Liga 1 Naik Peringkat: Jadi Urutan Ke-5 ASEAN, Peringkat 25 di Asia

Pesepak bola Persib Bandung Ciro Alves (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Madura United Taufik Hidayat (tengah) saat menjalani pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/2/2025). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Liga 1 Indonesia naik peringkat dalam update terbaru Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk pertengahan musim 2024/25. Hal ini diterangkan oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi.

Berdasarkan data resmi terbaru dari AFC, Liga 1 sekarang menempati urutan ke-5 di Asia Tenggara (ASEAN), di mana sebelumnya menghuni peringkat ke-6. Secara keseluruhan di Asia, Liga 1 naik dari peringkat ke-28 menjadi ke-25 dengan perolehan 18,2 poin. Kini, Liga 1 mengungguli Liga Filipina yang turun ke urutan 28.

“Kami sangat senang dengan pencapaian ini. Hasil tersebut menunjukkan bahwa apa yang sudah kami lakukan selama ini telah membuahkan hasil dan akan terus berproses. Bersama semua klub dan PSSI, kami akan terus berusaha maksimal,” ungkap Direktur Utama LIB, Ferry Paulus, dalam keterangan resmi, Selasa (4/3).

Akan tetapi, masih ada aspek yang harus dibenahi agar Liga 1 semakin baik. PT LIB ingin para klub meningkatkan daya saing klub di kompetisi internasional.

Ilustrasi Sepak Bola Liga 1. Foto: Situs web resmi Liga Indonesia Baru

Sebab faktanya, klub Liga 1 belum bisa berbicara banyak di Liga Champions Asia Elite maupun Liga Champions Asia 2. PT LIB akan terus mendorong klub-klub Liga 1 untuk meningkatkan performa melalui perbaikan manajemen, pengembangan pemain, serta peningkatan fasilitas pelatihan dan stadion.

Masalah peringkat liga juga pernah menjadi perhatian Ketum PSSI, Erick Thohir. Ia sempat merasa prihatin kala melihat peringkat Liga 1 yang buruk.

“Kami berharap liga bisa bertransformasi. Tidak mungkin negara sebesar ini liganya peringkat 28 Asia atau enam di Asia Tenggara di bawah Filipina,” tutur Erick dalam sambutannya di Kongres PSSI pada 10 Juni 2024.

“Harus ada terobosan, kami akan mendorong yang namanya Liga 3 selama ini terkatung-katung, kami coba dorong. Perbaikan manajemen, perbaikan keuangan liga, dan perbaikan semua sistem harus dibereskan tahun ini,” tambahnya.