Kisah Miris Timnas Amputasi RI ke Piala Dunia: Dana Seret, Pemain Makan Warteg

13 Juni 2022 16:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Indonesia Amputasi vs Jepang, Senin (14/3/2022). Foto: Instagram/@inaf_official
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia Amputasi vs Jepang, Senin (14/3/2022). Foto: Instagram/@inaf_official
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cerita miris mengiringi perjuangan Timnas Amputasi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu. Keterbatasan dana membuat mereka diperlakukan tak selayaknya atlet profesional.
ADVERTISEMENT
Pada Maret lalu, Indonesia bertolak ke Bangladesh untuk laga kualifikasi. Indonesia tergabung di Grup Zona Asia Timur melawan Bangladesh, Malaysia dan Jepang.
Hasilnya, Indonesia meraih dua kemenangan 8-0 melawan Bangladesh dan 3-0 kontra Malaysia. Tim 'Merah-Putih' kalah dari Jepang di partai pemungkas, namun tak mengubah hasil akhir. Indonesia tetap lolos ke putaran final.
Aditya, kapten Timnas Amputasi Indonesia, menjelaskan bahwa timnya tak mendapat dukungan pemerintah saat berjuang di kualifikasi. Mereka bahkan hanya makan seadanya, seperti makanan warteg hingga nasi padang.
Para pemain Timnas Amputasi Indonesia. Foto: Timnas Amputasi Indonesia
''Saya berharap [di Piala Dunia nanti] jangan sampai seperti kualifikasi kemarin di Bangladesh. Kami sebagai pemain juga butuh persiapan khusus untuk Piala Dunia, dari fasilitas hingga kebutuhan khusus pemain,'' kata Aditya kepada kumparan, Senin (13/6).
ADVERTISEMENT
''Tapi, itu enggak jadi alasan kami untuk berjuang agar bisa lolos ke Piala Dunia,'' tegasnya.
Setelah memastikan tiket ke putaran final, Timnas Amputasi Indonesia akhirnya mendapatkan dukungan dari pemerintah. Menpora Zainudin Amali berjanji akan mendukung Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Amputasi 2022.
''Intinya, saya, bahkan teman-teman pemain tak ingin terulang lagi seperti masa-masa pemusatan latihan kemarin. Semoga apa yang disampaikan Pak Menteri [Zainudin Amali] di Gedung Kemenpora tidak hanya jadi wacana, tapi realita,'' kata Aditya.
''Saya juga ucapkan terima kasih ke parpol dan pihak yang sudah bantu. Tanpa dukungan mereka mungkin mimpi kami lolos Piala Dunia tak akan terealisasi,'' dirinya menambahkan.
Menpora Zainudin Amali (kelima kanan) berfoto bersama Timnas Perkumpulan Sepak bola Amputasi Indonesia (PSAI) di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis (17/3/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Sementara itu, Juru Bicara Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI), Vincent Mariano, menjelaskan bahwa kebutuhan dana untuk berlaga di kualifikasi kemarin didapat dari sumbangan partai politik. Meski, jumlah yang diterima menurutnya tak cukup mendanai tim ke Bangladesh.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pengurus PSAI dan pemain sampai mengeluarkan kocek pribadi demi mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Mereka juga pulang ke Tanah Air dengan tagihan utang yang belum terbayar hingga saat ini.
''Selama di Bangladesh kami dapat [bantuan dana] dari salah satu partai politik, anggota DPR juga support. Tapi, itu tetap masih minim. Kuota yang berangkat juga kami kurangi, Ketua Umum enggak ikut, Sekjen enggak ikut, saya sebagai juru bicara pun enggak ikut. Kami cari talangan sana-sini,'' kata Vincent.
''Iya [pakai dana pribadi], bahkan Ketum kami sampai pinjam utangan. Pengurus-pengurus, termasuk saya, juga cari dana talangan. Para pemain juga urunan untuk beli kebutuhan makanan,'' dirinya menambahkan.
Piala Dunia Sepak Bola Amputasi akan digelar di Istanbul, Turki, Oktober 2022 mendatang. Ajang ini akan diikuti negara-negara besar di dunia seperti Inggris, Prancis, Italia, Spanyol hingga Brasil dan Argentina.
ADVERTISEMENT