Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kisah Han Kwang-song, Wonderkid Korea Utara di Juventus yang Terimbas Sanksi PBB
1 April 2021 14:51 WIB

ADVERTISEMENT
Ketika mendengar nama negara Korea Utara, yang mungkin terpikir pertama kali adalah presidennya, Kim Jong-un. Namun siapa sangka, negara tetangga Korea Selatan itu memiliki bakat sepak bola hebat dalam diri Han Kwang-song.
ADVERTISEMENT
Lahir di Pyongyang, 11 September 1998, Kwang-song kanak-kanak mulai bermain sepak bola ketika diterima bergabung dengan salah satu akademi terbaik di Korea Utara, Chobyong Sports Club.
Setelah tampil menonjol di akademi, Kwang-song dikirim Pemerintah Korea Utara untuk mencoba peruntungan di Italia. Pada Januari 2017 saat berusia 18 tahun, dia menjalani trial di Cagliari. Dia sukses meyakinkan para pelatih klub Sardinia itu sehingga mendapatkan kontrak di skuad Primavera.
Tidak butuh waktu lama bagi Kwang-song untuk mendapatkan kesempatan debut di Serie A. Pada 2 April 2017, dia tampil menggantikan Marco Sau pada menit 86, ketika Cagliari mengalahkan Palermo 3-1.
Dengan begitu, Han Kwang-song pun menjadi orang Korea Utara pertama yang bermain di Serie A. Atau secara total, ia adalah orang Korea ketiga setelah Ahn Jung-hwan (2000-2002) dan Lee Seung-woo (2017-2018) yang bermain di Serie A.
ADVERTISEMENT
Berkat penampilan apiknya, Kwang-song menandatangani perpanjangan kontrak pada 13 April 2017 untuk terus bermain dengan seragam Cagliari hingga 30 Juni 2022. Dia kemudian melanjutkan musim 2016/17 dengan memainkan total 5 pertandingan Serie A dan mencetak 1 gol.
Memasuki musim baru, Cagliari memutuskan meminjamkan Kwang-song ke tim Serie B, Perugia. Pada 27 Agustus 2017, ia mencetak hattrick pada debut Serie B dalam kemenangan 5-1 atas Virtus Entella.
Sebelum kembali ke Cagliari pada 1 Februari 2018, Kwang-song mencetak 7 gol untuk Perugia dari 17 pertandingan Serie B musim 2017/18.
ADVERTISEMENT
Pertandingan pertama Kwang-song sebagai starter untuk Cagliari dan di Serie A terjadi pada 27 Februari dalam kekalahan 0-5 melawan Napoli. Dia memainkan 7 laga pada 2017/2018.
Pada 15 Agustus 2018, Kwang-song bergabung kembali ke Perugia dengan status pinjaman. Awalnya, dia tidak dapat bermain karena cedera. Lalu, setelah sembuh, Kwang-song mencetak gol melawan Ascoli dalam kemenangan 3-0. Dia mengakhiri musim 2018/19 dengan 4 gol dalam 20 pertandingan Serie B.
Mendengar ada pemain Asia yang tampil bagus di Serie B, Juventus datang ke Cagliari. Pada 2 September 2019, La Vecchia Signora meminjam Han Kwang-song dari Cagliari untuk durasi 2 tahun, dengan kewajiban membeli di akhir periode.
Namun, Juventus adalah klub raksasa. Kwang-song kalah bersaing dan segera dipindahkan ke Juventus U-23, yang berkompetisi di Serie C.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada 26 Oktober 2019, Kwang-song dipanggil ke tim utama untuk laga Serie A melawan Lecce. Dia menjadi pemain Asia pertama yang merumput untuk Juventus.
Dengan memiliki 1 pertandingan biasa-biasa saja dengan tim utama Juventus, Kwang-song dikembalikan ke Juventus U-23. Dia menyelesaikan kompetisi dengan memproduksi 1 gol dan 2 assist dalam 20 penampilan Serie C.
