Kunci Sukses Man City: Tekanan dari Diri Sendiri

28 Agustus 2019 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guendogan dibayangi Luca Zuffi. Foto: Reuters/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Guendogan dibayangi Luca Zuffi. Foto: Reuters/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Bagi klub-klub sepak bola yang besar, tekanan untuk sukses akan datang dari mana saja. Oleh karena itu, klub-klub itu biasanya enggan menaruh tekanan kepada diri mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut tak berlaku bagi Manchester City. Alih-alih, tekanan yang datang dari diri sendiri merupakan kunci The Citizens untuk sukses. Hal ini diungkapkan oleh penggawa City sendiri, Ilkay Guendogan.
“Saya berpikir, kami harus selalu menaruh diri kami di bawah tekanan (untuk sukses). Kami adalah tim yang bagus dan kami ingin selalu memenangi pertandingan. Maka itu, tekanan besar sebenarnya datang dari diri kami sendiri,” ucap Guendogan, dilansir oleh situs resmi City.
Kalau memang kenyataannya seperti perkataan Guendogan, berarti klub-klub lain semestinya meniru City. Pasalnya, City sukses meraih kesuksesan dalam beberapa tahun terakhir.
Di musim lalu saja—musim 2018/2019—City berhasil memenangi tiga trofi. Mulai dari trofi Piala Liga, Piala FA, hingga yang paling prestisius, Premier League. Di level benua, City juga sukses masuk ke semifinal Liga Champions, sebelum disingkirkan oleh wakil Inggris lainnya, Tottenham Hotspur.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, tampak jelas bahwa tim seperti City juga mendapat tekanan dari luar. Salah satunya datang dari rival terberat City di liga domestik, Liverpool.
Di 2018/2019, City dan Liverpool memang saling bersaing untuk memperebutkan titel Premier League. Liverpool sempat memimpin jauh, tetapi City berhasil menyusul pesaingnya itu untuk kemudian mengunci gelar juara dengan selisih hanya satu poin dari lawannya.
Guendogan dalam laga lawan Liverpool. Foto: Reuters/Carl Recine
Ketatnya persaingan dengan Liverpool itu tentu menghadirkan tekanan. Hal itu diakui oleh penggawa City lainnya, Bernardo Silva.
“Tekanan tinggi bagi kami dan Liverpool. Kami memberikan itu kepada mereka, dan mereka menaruh itu di punggung kami. Mereka membuat kami menjadi lebih baik, dan kami juga membuat mereka bermain memukau. Ini terjadi karena kami tahu harus menang. Ini adalah momen yang ingin dilalui oleh semua pesepak bola,” kata Silva pada awal Mei 2019 lalu, dikutip dari Bleacher Report.
ADVERTISEMENT
Di musim ini, besar kemungkinan City akan kembali mendapatkan tekanan dari Liverpool. Kedua tim itu memang menjadi kandidat utama pemenang Premier League 2019/2020. Untuk saat ini, Liverpool berada di depan City setelah mereka merengkuh tiga kemenangan dari tiga laga.
Guendogan menyambut tantangan yang akan diberikan oleh Liverpool itu. Seperti Bernardo, Guendogan juga meyakini persaingan ini akan memberikan dampak positif tak hanya bagi City, tetapi juga untuk Liverpool.
Mohamed Salah (kedua dari kanan) terjatuh setelah diterjang Vincent Kompany (paling kiri) dalam laga Manchester City vs Liverpool. Foto: Phil Noble/Reuters
“Kenyataan bahwa Liverpool bermain begitu baik menunjukkan bahwa ada tim yang juga akan menjadi penantang untuk liga musim ini. Itu adalah hal yang bagus untuk liga, bagus juga untuk kami. Namun, ini juga akan bagus untuk Liverpool.”
“Tak akan mudahcuntuk menjadi juara, jadi kami harus terus menang dan bersaing,” tukas Guendogan.
ADVERTISEMENT