Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Kosovo Menyeruak dalam Perayaan Gol Shkodran Mustafi
3 September 2018 4:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Shkodran Mustafi mencatatkan nama di papan skor kala Arsenal menekuk Cardiff City 3-2 pada pekan keempat Premier League, Minggu (2/9/2018) malam WIB. Namun, perbincangan mengenai Mustafi tak cuma tentang kehebatannya saat menyambut umpan Granit Xhaka via sepakan pojok dengan sundulan, tetapi juga perayaan yang ia lakukan.
ADVERTISEMENT
Setelah menggetarkan jala gawang kiper Neil Etheridge, Mustafi berlari menghampiri Xhaka yang sudah menunggu di ujung lapangan. Sebelum meloncat dan memeluk Xhaka, sosok berusia 26 tahun itu, sambil berlari, mengaitkan kedua jempol yang membentuk simbol burung elang. Simbol itulah yang kemudian menjadi persoalan karena terselip makna politis di baliknya.
Simbol burung elang yang tergambar di tangan Mustafi adalah simbol burung elang lambang negara kelahiran ayahnya, Albania. Albania sendiri -bersama Kosovo- merupakan wilayah yang pernah memperjuangkan diri untuk lepas dari wilayah Serbia.
Di Piala Dunia 2018, Xhaka bersama Xherdan Shaqiri pernah melakukan selebrasi gol tersebut ketika Swiss berhasil mengalahkan Serbia dengan skor 2-1 di pertandingan Grup E. Karena selebrasinya itu, baik Xhaka dan Shaqiri divonis denda masing-masing 5.000 franc Swiss lantaran didakwa tuduhan perilaku tak suportif.
ADVERTISEMENT
Hukuman yang didapat kedua pemain itu tentu akan membayang-bayangi Mustafi. Seperti yang dilaporkan oleh Independent, eks pemain Valencia itu bisa saja diganjar hukuman larangan bermain oleh FA jika terbukti benar-benar menyelipkan pesan politis dalam perayaan gol di atas lapangan.
Andai FA benar-benar menjatuhkan sanksi kepada Mustafi, tentu saja Arsenal menjadi pihak yang paling dirugikan. Sebab, Mustafi sendiri adalah pilar 'Meriam London' di pertahanan dan menjadi pilihan utama Unai Emery. Dengan postur yang tinggi dan besar, Mustafi tak cuma pandai melakukan aksi-aksi defensif, tetapi juga piawai memanfaatkan situasi bola mati.
Sebagai bukti, kala bersua Cardiff, sosok kelahiran Bad Hersfeld, Jerman, itu menjadi pemain The Gunners dengan aksi bertahan terbanyak. Dia mencatatkan 5 sapuan, 1 tekel, dan 2 intersep. Dan tentu, keberhasilan mencetak gol di menit 11 menjadi bukti bahwa kejeliannya memanfaatkan situasi bola mati menjadi keuntungan tersendiri bagi Arsenal.
ADVERTISEMENT