Sadar Kwan-song tidak memiliki kemampuan,tetapi bernilai jual tinggi, Juventus segera mempermanenkan status Kwang-song pada 2 Januari 2020. Mereka membeli sang pemain dari Cagliari dengan 3,5 juta euro.
Namun, 6 hari kemudian, 'Si Nyonya' Tua menjual Kwang-song ke klub Qatar, Al-Duhail, dengan 7 juta euro. Dalam sepekan, Juventus untung.
Kwang-song melakukan debut untuk Al-Duhail di semifinal Piala Qatar, 10 Januari 2020, dalam kemenangan 2-0 atas Al-Sailiya. Dia masuk sebagai pengganti Edmilson Junior pada menit 83. Lalu, dia membuat debut di Liga Qatar pada 24 Januari 2020, dengan kemenangan 3-1 atas Al-Arabi.
ADVERTISEMENT
Gol pertama Kwang-song untuk Al-Duhail terjadi pada 6 Februari 2020. Dia mencetak 2 gol melawan Muaither pada perempat final Piala Qatar dan timnya menang 4-0. Lalu, pada 11 Februari 2020, Kwang-song memulai debut di Liga Champions Asia (LCA) melawan Persepolis dan membantu timnya menang 2-0.
Sepanjang musim itu, Kwang-song mencetak 5 gol dalam 14 pertandingan domestik, dan memainkan 2 pertandingan LCA. Dia membantu timnya memenangi Liga Qatar dan ditunjuk untuk mewakili tuan rumah di Piala Dunia Antarklub 2020.
Akibat uji coba rudal nuklir Korea Utara, karier Kwang-song terhenti
Meski bermain bagus dan menjuarai Liga Qatar, Han Kwang-song justru tidak masuk skuad Piala Dunia Antarklub. Bahkan, kontraknya dihentikan sepihak pada akhir 2020.
ADVERTISEMENT
Al-Duhail dan Qatar tidak berani mempekerjakan Kwang-song karena sanksi PBB yang melarang perusahaan-perusahaan asing mempekerjakan orang Korea Utara sudah berlaku.
Sanksi itu dari Resolusi PBB No.2375, yang disahkan pada 11 September 2017. PBB membatasi impor minyak mentah dan produk minyak sulingan Korea Utara.
Usaha patungan yang dilarang meliputi ekspor tekstil, kondensat gas alam, dan impor cairan. Mereka juga melarang warga negara Korea Utara bekerja di luar negeri di negara lain.
Ada lagi Resolusi PBB No.2397, yang disahkan pada 22 Desember 2017 setelah peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-15. Di situ disebutkan repatriasi semua warga negara Korea Utara yang mendapatkan penghasilan di luar negeri dalam waktu 24 bulan.
Siaran The Voice of America (VOA) mengutip pakar sepakbola Italia, Marco Bagochi, menyebut Al-Duhail awalnya akan meminjamkan Kwang-song ke Selangor di Liga Super Malaysia. Akan tetapi, otoritas di Malaysia mengintervensi proses itu sambil menunjukkan ada konsekuensi berat jika Selangor mempekerjakan Kwang-song.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, tidak diketahui lagi nasib Kwang-song hingga hari ini. Bahkan, media-media olahraga Korea Selatan mencoba menghubungi agen Kwang-song, tetapi selalu gagal.
Kemungkinan besar, Han Kwang-song kembali ke Korea Utara melalui China. Ada lagi rumor yang menyebut di masih di China untuk menjalani pemulihan cedera.
Menurut catatan Transfermarkt, Kwang-song berhasil mencetak 17 gol dan 9 assist dalam 89 laga di level klub. Bersama Timnas Korea Utara, pemain yang kini berusia 22 tahun itu sudah mengemas 9 caps dengan torehan 1 gol.
****