Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ada adagium yang berujar bahwa nama adalah sebuah doa. Dengan memberikan nama yang baik, hal itu akan jadi doa bagi sosok atau tempat yang ditempeli nama tersebut. Hal itulah yang kini terjadi di Persib Bandung.
Nama memang kerap diibaratkan gambaran dari sebuah harapan. Contoh, ketika orang tua memberikan nama Muhammad kepada anaknya, mungkin, terselip doa bahwa kelak anaknya memiliki akhlak serupa Nabi Muhammad SAW.
Atau, ketika seorang anak diberikan nama Nur, terselip harapan jika kelak sang anak bisa menjadi cahaya bagi orang-orang di sekitarnya. Begitulah, nama para akhirnya memang tidak sekadar jadi deretan huruf saja.
Hal ini pula yang dialami oleh Gian Zola, Beckham Putra, dan Mario Jardel, tiga pemain muda Persib Bandung. Dengan nama-nama serupa pemain besar di Eropa, ada harapan dari sang pemberi nama bahwa kelak mereka semua bisa jadi pemain besar.
Lalu, apakah mereka sudah mempu menjawab harapan dari nama tersebut? Apa faktor yang melatarbelakangi pemberian nama itu? Di dalam tulisan ini, kumparanBOLA akan membahasnya.
Gian Zola Nasrulloh Nugraha
Gian Zola Nasrulloh Nugraha adalah anak kedua dari pasangan Budi Nugraha dan Yuyun Zawariah. Pemberian nama Gian Zola ini merupakan buah dari kekaguman sang ayah terhadap Gianfranco Zola.
Jadi, ketika Zola lahir tahun 1998, Gianfranco Zola tengah mengalami musim yang manis bersama Chelsea. Ia sukses merengkuh gelar Piala Liga, Piala Winners, serta Piala Super Eropa.
Alhasil, sang ayah pun menyematkan nama Gian Zola ini kepada anaknya. Terselip harapan di situ, bahwa kelak Gian Zola bisa menjadi seperti Gianfranco Zola yang sukses merengkuh karier di Inggris.
Setidaknya, saat ini Zola sedang dalam perjalanan untuk menjawab harapan tersebut. Memang, di level klub, ia masih harus bersaing dengan pemain Persib yang lain. Per Soccerway, Zola baru tampil 19 kali sejak masuk tim utama Persib pada 2017.
Namun, salah satu penampilannya yang patut dicatat adalah saat ia membela Persela Lamongan. Dipinjamkan ke Persela pada pertengahan musim Liga 1 2018, ia langsung menunjukkan kemampuannya.
Total, dari 16 laga bersama Persela, Zola mampu jadi starter sebanyak 12 kali serta mampu menorehkan 5 assist. Torehan ini pula yang mengantarkannya masuk Timnas U-22 di ajang Piala AFF U-22 2019 silam.
Makin apik lagi, Zola mampu mengantarkan Timnas U-22 menjuarai Piala AFF U-22. Hal itu membuat nama Zola melambung, meski di level klub persaingan dengan pemain lain masih harus ia jalani.
Secara karakter permainan, Zola memang hampir mirip dengan Gianfranco Zola. Sama-sama berposisi sebagai gelandang serang, keduanya dianggap punya kemampuan umpan yang apik serta kerap jadi kreator peluang bagi rekan setimnya.
Tidak hanya itu, keduanya juga punya kemampuan olah bola yang apik. Bedanya, Gianfranco Zola memiliki kemampuan dribel yang baik dan berkaki kanan, sedangkan Zola kidal dan kemampuan dribelnya tidak terlalu bagus.
Beckham Putra Nugraha
Beckham Putra Nugraha adalah adik dari Gian Zola. Nah, jika nama Zola diberikan oleh sang ayah, yang notabene penggemar pemain Chelsea, Gianfranco Zola, nama Beckham justru berkaitan dengan ibunya.
Jadi, ibu Beckham, Yuyun Zawariah, adalah penyuka Manchester United. Alhasil, tercetuslah nama ini dan hal itu disetujui oleh sang ayah. Apalagi, di tahun 2001--tahun saat Beckham Putra lahir, David Beckham memang tengah jadi andalan di United.
Dari situ, terselip pula harapan bahwa Beckham kelak akan memiliki karier yang sukses di sepak bola seperti David Beckham. Sayangnya, sejauh ini, torehan Beckham memang belum terlalu mengilap di level senior.
