Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kiper Inter Harusnya Dikartu Merah saat Lawan Sassuolo? Cek Aturannya
3 Oktober 2021 6:09 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sassuolo mencetak gol lebih dulu via sepakan penalti Domenico Berardi (22'). Lalu, Inter membalikkan keadaan via gol sundulan Edin Dzeko (58') dan gol penalti Lautaro Martinez (78').
Akan tetapi, hasil laga di Mapei Stadium itu boleh jadi berbeda andai Handanovic diusir. Jadi, pada injury time babak pertama, ada momen Gregoire Defrel berhadapan satu lawan satu dengan Handanovic di luar kotak penalti.
Jadi, Handanovic keluar dari kotak penalti untuk menyapu bola. Sebab, posisi Defrel adalah sendirian tak terkawal saat mengejar bola. Saat Defrel coba menggocek bola, Handanovic menghalangi langkahnya dengan badannya hingga terjatuh. Hilanglah peluang gol Sassuolo.
Wasit dan VAR memilih untuk tidak melakukan review mendalam atas insiden itu. Akhirnya, tak ada kartu merah atau kartu kuning yang diberikan.
ADVERTISEMENT
“Melihat rekaman itu lagi, itu hanya menegaskan kesan yang saya dapatkan dari pinggir lapangan, yaitu bahwa itu adalah kartu merah," kata pelatih Neroverdi, Alessio Dionisi, kepada Sky Sport Italia.
“Apa yang bisa saya katakan tentang itu adalah bahwa wasit melakukan kesalahan. Pelatih membuat kesalahan, pemain membuat kesalahan, begitu juga wasit."
“Jika kami bermain 11 vs 10 di babak kedua, kami akan menang. Saya bertanya-tanya mengapa VAR terkadang ada, saya lebih marah daripada yang terlihat sekarang, dan kami harus menerima kesalahan, tetapi hanya sampai taraf tertentu. Kami berharap keberuntungan ini datang di sekitar kita juga di masa depan," tambahnya.
Laws of the Game 2021/22 yang dikeluarkan International Football Association Board (IFAB) mengatur soal aturan kartu merah. Seorang pemain, termasuk kiper tentunya, bisa dikartu merah jika melakukan salah satu pelanggaran berikut ini:
ADVERTISEMENT
Dalam kasus Handanovic di laga Sassuolo vs Inter ini, kita bisa mencermati poin kedua. Secara lebih mendalam, IFAB menjelaskan bahwa jika pemain itu melakukan handball, maka itu pelanggaran. Dalam tayangan ulang, tangan Handanovic tak mengenai bola.
Kita juga bisa melihat poin ketiga. IFAB menerangkan bahwa pelanggaran kotor serius adalah tekel atau benturan yang membahayakan keselamatan lawan atau menggunakan kekuatan atau kebrutalan yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Setiap pemain yang menerjang lawan dalam memperebutkan bola dari depan, dari samping, atau dari belakang dengan menggunakan satu atau kedua kaki, dengan kekuatan berlebihan atau membahayakan keselamatan lawan, dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran serius.
Apakah aksi Handanovic bisa disebut pelanggaran kotor serius? Semua kembali lagi ke interpretasi dan hak prerogatif wasit dan petugas VAR . Jika mereka sepakat itu bukan pelanggaran yang layak dikartu merah dan merasa sudah jelas dengan mata, mereka berhak tak perlu lagi melihat tayangan ulang untuk memutuskan.