence Griffiths)
Berdasarkan data dari Whoscored, Can menempati peringkat keempat sebagai pemain Liverpool terbanyak yang melakukan tekel. Rata-rata ia mencatat 1,8 tekel per laga. Terbanyak dicatatkan oleh Henderson dengan 3,9 tekel di tiap pertandingan. 
Peranan tak kalah penting dimainkan James Milner yang semakin fasih berposisi sebagai bek kiri. Menghadapi mantan klubnya, ia berhasil mencatatkan 4 intersep, 7 clearance serta empat blok. Berkat aksi ciamiknya, Raheem Sterling yang beroperasi di sisi sayap kanan tak mampu berbuat banyak.
Lallana kemudian didorong ke depan untuk menggantikan peran Philippe Coutinho. Keputusan Klopp bukan tanpa alasan, lulusan akademi Southampton itu memang sedang dalam kondisi on fire. Dalam empat laga sebelumnya ia sukses  mendulang  4 gol dan 1 asisst.
ADVERTISEMENT
Absennya Coutinho sejak awal Desember sempat membuat Klopp sedikit kelimpungan. Pelatih kelahiran Stuttgart itu sempat meracik ulang trio lini depan. Dari ketiga trisula andalannya, hanya Sadio Mane yang posisinya tak berubah. Roberto Firmino yang biasa berperan sebagai penyerang tengah terpaksa digeser ke sisi kiri, sementara posisinya ditempati oleh Divock Origi.
Tak Berkutik
Pergeseran posisi itu terbukti berpengaruh dengan performa Firmino. Terhitung sebelum laga melawan Stoke, pemain seharga 29 juta pounds itu tak satupun berkontribusi dalam gol yang dicetak Liverpool dalam enam laga.
Keputusan Klopp dalam memainkan skema tersebut ternyata berbuah hasil manis. Beberapa pemain penting City dibuat tak berkutik oleh Liverpool. Kevin de Bruyne hanya sekali memprakarsai peluang yang bahkan hanya berasal dari tendangan pojok. Padahal De Bruyne merupakan pemain yang paling banyak menciptakan peluang dibanding para rekan-rekannya dengan rincian 9 asisst dan 46 umpan kunci.
ADVERTISEMENT
Sergio Aguero yang baru kembali seusai dijatuhi sanksi juga tak bisa berbuat banyak. Pemain yang telah mencetak 10 gol itu hanya melayangkan dua tembakan yang satu diantaranya melenceng dari sasaran. 
Striker Manchester City Sergio Aguero (Foto: Clive Brunskill)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Manchester City Sergio Aguero (Foto: Clive Brunskill)
Jika puncak pencapaian Liverpool biasanya terjadi belakangan, kali justru terjadi di awal. Kombinasi Lallana dan Wijnaldum berhasil membuahkan gol saat laga baru berjalan delapan menit. Wijnaldum sukses mencetak gol cantik lewat sundulan kepalanya.Terlepas dari kesalahan Pablo Zabaleta serta Sterling yang membiarkan Lallana melepaskan crossing dan Aleksandar Klarov yang memutuskan untuk menunggu umpan tersebut.
Tertinggal lewat gol cepat terkadang memang membuat laga dua kali lebih berat. City sendiri merupakan salah satu tim yang sering kecolongan gol di awal laga. Total Yaya Toure dan rekan-rekan telah enam kali kebobolan dalam 15 menit pertama.
ADVERTISEMENT
"(Kebobolan gol cepat) Itu bukanlah masalah besar, tetapi tentu saja membuat segalanya lebih rumit," ujar Pep seperti yang dilansir oleh The Guardian.
Malam itu, kerumitan tampaknya menjadi teman setia Pep Guardiola. Mulai dari rumitnya memata-matai lawan hingga rumitnya mengantisipasi perubahan strategi sang lawan. Perlahan namun pasti, Pep mulai merasakan rumitnya menuju tangga juara Premier League.