Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
PerbesarKarena gagal tes medis, Ruud van Nistelrooy harus menunda kepergiannya ke Manchester United untuk satu musim. Siapa sangka, penantian ini sepadan buat Van Nistelrooy dan United?
Pada Agustus 2001, akhirnya Van Nistelrooy resmi meninggalkan PSV Eindhoven dan berkostum The Red Devils. Sosok asal Belanda itu ditebus dengan mahar 19 juta poundsterling, dan ini membuatnya menjadi pemain United termahal pada masanya.
Ekspektasi besar ini nyatanya tak membikin Nistelrooy gentar.
"Biaya transfer itu tak membebani saya. Justru, ini malah bikin saya tambah pede karena ini berarti United percaya betul dengan saya," kata pemain kelahiran 1 Juli 1976 itu.
Di lain sisi, manajer United kala itu, yang tidak lain tidak bukan ialah sang legenda Sir Alex Ferguson, percaya dengan Nistelrooy.
"Harga striker memang tak lagi murah. Berita baiknya, kami tak hanya mendapatkan penyerang yang punya kualitas yang top. Tapi, usianya juga baru 24 tahun," papar sosok asal Skotlandia itu.
Sementara, Andy Cole sudah tua dan produktivitasnya menurun. Begitu juga dengan Dwight Yorke yang sudah berkepala tiga kala itu. Ole Gunnar Solskjaer memang pada saat itu masih muda, tapi kemampuannya sebagai penyerang utama United masih diragukan.
Dalam situasi seperti ini, Van Nistelrooy menjadi wajah di posisi striker United. Dia pun membayar kepercayaan ini secara instan melalui dua gol di laga debut Premier League melawan Fulham.
Tengok proses golnya, karena dari situlah terlihat Van Nistelrooy sungguh jeli dalam memanfaatkan ruang.
Untuk proses gol pertama, itu bermula dari langkah Van Nistelrooy bergerak keluar dari kotak penalti lawan. Aksi ini sukses merusak struktur pertahanan lawan. Tak lama, Andy Cole melepas umpan silang dan Van Nistelrooy bisa mencetak gol lob dengan leluasa.
Sekarang simak proses gol kedua Van Nistelrooy. Gol ini muncul dari umpan silang yang dilepaskan David Beckham dari luar kotak penalti lawan. Umpan ini disundul Mikael Sylvestre, mengenai dua pemain lawan, dan kemudian Van Nistelrooy menyambar bola.
Seketika gol pun tercipta. Gol ini pada akhirnya membikin United menang 3-2 atas Fulham di Old Trafford. Sempurna.
Tentu bukan hanya di laga itu saja Van Nistelrooy menunjukkan ketajamannya. Selama musim 2001/02 itu, dia berhasil mencetak 36 gol dalam seluruh ajang. Walau begitu, Van Nistelrooy tak bisa merasakan satu trofi pun di musim debutnya di United.
Ini termasuk titel Premier League, yang pada akhirnya dimenangi Arsenal. Padahal, United berstatus sebagai juara bertahan pada musim 2001/02 tersebut.
Nyatanya, ini tak membikin Van Nistelrooy melempem. Pada musim kedua, dia makin menggila. 44 gol sudah dia ciptakan, dan 25 gol di antaranya muncul di Premier League. Hingga kini, belum ada striker Premier League lain yang bisa melampaui catatannya.
Trofi Premier League pun menambah manis kisah Van Nistelrooy di musim 2002/03. Dia juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik United dan Premier League. Harus diingat, Van Nistelrooy juga Penyerang Klub Terbaik versi UEFA di musim 2002/03 itu.
===
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.
===
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