Beckham baru tampil sebanyak 5 kali bersama Persib senior di ajang Liga 1. Ia juga baru bermain beberapa kali di ajang Piala Indonesia. Gol perdana Beckham bagi 'Maung Bandung' dicetak di ajang ini, saat Persib bersua Persiwa Wamena.
Namun, di level junior, Beckham sudah banyak menggondol trofi. Salah satunya, Beckham sukses mengantarkan Persib U-19 menjuarai Liga 1 U-19 pada 2018 silam. Tidak hanya itu, Beckham juga mulai rutin membela Timnas usia muda.
Tercatat, Beckham pernah tampil di ajang Piala AFF U-18 2019 serta Kualifikasi Piala Asia U-19 2020. Beckham sukses membawa Timnas U-19 meraih tempat ketiga di Piala AFF U-18 2019. Ia juga membawa Timnas U-19 lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2020.
Dari segi permainan, Beckham Putra justru memiliki karakter permainan yang jauh beda dengan David Beckham. Jika David Beckham dikenal sebagai sosok dengan akurasi umpan dan juga sepakan bebas menakutkan, lain hal dengan Beckham Putra.
Beckham Putra lebih dikenal dengan kemampuan dribel, gerakan cut inside, serta finishing yang bagus. Berbeda dengan David Beckham yang banyak mengandalkan kaki kanan, Beckham Putra punya kaki kanan dan kiri yang sama baiknya.
Di Timnas, Beckham mulai bisa memanfaatkan kemampuan dribelnya untuk memberi ruang bagi rekan setim. Alhasil, ia mampu beradaptasi dengan permainan Bagus Kahfi dan kolega dengan baik.
Mario Jardel
Ada lagi satu nama pemain di Persib Bandung yang terilhami dari nama pemain asing. Ia adalah Mario Jardel.
Di jagat sepak bola Eropa, nama Mario Jardel dikenal sebagai juru gedor andal. Ia tercatat merengkuh kesuksesan di Porto, Galatasaray, serta Sporting CP. Ia juga pernah meraih gelar Copa Libertadores bersama Gremio pada 1995.
Salah satu gelar bergengsi yang diraih Jardel terjadi saat ia merengkuh trofi Piala Super Eropa bersama Galatasaray pada tahun 2000. Ia juga meraih sukses di Portugal bersama Porto dan Sporting CP.
Di level Timnas, Jardel pernah membawa Timnas Brasil U-20 menjuarai Piala Dunia U-20 pada 1993 silam. Setidaknya, walau di akhir masa kariernya ia lebih banyak membela tim kecil, Jardel pernah sukses di Eropa.
Nah, lain cerita dengan Mario Jardel versi Persib. Ia baru memulai kariernya di tim senior. Pada pertengahan musim 2019, ia dikontrak hingga 2021 oleh manajemen Persib. Sampai sekarang ia belum menjalani debut Liga 1 bersama Persib.
Namun, di level junior, Jardel sudah pernah membawa Persib U-19 Persib juara Liga 1 U-19 pada 2018 silam. Ia pernah satu tim dengan Beckham Putra serta Wildan Ramdani, pemain muda Persib yang lain.
Meski begitu, secara karakteristik permainan, Mario Jardel versi Persib berbeda dengan Mario Jardel versi Brasil. Jardel versi Brasil berposisi sebagai penyerang. Ia dikenal memiliki penempatan posisi dan kemampuan sundulan yang baik.
Sementara itu, Jardel versi Persib berposisi sebagai bek. Meski begitu, Jardel versi Persib juga penempatan posisi dan kemampuan sundulan yang baik. Bedanya, Jardel versi Persib menggunakannya untuk menggalang pertahanan.
***
Zola, Beckham. dan Jardel. Tiga pemain itu kini tengah membela Persib dan sedang meniti karier di sepak bola Indonesia. Perjalanan mereka menuju kesuksesan memang masih jauh. Masih banyak rintangan yang sudah menanti di depan.
Meski begitu, lewat doa yang dititipkan lewat nama mereka, ketiganya mungkin saja akan jadi sosok andalan bagi Persib dan Timnas Indonesia di masa depan, laiknya Beckham, Zola, dan Jardel di negaranya masing-masing.
===
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!