Kisah di Balik Rekor Kemenangan Terbesar Sepanjang Sejarah: Australia 31-0 Samoa

7 September 2021 13:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepak Bola (Ilustrasi) Foto: Carl Recine/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sepak Bola (Ilustrasi) Foto: Carl Recine/Reuters
ADVERTISEMENT
Dua puluh tahun yang lalu, Australia berhasil mencatatkan rekor kemenangan terbesar sepanjang sejarah. Mereka membantai Samoa dengan skor 31-0 di laga Pra Piala Dunia 2002.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi FIFA, pertandingan tersebut terjadi pada 11 April 2001. Australia sedang berada di atas angin. Sebelum melawan Samoa, mereka telah berhasil menghajar Tonga 22 gol tanpa balas.
Di hari pertandingan, Australia mengistirahatkan beberapa pemain kuncinya seperti Harry Kewell dan Mark Viduka. Namun, The Socceroos masih bisa menurunkan John Aloisi dan Damian Mori.
Sementara keadaan buruk menimpa Samoa. Mereka tidak bisa memainkan hampir seluruh skuad utama mereka akibat permasalahan paspor. Satu-satunya pemain utama mereka yang ikut bermain di pertandingan tersebut adalah Nicky Salapu.
Samoa juga tidak bisa memanggil pemain-pemain yang ada di level U-20 karena sedang menjalani ujian saat laga tersebut berlangsung. Alhasil, mereka terpaksa menurunkan pemain-pemain muda, termasuk 3 pemain berusia 15 tahun yang membuat rata-rata usianya 18 tahun saat itu.
ADVERTISEMENT
Pertandingan pun selesai dengan hasil yang menakjubkan. Australia menghajar Samoa 31-0. Archie Thompson keluar menjadi pemain paling bersinar dengan berhasil mencetak 13 gol. Itu menjadikannya sebagai pemain yang mampu mencetak gol terbanyak di pertandingan internasional hingga saat ini.
Menurut kesaksian Wakil presiden Asosiasi Sepak bola Samoa Amerika (FFAS), Tony Langkilde, para pemain sempat meminta wasit dan bintang-bintang Australia untuk menghentikan laga karena sudah tidak sanggup bermain.
Sial, permintaan itu tidak dianggap. Setiap kali pemain Samoa berbicara kepada pemain Australia, responsnya sangat arogan. The Socceroos terus membombardir gawang Salapu. Beberapa pemain bahkan sempat menderita di lapangan saat gol demi gol tercipta.
"Saya tidak malu karena kami semua belajar sesuatu dari kejadian itu. Jika kami memiliki semua pemain kami, mungkin hanya menderita 5 atau 6 gol. Itu terjadi karena saya tanpa bek terbaik saya dan tidak ada yang bisa saya lakukan," ujar Salapu pada 2009, dikutip dari The Telegraph.
ADVERTISEMENT
Dampak dari laga berat sebelah itu telah membuat Asosiasi Sepak bola Australia (FFA) banjir kecaman. FFA pada akhirnya memilih meninggalkan Oceania untuk bergabung dengan Konfederasi Sepak bola Asia (AFC). Sebab, laga melawan Samoa membuktikan The Socceroos tak memiliki lawan sepadan.
“Tim Samoa Amerika benar-benar pemula. Dalam beberapa hal sepertinya bukan hal yang benar untuk dilakukan, berjalan di atas mereka seperti yang kami lakukan, tetapi kami setidaknya harus menunjukkan kepada mereka rasa hormat untuk mencoba yang terbaik," ucap Arcie Thompson kepada FIFA.
Selama menjadi anggota OFC, Australia memiliki reputasi luar biasa. The Socceroos langsung menjadi juara Piala Oceania saat pertama kali ambil bagian pada 1980. Kemudian, dominasi mereka dilanjutkan pada 1996, 2000, dan 2004.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Samoa baru berhasil mencatatkan kemenangan perdananya pada Pra Piala Dunia 2014. Sebelumnya, mereka bermain 30 kali yang semuanya berakhir dengan kekalahan, mencetak 12 gol dan kemasukan 229 gol. Kemudian di Pra Piala Dunia 2018, Samoa tercatat menang 2 kali.