Kisah Matheus Nunes: Dulu Dagang Roti, Kini Jadi Pemain Termahal Wolves

Pemain Portugal Matheus Nunes merayakan gol ketiga mereka saat hadapi Turki di Estadio do Dragao, Porto, Portugal, Kamis (24/3/2022). Foto: Pedro Nunes/REUTERS

Wolverhampton Wanderers (Wolves) membuat gebrakan di bursa transfer musim panas ini. Klub yang bermarkas di Molineux Stadium itu mendatangkan gelandang asal Portugal, Matheus Nunes.

Nunes didatangkan Wolves dari Sporting CP dengan mahar 45 juta euro atau sekitar Rp 678 miliar. Angka itu membuat Nunes menjadi pemain paling mahal yang pernah didatangkan Wolves sampai saat ini.

Angka 45 juta euro mengalahkan harga Fabio Silva yang didatangkan Wolves pada musim lalu. Kala itu, Silva didatangkan dari Porto dengan harga 40 juta euro

Nunes memiliki jalan hidup yang cukup berliku. Menurut laporan The Sun, pada usia yang masih 13 tahun, Nunes yang lahir di Brasil hijrah ke Portugal bersama ibu dan ayah tirinya.

Pemain Timnas Swiss Remo Freuler berebut bola dengan pemain Timnas Portugal Matheus Nunes pada pertandingan lanjutan Grup B UEFA Nations League di Stade de Geneve, Lancy dekat Jenewa, Swiss. Foto: Denis Balibouse/REUTERS

Hidup di Portugal tak mudah untuk Nunes. Di sana, pemain yang kini berusia 23 tahun itu harus membagi waktunya untuk berlatih sepak bola dan berjualan roti.

"Saya tidak punya izin mengemudi dan saya bangun pagi lalu berangkat kerja dengan sepeda," tambahnya.

Pengorbanan yang dilakukan Nunes tidaklah sia-sia. Musim lalu, Nunes menjadi andalan di lini tengah Sporting dengan bermain sebanyak 33 kali.

Tak cuma itu, Nunes juga mendapatkan debut di Timnas Portugal tahun lalu. Sampai saat ini, Nunes sudah bermain delapan kali untuk Timnas Portugal dan bisa membuat satu gol.