Lebih Dekat dengan Tembok-tembok Pertahanan Timnas U-19

9 September 2017 18:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas "Garuda Nusantara" Indonesia. (Foto: Instagram: firzaandika11)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas "Garuda Nusantara" Indonesia. (Foto: Instagram: firzaandika11)
ADVERTISEMENT
Lini belakang Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 di ajang AFF U-18 sejauh ini tampil cukup oke. Dari dua laga awal, anak-anak asuhan Indra Sjafri ini baru kebobolan satu gol, yakni ketika melawan tim tuan rumah Myanmar.
ADVERTISEMENT
Empat pemain belakang yang dipasang sejajar dalam formasi 4-1-3-1-1 terbukti efektif sejauh ini. Dikomandoi oleh Rachmat Irianto, pasukan muda Timnas Indonesia berhasil meredam permainan ofensif tim lawan.
Anda ingin mengenal lebih lanjut soal siapa-siapa saja mereka? Berikut kami sajikan profil para pemain yang mengisi pos pemain belakang di skuat "Garuda Muda" saat ini.
Bek Timnas U-19 Rachmat Irianto. (Foto: PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Bek Timnas U-19 Rachmat Irianto. (Foto: PSSI)
Rachmat Irianto
Rachmat Irianto merupakan kapten kesebelasan Timnas U-19 di kompetisi ini. Pemain yang akrab disapa Rian ini dianggap pantas menyandang jabatan tersebut lantaran pengalamannya sebagai kapten di Persebaya Surabaya, yang berlaga di Liga 2.
Keputusan Rian untuk bermain sebagai seorang bek tidak lepas dari peran sang ayah, “Bejo” Sugantoro, yang merupakan bek legendaris Timnas Indonesia dan Persebaya.
ADVERTISEMENT
Ketenangan dan kepemimpinannya di lapangan tak perlu diragukan. Rian adalah sosok pekerja keras dan penuh tanggung jawab. Dalam dua laga awal Timnas, Rian terbukti mampu memimpin rekan-rekannya di lini belakang dengan baik.
Selain itu kepiawannya mengalirkan bola dari lini belakang menjadi nilai lebih yang dimiliki pemain kelahiran 3 September 1999 ini. Pada pertandingan mealwan Myanmar, Rian tercatat memiliki akurasi operan sebesar 96 persen. Kemudian saat mengalahkan Filipina 9-0, Rian kembali membuktikan kemampuannya mengalirkan bola dengan mencatatkan 117 operan sukses.
Nurhidayat Haji Haris, bek Timnas U-19. (Foto: Instagram: Nurhidayathn)
zoom-in-whitePerbesar
Nurhidayat Haji Haris, bek Timnas U-19. (Foto: Instagram: Nurhidayathn)
Nurhidayat Haji Haris
Haris menjadi tendem sejati Rian di lini belakang Timnas U-19. Di usia yang baru 18 tahun, Haris sudah berhasil menembus skuat senior PSM Makassar.
Hal ini tidak terlepas dari permainan apiknya kala membela Sulawesi Selatan di ajang PON Jawa Barat 2016. Namanya melejit di situ, membuat "Juku Eja" tertarik mengontraknya.
ADVERTISEMENT
Penampilannya yang konsisten mengantarkan pemain kelahiran Makassar, 5 April 1999, ini menembus skuat utama "Garuda Nusantara". Tak hanya itu, dia juga mampu menjadi pemain andalan dan bahkan sempat beberapa kali dipercaya menjadi kapten tim.
Muhammad Rifad Marasabessy. (Foto: Instagram: rifadmarabessy)
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Rifad Marasabessy. (Foto: Instagram: rifadmarabessy)
Muhammad Rifad Marasabessy
Tempat utama di posisi bek kanan Timnas dimiliki oleh Rifad. Pemain berusia 18 tahun asal Tulehu ini menjadi salah satu bek sayap kanan paling potensial yang dimiliki Indonesia saat ini.
Dia tidak hanya cepat dan lugas, tetapi juga berteknik individu oke. Kariernya juga cepat melesat. Pernah berseragam Semen Padang U-21, Rifad saat ini sudah berlaga di kompetisi Liga 1 bersama Madura United.
Sebagai full-back, Rifad termasuk pemain yang mampu bertahan dan menyerang sama baiknya. Di laga perdana Timnas melawan Myanmar, ia sukses melakukan 3 kali intersepsi. Soal membantu penyerangan, Rifad pun terbilang mumpuni. Ia mampu mencatatkan 43 operan tepat dan melesakkan 3 kali percobaan tembakan dan satu assist yang mampu dimaksimalkan oleh Egi Maulana menjadi gol.
ADVERTISEMENT
Melihat permainannya sejauh ini, bukan tidak mungkin Rifad mampu menjadi pemain utama Timnas Indonesia senior dalam beberapa tahun ke depan.
