Kisah Paddy Lacey: Jebolan Liverpool yang Jadi Petinju Usai Positif Narkoba

6 September 2022 12:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paddy Lacey. Foto: Nathan Stirk/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Paddy Lacey. Foto: Nathan Stirk/Getty Images
ADVERTISEMENT
Eks pemain akademi Liverpool, Paddy Lacey, menderita nasib suram enam tahun lalu. Karier sepak bolanya hancur lantaran dirinya terdeteksi menggunakan narkoba. Kini, ia banting setir jadi petinju.
ADVERTISEMENT
Usai menimba ilmu di Liverpool, Lacey lalu membela Accrington Stanley di League Two (Divisi Keempat Liga Inggris) pada musim 2016/17. Saat itu, ia memiliki karier yang cukup moncer meski baru bergabung.
Sebab, Lacey langsung mendapat kepercayaan dari sang pelatih. Ia diturunkan sang pelatih dalam 17 pertandingan di lintas ajang.
Ia bahkan meraih penghargaan Football League Goal of The Month pada bulan September. Lacey memperoleh penghargaan tersebut usai merobek jala Portsmouth di laga pekan kedelapan League Two dan membawa timnya menang dengan skor 1-0.
Ilustrasi pengguna narkoba. Foto: Infinity Time/Shutterstock
Sayangnya, progres apik yang dicatatkan Paddy Lacey tak diikuti dengan aktivitas positif. Ia kedapatan menggunakan zat terlarang kala klubnya menggelar tes urine di bulan Desember 2016.
ADVERTISEMENT
Lacey mengkonsumsi zat terlarang satu pekan sebelum perayaan Natal. Ia juga tak menyangka bahwa pihak klub akan menggelar tes narkoba di bulan tersebut.
"Sesaat setelah saya dinyatakan positif menggunakan narkoba, saya mengakui perbuatan tersebut kepada Ayah saya. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya dilarang bermain sepak bola kembali karena kasus ini," ujar Lacey dikutip dari Goal International.
"Ini adalah hal tersulit yang pernah saya ungkapkan kepadanya. Sebab, saya tahu fakta tersebut begitu menyakitkan dan menghancurkan perasaan Ayah saya," lanjutnya.
Ilustrasi Penjara. Foto: Shutter Stock
Usai dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba, Paddy Lacey mendapat hukuman keras dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Ia dilarang tampil selama 14 bulan dan mendapat hukuman penjara hingga 16 bulan lamanya.
Lacey diganjar hukuman yang cukup lama lantaran ia kembali membuat ulah usai dinyatakan positif mengkonsumsi zat terlarang. Ya, Lacey kedapatan membawa 20,3 gram kokain, 16,8 gram MDMA, dan membawa uang palsu senilai 520 poundsterling (setara Rp 8,9 juta) di Festival Glastonbury.
ADVERTISEMENT
Namun, Lacey mendapat remisi dari pengadilan atas hukuman yang diterima. Ia hanya menjalani masa kurungan selama lima bulan.
Singkat cerita, Lacey mendapat 'kesempatan kedua' dalam hidupnya. Ia mampu bangkit dan memiliki tiga pekerjaan sekaligus.
Selain kembali menjadi pesepak bola, Lacey turut menekuni dunia usaha dan memiliki karier sampingan sebagai petinju. Ia mulai aktif menjadi petinju sejak 2021 lalu.
Ia melakukan debutnya di atas ring pada 10 Oktober 2021. Saat itu, Lacey beradu tanggung dengan Stanko Jermelic di kelas super middle.
Hingga kini, Lacey telah turun di tujuh laga tinju. Hebatnya, semua pertarungan tinju yang dilakoni Lacey sukses ia menangi. Tercatat, ia sukses memenangi satu pertandingan secara Knockout (KO) dan sisanya melalui sistem Points (PTS).
ADVERTISEMENT
"Kini, saya tidak bergantung lagi di dunia sepak bola. Saya memang sangat suka bermain di atas lapangan dan membela klub saya," imbuh Lacey.
"Tapi, saya punya hal lain yang bisa dilakukan. Saya punya bisnis dan saya punya karier di dunia tinju."
"Jadi, jika permainan saya di atas lapangan tidak terlalu bagus, saya bisa melampiaskannya di atas ring tinju. Sungguh pengalaman yang menyenangkan," lanjutnya.
Kini, Paddy Lacey mengaku akan terus menjalani tiga profesinya secara beriringan. Pria berusia 29 tahun itu bahkan berhasrat meraih sabuk juara tinju di kelasnya.
"Jujur, saya sangat berhasrat untuk memenangkan gelar juara dunia tinju. Saya telah melihat beberapa pertarungan tinju hebat yang dimainkan. Jadi, tidak salah bila saya mengalahkan para petinju hebat itu dan mengambil gelar juaranya bukan?" tukas pemain yang kini juga membela Warrington Rylands di Northern Premier League (Divisi 7 Liga Inggris).
ADVERTISEMENT