news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Lee Seung-woo: Messi dari Korea Selatan, Kini Bela Tim Semenjana Belgia

13 Juli 2021 12:59 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Korea Selatan, Lee Seung-woo. Foto: Martin BUREAU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Korea Selatan, Lee Seung-woo. Foto: Martin BUREAU / AFP
ADVERTISEMENT
Korea Selatan juga memiliki pemain yang diberikan julukan sebagai Lionel Messi, ia adalah Lee Seung-woo. Namun, ia gagal memanfaatkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga harus terdampar di Belgia.
ADVERTISEMENT
Seung-woo sama dengan Messi. Ia merupakan pemain lulusan akademi Barcelona, La Masia. Pada usia 12 tahun, sang pemain menarik perhatian Barcelona setelah tampil memikat ketika menjadi pencetak gol terbanyak di salah satu turnamen sepak bola kanak-kanak bergengsi dunia, Danone Nations Cup 2010.
Pulang dari Paris, Seung-woo diminta bergabung dengan La Masia. Di sana, dia mencetak 39 gol dalam 29 penampilan selama musim pertamanya di tim remaja. Seung-woo juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pada beberapa turnamen remaja. Sebut saja Torneo Canillas, Memorial Gaetano Scirea, Trofeo San Bonifacio, dan Copa Gabala.
Berkat penampilan yang bagus itulah "Messi dari Korea" dikontrak Barcelona B. Tapi, dia dilarang bermain untuk musim reguler selama 3 tahun sampai ulang tahun ke-18. Itu sesuai peraturan transfer FIFA yang melarang klub memainkan pesepak bola yang belum berusia 18 tahun.
ADVERTISEMENT
Penampilan membanggakan di La Masia juga berlanjut ketika memperkuat timnas junior negaranya. Bersama Korsel U-16, Seung-woo menjadi runner-up Piala AFC U-16 2014. Di ajang itu, dia menjadi pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik. Meski kalah dari Korea Utara di final, timnya berhak tampil di Piala Dunia U-17 2015.
Pemain Timnas Korea Selatan, Lee Seung-woo. Foto: VLADIMIR SIMICEK / AFP
Pada Piala Dunia U-17, Seung-woo membantu Korsel U-17 melewati fase grup sebagai juara setelah mengalahkan Brasil dan Guinea. Tapi, di babak 16 besar dia gagal mencetak gol lewat tendangan penalti sehingga timnya kalah 0-2 dari Belgia dan harus tersingkir.
Kembali dari turnamen, Seung-woo berlatih dengan Suwon FC hingga 6 Januari 2016 ketika usianya genap 18 tahun. Setelah itu, dia kembali ke Spanyol untuk bersiap membela Barcelona B. Penantian Seung-woo berakhir pada 13 Maret 2016. Saat itu, dia melakukan debut senior untuk Barcelona B.
ADVERTISEMENT
Sambil berusaha beradaptasi dengan sepak bola senior, Seung-woo bermain untuk Korsel U-19 dan U-20. Dia masuk skuad 23 pemain yang tampil di Piala Dunia U-20 2017 di kampung halaman. Dia mencetak gol kemenangan dan membantu gol kedua tim dalam pertandingan grup pertama melawan Guinea.
Seung-woo juga mencetak gol pembuka setelah melakukan dribel sejauh 40 meter melawan Argentina di pertandingan kedua. Bersama Seung-woo, Korsel U-20 melaju ke fase gugur dengan kemenangan atas Guinea dan Argentina dan kalah dari Inggris di laga terakhir. Sayangnya, mereka kalah dari Portugal di babak 16 besar.
Berbekal performa bagus di timnas junior, Seung-woo terus mencoba beradaptasi dengan sepakbola senior di Eropa. Hasilnya, gagal! Dia hanya punya satu penampilan untuk Barcelona B sebelum dijual ke Hellas Verona pada 31 Agustus 2017 dengan transfer 1,5 juta euro.
Pemain Timnas Korea Selatan, Lee Seung-woo. Foto: Martin BUREAU / AFP
Barcelona mempertahankan opsi buy back hingga 2019 dengan biaya yang dirahasiakan. Pada 24 September 2017, Seung-woo melakukan debut Serie A untuk Verona di paruh kedua pertandingan melawan Lazio.
ADVERTISEMENT
Pada 6 Mei 2018, Seung-woo mencetak gol Serie A pertamanya dalam pertandingan tandang melawan AC Milan, meski timnya menyerah 1-4. Sayang, musim perdana sang pemain kurang memuaskan karena Verona terdegradasi ke Serie B dengan finis di posisi ke-19.
Pada musim 2018/19, Seung-woo mencatatkan 1 gol dan 2 assist dalam 27 penampilan Serie B. Hasilnya, timnya dipromosikan ke Serie A dengan memenangi play-off.
Sama seperti di Barcelona B, Seung-woo juga gagal di Verona. Akibatnya, pada 30 Agustus 2019, dia bergabung dengan klub Divisi I Belgia, A Sint-Truiden. Tapi, Seung-woo dikeluarkan dari daftar skuad untuk 12 pertandingan berturut-turut. Situasi ini menyebabkan banyak kontroversi di Korea.
Untuk meredam pengaruh buruk bisnis klub di Negeri Ginseng, pada 29 November 2019, nama Seung-woo masuk dalam daftar untuk pertama kalinya melawan Genk. Tapi, lagi-lagi dia tidak dimainkan.
ADVERTISEMENT
Baru pada 26 Desember 2019, Seung-woo melakukan debut melawan Waasland-Beveren. Dia menyelesaikan musim pertamanya dengan 4 penampilan saja.
Karier Seung-woo berlanjut pada 2020/21. Pada 13 September 2020, dia mencetak gol pertama dan keduanya untuk Sint-Truiden melawan Royal Antwerp. Tapi, timnya kalah 2-3.
Selanjutnya, Seung-woo gagal mencetak gol dalam 6 pertandingan. Akibatnya, dia dikeluarkan dari skuad lagi. Beberapa jurnalis Korsel kemudian merekomendasikan Seung-woo pindah klub atau kembali ke kampung halaman untuk membela salah satu klub K League 1 agar bisa bermain secara reguler setiap pekan.
Usulan itu diterima. Pada 1 Februari 2021, Seung-woo meninggalkan Belgia untuk bergabung dengan klub Portugal yang bermain di Primeira Liga, Portimonense.
Statusnya pinjaman 6 bulan dengan opsi pembelian di akhir musim 2020/21 jika menunjukkan performa yang bagus.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa hasilnya? Nasib Seung-woo tidak berbeda jauh dengan di Spanyol, Italia, atau Belgia. Dia baru menjalani hanya menjalani 4 laga di level senior dan dua di antaranya tim junior.
Menurut catatan Transfermarkt, Seung-woo pun kini masih berstatus sebagai pemain Sint-Truiden. Namun, tidak diketahui sampai kapan kontrak sang 'Messi dari Korea Selatan' itu bersama klub asal Belgia tersebut.
Seung-woo tercatat sudah mengemas 6 gol dan 5 assist dari 78 pertandingan di semua ajang selama kariernya. Sang pemain sempat berhasil membawa Korea Selatan meraih medali emas Asian Games tahun 2018 di Indonesia. Mereka mengalahkan Jepang 2-1 pada laga final di Stadion Pakansari, Bogor.
****