Ketum PSSI soal Solusi Tim Musafir: Kami Bahas di Kongres

21 Januari 2020 20:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, Ketua Umum PSSI periode 2019-2023. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, Ketua Umum PSSI periode 2019-2023. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Enam stadion dipilih sebagai venue Piala Dunia U-20 2021. Stadion yang dimaksud ialah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Kabupaten Bogor), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Patriot Candrabaga (Kota Bekasi), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Manahan (Solo).
ADVERTISEMENT
Renovasi keenam stadion itu pun dilakukan pada 2020 demi memenuhi standar FIFA. Hanya saja, renovasi ternyata melahirkan masalah anyar.
Klub-klub Liga 1 khususnya—yang kandangnya masuk daftar venue Piala Dunia U-20 2021—harus memutar otak mencari markas baru. Sebut saja PS Tira-Persikabo, Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya.
Mereka punya kemungkinan besar menjadi tim musafir. Dari beberapa klub yang terdampak, Persebaya paling vokal meneriakkan protes tak ingin jadi tim musafir di Liga 1 2020.
Kekisruhan itu membuat PSS buka suara. Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan, meminta agar manajemen Persebaya dan pendukung setianya, Bonek, untuk lebih legowo.
“Saya harap teman-teman Bonek bisa mengerti. Usai Piala Dunia U-20 nanti ‘kan bisa kembali ke Surabaya. Saya mohon pengertiannya,” ujar Iriawan.
ADVERTISEMENT
Ketua PSSI terpilih Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Meski demikian, federasi tengah merumuskan solusi agar semua pihak tidak ada yang dirugikan. Iriawan menegaskan pembahasan lebih lanjut akan dilangsungkan saat Kongres Biasa PSSI pada 25 Januari mendatang.
“Nanti akan kami didiskusikan saat ketemu di Kongres. Tentu ada solusi. Kami yakin teman-teman suporter Persebaya berbesar hati karena ada kepentingan yang lebih besar. Bukan berarti Persebaya tidak besar, ya, melainkan ada kepentingan nasional. Nanti saya akan bicara sama Asprov (Jawa Timur),” tutur Iriawan.
Persoalan tim musafir memang kudu selesai sebelum Liga 1 2020 bergulir. Pasalnya, perhatian tak cuma perihal pencarian markas baru, tapi juga penerimaan masyarakat terhadap kedatangan tim dari luar.
Khusus kasus Persebaya, PSSI tak bisa melepaskan masalah penolakan Bonek di luar Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Harus ada persamaan persepsi dengan aparat keamanan. Tentu mereka khawatir terjadi sesuatu. Kami akan berkoordinasi dengan aparat karena sekarang sudah ada badan kompetisi yang khusus berkomunikasi dengan Asprov (Asosiasi Provinsi PSSI), intelkam (satuan intelijen dan keamanan), bagops (bagian operasi) dari kepolisian,” kata Iriawan.