Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Pangeran Abdullah: Pernah Beli Sheffield United Gegara Kecanduan FPL
15 November 2021 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pangeran Arab Saudi, Abdullah bin Mosaad, begitu mencintai gim Fantasy Premier League (FPL ). Ia bahkan sampai membeli klub Sheffield United karena keranjingan gim tersebut.
ADVERTISEMENT
FPL memang sangat tenar di kalangan penikmat sepak bola Inggris. Dalam gim itu, setiap orang diberi dana sebesar 100 juta euro (setara Rp 1,6 triliun) untuk membeli pemain-pemain yang cukup potensial dalam setiap laga.
Ketika pemain yang dipasang menunjukkan performa oke di dunia nyata, maka user berhak mendapatkan poin. Nantinya, poin tersebut akan dikalkulasikan sehingga totalnya bisa menjadi landasan pemeringkatan.
Dengan kata lain, dibutuhkan adanya kemampuan analisis pemain yang cukup oke jika ingin menjadi unggulan di gim FPL.
Terlepas dari seluk beluk FPL, ada satu kisah unik yang melibatkan Abdullah bin Mosaad. Pria 56 tahun ini memang dikenal sebagai sosok veteran dalam gim FPL. Buktinya, ia pernah menduduki peringkat 194 pada 2012-2013 dalam gim FPL yang dimainkan kurang lebih 7 juta orang.
ADVERTISEMENT
Menurut Daily Mail, pria yang kerap disapa Prince Abdullah itu memang memiliki hubungan yang erat dengan banyak elite di sepak bola Inggris.
Dengan ponsel di tangannya, ia bisa mengetahui siapa saja pemain yang akan dimainkan dalam laga sehingga Pangeran Arab itu dapat mempersiapkannya.
"Saya ingat sekali dulu ketika George Gillet memiliki Liverpool, saya meneleponnya untuk mencari tahu apakah Steven Gerrard akan bermain sebab ia berada di susunan tim FPL saya," ucap Prince Abdullah melalui Daily Mail.
Dari kegilaannya dalam memainkan sepak bola fantasi tersebut, ia membeli Sheffield United pada 2013. Meskipun belum berlaga di kasta tertinggi sepak bola Inggris, Sheffield di tangan bos anyar berhasil melakukan gebrakan dengan memboyong banyak pemain.
ADVERTISEMENT
Uniknya, bos Sheffield United itu membeli separuh 'The Blades' dengan mahar 1 euro (setara Rp 16 ribu) saja. Sebagai gantinya, ia berjanji akan menggelontorkan dana jutaan dolar dalam bentuk investasi untuk mengangkat derajat klub.
Bukan hanya modal kepiawaiannya dalam melakukan analisis terhadap pemain, niat untuk membeli Sheffield United juga dibarengi dengan kekayaannya yang melimpah. Di tahun yang sama ketika ia membeli Sheffield, total harta benda sang pangeran mencapai ratusan juta dolar.
Sejak kecanduan FPL, Prince Abdullah memang berniat untuk mencari klub Liga Inggris. Langkahnya dipermudah ketika presiden Sheffield saat itu, Kevin McCabe, mengunjungi huniannya di Riyadh, Arab Saudi. Pebisnis asal Inggris itu mengajak Abdullah berdiskusi mengenai tawaran investasi ke Sheffield.
ADVERTISEMENT
Meskipun saat itu Sheffield masih berada di League One, tawaran itu membuat sang pangeran tertarik dan menyetujuinya. Ia bertekad untuk membawa tim yang bermarkas di Bramall Lane itu merangkak ke Premier League.
Akhirnya, Prince Abdullah pun mulai membaca mengenai sejarah klub dan kota Sheffield. Hal tersebut ditujukan agar ia bisa memahami terkait apa saja langkah yang dapat dilakukan untuk membangun klub dan keeratan hubungan dengan para fan.
Tugas awalnya sebagai pemilik sebagian dan investor di Sheffield United yakni mendatangkan pesepak bola berkelas. Ada dua pemain yang diborong Prince Abdullah yakni Florent Cuvelier dari Stoke City dan wonderkid Everton, Jose Baxter.
Penulis: Hamas Nurhan R T