Kisah Juergen Locadia, Striker Apik Belanda yang Juga Produser Musik

25 Mei 2021 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Striker Brighton, Juergen Locadia, merayakan gol ke gawang Arsenal. Foto: Reuters/Peter Nicholls
zoom-in-whitePerbesar
Striker Brighton, Juergen Locadia, merayakan gol ke gawang Arsenal. Foto: Reuters/Peter Nicholls
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dididik di tim junior klub asal Belanda, PSV Eindhoven, ternyata tidak membuat karier Juergen Locadia di sepak bola internasional mulus. Setelah pada 2018 berkarier di Brighton and Hove Albion, pemuda berusia 26 tahun itu lebih banyak dipinjamkan ke klub lain.
ADVERTISEMENT
Locadia memang bukan pemain asal 'Negeri Kincir Angin' yang populer layaknya Frenkie de Jong, Matthijs de Ligt, atau Donny van de Beek. Dia juga tidak memiliki prestasi Eropa layaknya Virgin van Dijk atau Georginio Wijnaldum.
Locadia hanya memiliki 2 gelar Eredivisie, 1 Piala KNVB, dan 2 Johan Cruyff Shield saat membela skuad utama PSV pada 2011-2018. Namun, pemuda kelahiran Emmen, 7 November 1993 tersebut memiliki keahlian yang tidak dikuasai para pesepakbola top di atas.
Pemain yang sedang dipinjamkan ke Hoffenheim dan dilanjutkan FC Cincinnati itu mempunyai kemampuan meracik musik. Dia sangat pandai menciptakan musik lengkap dengan lirik lagunya menggunakan platform digital.
Tidak tanggung-tanggung, Juergen Locadia ternyata sudah menelurkan album dan beberapa single. Sebut saja album berjudul Purple Art EP yang dirilis pada 23 Juli 2018 bersama label Yeslo Music Group dan berformat digital.
Pesepak bola asal Belanda, Juergen Locadia (tengah). Foto: ODD ANDERSEN / AFP
Sebelum album meluncur, Locadia terlebih dulu mengeluarkan sejumlah single. Contohnya, Take Off, Epok, Can't Let Go (feat Andrew Tejada), Eachoes, serta On My Mind.
ADVERTISEMENT
Selain diunduh melalui internet, lagu-lagu tersebut sering ditampilkannya dalam konser-konser live di sejumlah klub malam di negara asalnya maupun saat bermukim di Inggris.
"Saya menikmati aktivitas menciptakan lagu. Saat saya pensiun nanti, saya akan mencurahkan semua waktu saya di musik. Sebab, semua pesepakbola pasti harus beralih profesi setelah selesai menjadi pemain. Saya bukan tipe orang yang tertarik menjadi pelatih atau pengurus klub," kata Locadia, dikutip dari Mirror.
Locadia mengawali karier profesional bersama PSV. Dengan salah satu klub raksasa Eredivisie itu, dia berhasil mendonasikan sekitar 45 gol dari 127 penampilan. Akibatnya, panggilan ke tim nasional Belanda U-17, U-18, U-19, U-20, hingga U-21 didapatkan sepanjang 2009-2014.
Penampilan bagus Juergen Locadia bersama PSV menjadi faktor utama manajemen Brighton berani mengeluarkan 15 juta euro untuk melakukan transfer pada musim dingin 2018. Dia dikontrak 4,5 tahun dan diberikan nomor punggung 25 sebelum berganti 9 pada awal musim 2018/2019. Selama membela The Seagulls, Locadia bereuni dengan mantan temannya di PSV, Davy Propper.
ADVERTISEMENT
Namun, karier Locadia di Premier League berjalan kurang mulus. Dia hanya mencetak 3 gol dari 43 pertandingan pada paruh kedua 2017/18 dan sepanjang musim 2018/19. Akibatnya, pemain yang bisa berperan sebagai striker merangkap winger itu dipinjamkan ke Hoffenheim pada paruh pertama 2019/20.
Nicolas Otamendi berduel dengan Juergen Locadia. Foto: Reuters/Lee Smith
Kurang berkembang di Bundesliga, Locadia memilih terbang ke Amerika Utara. Sejak awal 2020, dia bergabung dengan Cincinnati FC di MLS. Sayang, Locardia belum sempat bermain karena kompetisi sudah lebih dulu terhenti karena pandemi Covid-19.
"Semuanya (karier bermusik) berawal karena saya memiliki teman yang berprofesi sebagai produser. Lalu, saya menunjukkan beberapa contoh karya seni saya dan dia senang. Di musik, saya menyukai Diplo dan Major Lazer. Namun, saat ini sepakbola segalanya. Saya masih ingin bermain hingga tidak sanggup lagi," ungkap pemain yang membela Brighton 34 kali di Premier League itu.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Juergen Locadia bukan pemain profesional asal Belanda satu-satunya yang punya kehebatan bermusik. Ryan Babel juga andal bernyanyi rap. Mantan pilar Liverpool itu bahkan menghabiskan waktu di panggung saat tidak memiliki aktivitas sepak bola. Dia memiliki nama panggung "Rio".
Karier Babel di dunia musik juga sama bagus dengan Locadia. Penyerang yang sekarang kembali membela Ajax Amsterdam tersebut pernah manggung bersama sejumlah penyanyi rap kenamaan. Sebut saja Sway, Darryl, Ali B, hingga Soumia.
Selain Locadia dan Babel, keahlian bermusik juga menjadi miliki beberapa pemain lainnya. Clint Dempsey misalnya. Mantan penyerang Fulham tersebut juga pandai bernyanyi rap. Pesepak bola asal Amerika Serikat itu sempat mengeluarkan album bertajuk Redux.
Bermusik juga menjadi kegemaran Andy Cole dan Lukas Podolski. Bedanya, Cole memilih jalur hip hop. Sementara Podolski menyukai musik religi. Mantan pemain Arsenal tersebut pernah berkolaborasi dengan penyanyi rohani ternama di Jerman, Brings. Mereka menyanyikan lagu berjudul "Halleluja".
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Transfermarkt, Locadia telah tampil di lima pertandingan MLS musim ini. Ia pun sudah mencetak 1 gol sekaligus mengantarkan Cincinnati menempati posisi ke-14 di wilayah Timur.
****