Kisah Eks Kiper Liverpool: Pahlawan Istanbul yang Jadi Pebalap & Pemain Golf

8 November 2021 17:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerzy Dudek. Foto: AFP/Paul ELLIS
zoom-in-whitePerbesar
Jerzy Dudek. Foto: AFP/Paul ELLIS
ADVERTISEMENT
Istanbul, Turki, akan selalu menjadi kenangan emosional bagi pendukung Liverpool. Mereka yang tertinggal 0-3 dari AC Milan bisa comeback dan menang 3-2 di babak adu penalti. Kiper Liverpool saat itu, Jerzy Dudek, menjadi salah satu aktornya.
ADVERTISEMENT
Saat masuk babak adu penalti, Serginho menendang penalti pertama Milan dan bola berada di atas mistar. Sementara, tendangan Jon Dahl Tomasson dan Kaka sukses berbuah gol. Dudek melakukan save untuk tendangan Andrea Pirlo dan memenangkan piala berkat menahan tendangan Andriy Shevchenko.
Dudek sebenarnya sudah salah langkah, tapi kakinya masih sigap untuk menghalau bola tendangan Shevchenko. Trofi 'si Kuping Besar' pun berhak untuk Liverpool.
Namun, ternyata salah satu pahlawan Istanbul itu punya pekerjaan yang tak biasa usai gantung sarung tangan pada 2011. Jika beberapa pemain memiliki karier tak jauh dari sepak bola, Dudek memilih jadi pebalap dan pemain golf.
Sempat memainkan pertandingan terakhirnya untuk Polandia pada 2013, eks kiper Liverpool dan Real Madrid ini kemudian menjalani kehidupan sebagai pembalap.
Jerzy Dudek dan Diego Forlan Foto: Gary M. Prior/Getty Images
"Balapan motor adalah gairah saya sebelum sepak bola. Saya turun dalam balapan go-kart, tetapi tentu saja berhenti ketika saya menjadi pesepak bola profesional. Ketika saya berhenti dari sepak bola, saya juga merindukan adrenalin yang didapatkan dari bermain," kata Dudek kepada Liverpool TV.
ADVERTISEMENT
Namun, Dudek sempat mempertanyakan keputusannya itu untuk kembali terjun ke dunia balapan. Pasalnya, risiko besar menanti jika dirinya terlibat kecelakaan di lintasan.
"Sekarang saya mengambil taktik baru tentang mobil, trek yang berbeda. Ada kalanya saya bertanya pada diri sendiri mengapa saya melakukan ini. Saya punya istri dan tiga anak di rumah, kehidupan yang sangat menyenangkan. Ketika Anda kehilangan kendali atau fokus di dalam mobil, Anda benar-benar bisa mendapat masalah," jelasnya.
"Tetapi Anda membutuhkan gairah dalam hidup. Itulah yang membuat Anda terus maju. Balapan memberi saya banyak kegembiraan dan saya menyukainya," tambahnya.
Balapan yang pernah ia ikuti adalah balapan mobil di Dubai, Silverstone (Inggris), dan Barcelona pada rentang 2016-2017. Ia berkompetisi di Seri 24 jam atau kompetisi balap ketahanan internasional.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah hobi dan passion saya sekarang. Sudah terlambat bagi saya untuk menjadi pembalap profesional, jadi saya tahu level saya dan saya tahu seberapa bagus saya," jelas Dudek.
"Anda dapat meninggalkan hal-hal lucu di luar mobil, tetapi ketika menutup pintu Anda hanya bersama mobil serta ada 100 mobil di trek. Anda akan berpikir 'Wow, ini serius sekarang, ini bukan lelucon lagi'," terangnya tentang pengalaman sebagai pembalap.
Selain turun dalam Seri 24 jam, Dudek juga sempat mengikuti balapan Volkswagen Golf GTI di 2014. Musim sebelumnya, ia menjajal tiga putaran dalam Piala Castrol Volkswagen sebagai pembalap VIP. Namun, selanjutnya ia mulai turun dalam semusim penuh balapan.
Tak hanya balap mobil, eks kiper Real Madrid itu juga aktif dalam olahraga golf. Terlihat dari unggahan di akun Instagram miliknya, Dudek kerap membagikan beberapa aksinya di lapangan golf, bahkan dengan beberapa piala yang sukses didapatkannya.
ADVERTISEMENT
“Saya mulai bermain golf ketika saya meninggalkan Liverpool dan pergi ke Madrid. Ini kompetitif, bahkan ketika saya bermain dengan teman-teman," kata Dudek soal golf kepada Liverpool Echo.
Meski begitu, Dudek tak melupakan kegiatan di dunia sepak bola. Ia juga tak jarang memberikan dukungan bagi Liverpool dan Real Madrid. Bahkan, ia kerap terlibat dalam beberapa acara sepak bola yang digelar.
Menurut data Transfermarkt, beberapa klub profesional pertamanya adalah Concordia Knurow dan GKS Tychy di Polandia. Kemudian, ia hijrah ke Belanda pada 1996 dan membela Feyenoord selama 5 tahun lamanya sebelum mendarat di Anfield pada 2001.
Bersama Liverpool, ia menjalani enam tahun yang indah dengan catatan tampil dalam 186 laga lintas ajang. Setelah posisinya mulai tergantikan oleh Pepe Reina, ia pindah ke Real Madrid pada 2007 dan pensiun di sana pada 2011.
ADVERTISEMENT
Sementara, ia tercatat menjaga jala gawang Timnas Polandia dalam 60 kesempatan berbeda. Debutnya pada 1998 dan laga terakhirnya pada 2013.