Samuel Christianson Simanjutak, bek Timnas U-19. (Foto: Instagram: samuelchristianson)
zoom-in-whitePerbesar
Samuel Christianson Simanjutak, bek Timnas U-19. (Foto: Instagram: samuelchristianson)
Samuel Christianson Simanjutak
Bek kiri andalan Indonesia ini memiliki karier yang terbilang mentereng sejak kecil. Jebolan SSB Jakarta Football Academy ini pernah mendapat kesempatan berlatih bersama tim junior klub Premier League, Southampton, saat berusia 12 tahun.
Beberapa tahun terakhir, dia juga pernah menimba ilmu di Spanyol bersama Royal European Football Academy (REFA). Pengalaman itu membuatnya dipanggil mengikuti seleksi Timnas U-19 dan ia tak pun tidak menyia-nyiakannya. Samuel berhasil membuktikan kapasitasnya dan terpilih menjadi bagian dari skuat inti "Garuda Nusantara".
Meski tidak tampil sebagai starter di laga awal melawan Myanmar, Samuel dapat menjawab kepercaayaan Indra Sjafri saat memasukkannya sebagai pemain penganti di menit ke-65 dengan bermain lgas dan taktis. kemampuannya untuk bertahan dan membantu penyerangan terbukti mampu membawa Indonesia berbaik unggul 2-1 dan meraih kemenangan.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari performa apiknya itu, pemain Persija U-19 ini akhirnya menjadi pilihan utama ketika Timnas U-19 melumat Filipina 9-0.
Irsan Rahman Lestaluhu. (Foto: Instagram: Irsanmanlestaluhu)
zoom-in-whitePerbesar
Irsan Rahman Lestaluhu. (Foto: Instagram: Irsanmanlestaluhu)
Irsan Rahman Lestaluhu
Irsan adalah satu-satunya pemain Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Daerah (PPLPD) Kabupaten Bogor yang dipilih Indra Sjafri untuk masuk dalam Timnas U-19. Kekuatan fisik dan kegesitan Irsan di posisi bek tengah yang menjadi alasan mengapa Indra Sjafri tak mau melewatkan bakatnya.
Permainan Irsan saat melawan Filipina pun terbilang cukup apik. Menggantikan Egy Maulana Vikri di awal babak kedua, Irsan mampu melepasakan 22 operan yang semuanya mengarah ke rekan setim. Catatan ini tentu patut diapresiasi, terlebih pemain kelahiran 4 Agustus 1999 ini sejatinya adalah seorang bek dan mampu memiliki persentase operan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Firza Andika. (Foto: Instagram: firzaandika11)
zoom-in-whitePerbesar
Firza Andika. (Foto: Instagram: firzaandika11)
Firza Andika
Firza Andhika lahir di Kota Medan. Namun, ia pindah ke Kota Padang pada usia 8 tahun dan akhirnya merintis karier sepak bola di tim junior Semen Padang.
Firza merupakan anggota tim sepak bola Sumatera Barat yang berlaga di ajang PON Remaja. Kariernya memang lebih banyak dihabiskan di regional Sumatera Barat sebelum akhirnya lolos seleksi Timnas U-19.
Bermain sebagai bek kiri, kemampuan Firza terbilang cukup apik. Pemain kelahiran 11 Mei 1999 ini mampu bertahan dan membantu penyerangan.
Julyano Pratama Nono. (Foto: Instagram: julyanopratama)
zoom-in-whitePerbesar
Julyano Pratama Nono. (Foto: Instagram: julyanopratama)
Julyano Pratama Nono
Walau berasal dari Makassar, Julyano kini tengah menimba ilmu di SKO Ragunan. Bersama Gianluca P. Rossy dan Kadek Raditya, jebolan SSB Telkom Makassar ini adalah salah satu pasukan Ragunan yang berhasil menembus Timnas U-19.
ADVERTISEMENT
Kadek Raditya Maheswara. (Foto: Instgaram: radityamaheswara)
zoom-in-whitePerbesar
Kadek Raditya Maheswara. (Foto: Instgaram: radityamaheswara)
Kadek Raditya Maheswara
Kadek adalah salah satu pemain yang lagi-lagi berasal dari SKO Ragunan. Walau hanya berasal dari sekolah atlet, tetapi pengalamannya tidak boleh diragukan. Pemain kelahiran Denpasar ini pernah menjadi anggota Timnas Pelajar Indonesia yang berlaga di Piala Pelajar Asia U-18 di China pada 2015 lalu.
Dedi Tri Maulana. (Foto: Instagram: debol_ebol)
zoom-in-whitePerbesar
Dedi Tri Maulana. (Foto: Instagram: debol_ebol)
Dedi Tri Maulana
Satu lagi pemain SKO Ragunan yang mampu menembus Timnas U-19, ialah Dedi Maulana yang bermain sebagai bek sayap kanan yang berasal dari Sulawesi Tengah. Akan tetapi, dia tidak lolos ke Timnas U-19 melalui blusukan Indra Sjafri di tempat asalnya. Dedi menjalani seleksi sebagai pemain SKO Ragunan dan kemudian berkat penampilan apiknya, dia terpilih dalam 23 nama yang dibawa ke Myanmar.
ADVERTISEMENT