Kisah Andrey Arshavin: Cetak Quattrick di Liga Inggris, Pensiun di Kazakhstan

6 September 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain depan Zenit Saint-Petersburg Portugis Andrey Arshavin (kanan) bersaing dengan bek Austria Wien Christian Ramsebner. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemain depan Zenit Saint-Petersburg Portugis Andrey Arshavin (kanan) bersaing dengan bek Austria Wien Christian Ramsebner. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Kazakhstan boleh jadi bukanlah negara yang identik dengan sepak bola. Namun, salah satu pemain hebat yang pernah cetak quattrick di Liga Inggris, Andrey Arshavin, mengakhiri kariernya di sana.
ADVERTISEMENT
Mengutip Planet Football, eks pemain Arsenal itu memang telah pensiun sejak 2018. Pada periode tersebut, Arshavin bisa dibilang kurang bersinar. Catatan gol ataupun assist-nya terbilang biasa saja, bahkan perpisahan sang pemain dirayakan dengan sangat sederhana.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada cerita yang bisa dibagikan dari perjalanan karier Arshavin. Saat itu, Kazakhstan berada di peringkat ke-24 dalam koefisien negara UEFA, di bawah Skotlandia dan Belarusia, dan kepindahan Arshavin ke sana hanya menarik bagi fan fanatik Arsenal.
Arshavin sendiri sempat menorehkan salah satu performa terbaik di Liga Inggris. Pada 21 April 2009, Arsenal dan Liverpool bertemu dalam pentas Premier League. Pemain asal Rusia itu berhasil membobol gawang The Reds sebanyak empat kali di laga tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu gol yang mungkin paling apik dicetak oleh Arshavin adalah gol keduanya. Dengan memanfaatkan kesalahan dari Alvaro Arbeloa, ia tanpa ampun menggetarkan gawang Liverpool dari luar kotak penalti seorang diri.
Sementara itu, keempat gol Liverpool diciptakan oleh Fernando Torres dan Yossi Benayoun, yang sama-sama mengantongi dua gol. Laga Liverpool kontra Arsenal pun berakhir imbang 4-4.
Adapun, Arshavin membela FC Kairat di Kazakhstan. Selama tiga musim dan menginjak usianya yang ke-37, ia mampu bermain gemilang di klub sepak bola keenam paling sukses di negara tersebut.
Arshavin secara konsisten berhasil menyumbangkan gol dan assist, membantu klubnya memenangi Piala Kazakhstan dan meningkatkan jumlah penggemar klub yang bermarkas di Central Stadium tersebut.
Hal tersebut tentu bikin Arshavin sukses membungkam para pengkritiknya. Pada 2016, ia disebut sudah habis dan bakal pensiun dalam waktu dekat.
Pemain Rusia Andrey Arshavin (kiri) berebut bola dengan bek Italia Andrea Barzagli. Foto: Fabrice Coffrini / AFP

Membangun Ulang Kariernya

Kala itu, Arshavin memutuskan untuk hengkang dari kompetisi sepak bola Rusia setelah bakatnya sudah tidak dihargai lagi. Kontraknya diputus oleh Kuban Krasnodar setelah kurang dari satu musim kedatangannya (bersama dengan Roman Pavlyuchenko).
ADVERTISEMENT
Berusia 34 tahun pada saat itu, Arshavin jelas tidak menarik minat dari klub-klub top Eropa. Eks pemain CSKA Moskow itu bahkan berniat pensiun.
“Jika ada tawaran untuk terus bermain, saya pasti akan melihatnya. Jika tidak, saya akan mengakhiri karier saya,” ujar Arshavin.
Untungnya, tawaran untuk Arshavin datang juga. Aleksandr Borodyuk, mantan asisten Guus Hiddink saat latih Timnas Rusia, yang sekarang mengelola FC Kairat di Kazakhstan berminat untuk merekrut sang pemain.
Kesepakatan itu terjadi pada 18 Maret 2016 dan memberikan kegembiraan untuk warga kota Almaty. Namun, ada satu orang yang kurang senang dengan kedatangan Arshavin, yakni anggota parlemen Kazakh, Muhtar Tinkeyev.
“Lihatlah Arshavin, mereka telah memberinya kontrak 1 juta USD. Bayangkan saja, lebih dari 1 juta USD setahun. Mengapa uang ini tidak dihabiskan untuk olahraga anak-anak? Dalam membangun taman bermain?” keluh politisi tersebut.
ADVERTISEMENT

