Kritik Komisi X DPR ke Sekjen PSSI: Terlalu Sering Ambil Keputusan Strategis

8 April 2020 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shin Tae-yong laporkan hasil TC Timnas kepada PSSI, Rabu (4/3). Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Shin Tae-yong laporkan hasil TC Timnas kepada PSSI, Rabu (4/3). Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Komisi X DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan beberapa pemangku kepentingan olahraga pada Rabu (8/4/2020). PSSI, PP PBSI (bulu tangkis), PP PABSI (angkat besi), dan praktisi olahraga ikut ambil bagian.
ADVERTISEMENT
Saat sesi dengan PSSI, Komisi X tak hanya menyampaikan pesan untuk memerhatikan hak pelaku sepak bola, khususnya pemain, tapi juga membeberkan kekecewaan terhadap federasi.
Anggota Komisi X, Djohar Arifin, menyebut beberapa langkah PSSI dinilai sembrono. Sebut saja laga leg kedua final Piala Indonesia antara PSM Makassar kontra Persija Jakarta.
Pertandingan yang seharusnya dilangsungkan di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Makassar, Minggu (28/7/2019), ditunda karena alasan keamanan setelah insiden bus Persija dilempari. Padahal, menurut Djohar, sudah ada surat jaminan dari Kapolres dan Kapolda.
Selain itu, kekecewaan Djohar bertambah karena Komisi X yang lagi-lagi mengundang PSSI untuk melakukan RDP. Seharusnya, federasi yang meminta pertemuan lanjutan.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Mungkin Sekjen PSSI (Ratu Tisha Destria) sibuk. Itu harusnya diingatkan oleh Ketua Umum dan Komite Eksekutif PSSI. Ini malah kami yang mengundang lagi,” kata Djohar.
ADVERTISEMENT
Belum berhenti di situ. Djohar masih ingat betul kejadian di SEA Games 2019 Filipina. Kursi undangan VIP dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Komisi X sudah diisi nama lain.
“Kami diminta oleh KBRI masuk sebagai undangan VIP, tapi ternyata di kursi tak ada nama kami. Yang ada tiga nama lain. Saya tanya siapa yang memasukkan tiga nama itu, ternyata Sekjen," tutur Djohar.
"Akhirnya kami duduk di bangku biasa. Kemudian Sekjen Federasi Sepak Bola Filipina datang dan mengajak kami pindah. Sekjen kita (PSSI) tak peduli. Selama Sekjen (Ratu Tisha) yang ini saya tidak pernah diundang.”
Menanggapi keluh kesah Komisi X, Mochamad Iriawan—Ketua Umum PSSI—langsung menyampaikan permohonan maaf dalam RDP. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menegaskan bahwa sudah ada evaluasi di tubuh federasi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan hadir saat seleksi pemain Timnas Indonesia U-19 di Stadion Wibawa Mukti. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Iriawan mengungkapkan bahwa Sekjen PSSI tak akan lagi mengambil keputusan yang bersifat strategis, termasuk penyampaian informasi ke media.
ADVERTISEMENT
“Pimpinan kami sudah evaluasi berkaitan Sekjen PSSI menunda dua kali pertandingan (Piala Indonesia) karena alasan keamanan. Memang sebelumnya saya melihat terlalu overlapping (tumpang tindih) keberadaan Sekjen PSSI.”
“Sekarang, Bapak Djohar bisa tahu yang bersangkutan tidak ada lagi memberikan keputusan yang bersifat strategis. Bahkan, penyampaian-penyampaian di media pun sudah saya ambil alih semua karena memang ada hal yang kurang pas. Begitu juga kejadian di Filipina, kami tidak tahu ini. Kami sering tegur dan menjadi bahan evaluasi,” ujar Iriawan.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!