Kisah Jawahir Roble, Wasit Wanita Muslim Pertama di Inggris

21 Agustus 2020 14:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jawahir Roble, wasit wanita muslim pertama di Inggris. Foto: Twitter/@jjRoble
zoom-in-whitePerbesar
Jawahir Roble, wasit wanita muslim pertama di Inggris. Foto: Twitter/@jjRoble
ADVERTISEMENT
Sepak bola adalah olahraga untuk semua orang, tanpa memandang agama, warna kulit, dan latar belakang. Meski kerap ada saja pihak-pihak yang mencederainya, nilai-nilai luhur itu nyatanya tak pernah lekang, seperti kisah hidup Jawahir Roble.
ADVERTISEMENT
Namanya belakangan mencuat setelah menyandang predikat sebagai wasit perempuan muslim pertama di Inggris. Roble pun bercita-cita suatu saat nanti dirinya bisa memimpin laga penuh gengsi di Premier League.
Saat ini, ia memegang lisensi wasit dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA). Ini adalah tahun kedua bagi Roble berstatus sebagai wasit profesional.
***
Roble masih berusia 10 tahun ketika dirinya mengungsi ke London bersama keluarganya setelah melarikan diri dari perang saudara di Somalia. Hidup di lingkungan yang dekat dengan Stadion Wembley dan rutin bermain sepak bola saat Sekolah Dasar menjadi awal dari perjalanannya sebagai seorang wasit.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC Sport, wanita 25 tahun itu membahas soal pengalamannya belajar bahasa Inggris, kemudian bagaimana dirinya menangani diskriminasi yang sempat mengiringi perjalanannya meniti karier.
ADVERTISEMENT
Roble atau juga dikenal dengan nama 'JJ', datang ke negeri Ratu Elizabeth tanpa bisa berbahasa Inggris sama sekali. Kala itu, Roble mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan teman sekolah dasarnya. Namun, ia mampu beradaptasi dengan cepat karena rasa cinta pada bahasa asing yang baru dikenalnya.
"Saya tidak berbicara bahasa Inggris, tetapi sepak bola sudah ada dalam diri saya sejak hari pertama mengenalnya. Saya akan membawa bola saya sendiri dan siapa pun yang menguasai bola di sekolah akan mendapat pengakuan. Semua anak laki-laki dan perempuan akan bermain dengan saya dan itu adalah hal terbaik yang saya rasakan,” ungkapnya.
Jawahir Roble (kedua dari kiri), wasit wanita muslim pertama di Inggris. Foto: Twitter/@jjRoble
Roble mengungkapkan bahwa lingkungan bermainnya sangat banyak membantu, terutama dalam hal belajar bahasa inggris.
ADVERTISEMENT
"Saya akan mengatakan 'tolong berikan saya bola', 'terima kasih' dan ' menembak'. Kata-kata akan keluar begitu saja dan saya seperti bisa berbicara bahasa Inggris,” sambungnya.
Roble sebenarnya bermimpi mewakili Inggris sebagai pemain sepak bola profesional, tetapi orang tuanya mendorong sang anak untuk mengejar karier seperti wanita "normal" lainnya.
"Saya ingin bermain untuk Inggris tetapi orang tua saya berbeda pandangan. Mereka ingin saya belajar dan mendapatkan pekerjaan normal seperti yang dilakukan anak perempuan. Transisi dari keinginan menjadi pemain menjadi wasit terjadi hanya karena saya ingin mencoba sesuatu yang baru, dan menjadi sukarelawan untuk liga putri lokal. Mencoba hal-hal baru adalah hal terbaik yang dapat anda lakukan,” tuturnya.
Dahulu, ketika sedang memimpin pertandingan dengan mengenakan hijab, banyak masyarakat Inggris awalnya terkejut, begitu pula rekan seprofesinya. Namun, hal tersebut telah menjadi sesuatu yang lumrah saat ini.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa Inggris adalah negara yang sangat menentang diskriminasi terhadap perempuan. Hal itu membuat Roble menjadi wanita yang tangguh ketika menerima diskriminasi terhadap saat sedang bertugas sebagai pengadil lapangan.
"Jika saya menerima pelecehan, saya akan berdiri melawannya. Selama pertandingan, beberapa pemain mungkin mengatakan hal-hal seperti 'ini adalah permainan pria'. Saya mengatakan ini adalah permainan pria dan wanita. Setelah pertandingan selesai, mereka biasanya meminta maaf," tambahnya.
Meskipun mendapat predikat yang unik sebagai satu-satunya wasit wanita Muslim, hal itu tak mengubah sosok Roble sama sekali. Dia menyadari pentingnya menginspirasi kelompok wasit wanita yang lainnya.
Roble, yang merupakan salah satu bintang dalam mini dokumenter UEFA berjudul 'We Play Strong', mengatakan bahwa perkembangan para wasit perempuan harus terus didorong.
ADVERTISEMENT
“Dalam hal meningkatkan level wasit wanita, saya akan mengatakan, dukung mereka. Pertandingan sepak bola wanita akan terus berkembang dan wasit juga harus maju secara berdampingan," katanya.
Jawahir Roble, wasit wanita muslim pertama di Inggris. Foto: Twitter/@jjRoble
Saat ditanya seberapa jauh dia ingin melanjutkan kariernya, Roble menjawab: "Menjadi wasit pertandingan final wanita atau final pria setinggi yang saya bisa capai. Saya telah menyelesaikan pendidikan di universitas dan saya akan menjadi wasit penuh waktu. Jadi berhati-hatilah, saya datang," tandasnya.
Penulis: Alvin Ferizky