Kembali Aktif Bermain bersama Kairat

Awal perjalanan Arshavin di kompetisi sepak bola Kazakhstan sendiri terbilang buruk setelah FC Kairat harus mengalami kekalahan 2-1. Bahkan, manajernya menyerah dan mengundurkan diri.
Dan barulah pada pertandingan kelimanya, Arshavin bisa mulai beradaptasi dengan Kairat. Pada Mei 2016, Arshavin dan tim barunya mulai menemukan alur mereka, di mana mereka tak terkalahkan dalam 16 pertandingan dan lolos ke playoff kejuaraan liga.
Kembali dipanggil Timnas Rusia tentu sudah sulit bagi Arshavin kala itu. Sebab, ia sudah tidak dalam kondisi primanya serta usianya yang pada waktu itu sudah 35 tahun. Akan tetapi, performa Arshavin di Liga Premier Kazakhstan masih layak untuk diacungi jempol.
Meskipun Kairat berada di urutan kedua di belakang FC Astana, tim Arshavin mencetak 75 gol (delapan di antaranya milik Arshavin) dalam 32 pertandingan.
ADVERTISEMENT
Kembalinya permainan magis seorang Arshavin membuat para jurnalis menelan ludah mereka sendiri, Seorang blogger sepak bola lokal bernama Peter Volikova telah berjanji untuk mencukur rambutnya jika Arshavin mencetak lebih dari tujuh gol untuk Kairat, dan pria itu pun harus memenuhi janjinya.
Arshavin bahkan juga sukses dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Kazakhstan tahun 2016. Sang penyerang pun setuju untuk tinggal satu tahun lagi.
Kairat dan Arshavin kembali mengulangi catatan gol mereka yang tinggi di musim berikutnya, dan sukses mencetak 75 gol meski gagal menjadi kampiun Liga Premier Kazakhstan 2017 dengan selisih satu poin.
Meski begitu, Kairat sukses mengeklaim Piala Kazakhstan dan itu merupakan trofi pertama Arshavin di negara tersebut. Pada Mei 2017, ia mengenakan ban kapten untuk dua pertandingan, mencetak gol di pertandingan pertama, memberikan dua assist di pertandingan kedua dan memenangi keduanya.
ADVERTISEMENT
Pada 2018, Arshavin belum berhenti tampil mengesankan bareng Kairat. Ia berhasil mengemas sembilan gol, catatan terbaiknya di negara tersebut.
Andrey Arshavin juga sempat mendapat satu-satunya kartu merah dalam karier profesionalnya. Kala itu, ia menendang wajah gelandang Brasil, Rodrigo Antonio, secara misterius.
Dan meskipun Kairat tetap tidak bisa mengalahkan Astana dalam perburuan gelar juara liga di tahun 2018, para penggemar dan kolega tidak lupa untuk memberikan ucapan perpisahan yang layak bagi Arshavin.
Setelah pertandingan terakhirnya, Kairat menghormati Arshavin dengan mendandaninya dengan shapan dan kalpak, pakaian tradisional Kazakh. Hal tersebut tentu membuat sang pemain senang. Secara keseluruhan, Arshavin mencetak 28 gol dan 34 assist dari 98 laga bareng klub Kazakhstan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Transfermarkt, Arshavin kini bekerja sebagai direktur olahraga di klub Rusia, Zenit St Petersburg. Selama karier profesionalnya, ia telah mengemas 139 gol dan 186 assist dari 627 laga.
Adapun, Andrey Arshavin tercatat juga berhasil menorehkan 17 gol dari 75 caps dengan Timnas Rusia.