Liga Champions Bikin Gasperini Tak Berhenti Kritik Atalanta

30 September 2019 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Atalanta merayakan kemenangan atas Sassuolo. Foto: Opta
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Atalanta merayakan kemenangan atas Sassuolo. Foto: Opta
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Atalanta musim lalu, dengan berhasil finis di peringkat empat, bukan sebuah kebetulan. Buktinya, di musim ini pun mereka masih konsisten berada di papan atas.
ADVERTISEMENT
Enam laga sudah dilalui semua peserta Serie A musim ini dan sampai sekarang Atalanta masih bertengger di urutan ketiga. Mereka berada di atas Napoli yang musim lalu berstatus sebagai runner-up.
Empat kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan. Itulah hasil yang diperoleh Atalanta sejauh ini. Termutakhir, pada Minggu (29/9/2019) malam WIB, mereka sukses membungkam Sassuolo dengan skor telak 4-1.
Atalanta tampil brilian pada babak pertama. Semua gol itu mereka lesakkan dalam kurun waktu 35 menit. Dua dari kaki Papu Gomez, satu dari Robin Gosens, dan satu lagi dari Duvan Zapata.
Meski demikian, pelatih mereka Gian Piero Gasperini masih belum puas. Menurutnya, setelah unggul jauh Atalanta bermain terlalu santai. Hasilnya, Sassuolo pun bisa mencetak satu gol pada babak kedua.
ADVERTISEMENT
Papu Gomez merayakan gol ke gawang Sassuolo. Foto: Atalanta Bergamasca Calcio
"Kami ingin menguasai babak kedua untuk menyimpan energi demi mempersiapkan laga hari Selasa. Cara terbaik mewujudkan itu adalah dengan terus menguasai bola," tutur Gasperini kepada DAZN.
"Alih-alih begitu, pergerakan kami begitu statis. Kami dengan mudah memberikan bola dan banyak mengejar lawan. Itu sangat disayangkan karena sebenarnya performa tadi bisa jadi begitu hebat."
"Aku marah karena ketika unggul 4-0 kami tak melakukan hal yang benar. Kami sebenarnya tak berniat terus menekan, tetapi melepas kaki dari pedal gas sepenuhnya juga bukan hal bijak."
"Sepak bola itu aneh. Semuanya bisa terjadi. Kami harus belajar menemukan ruang kompromi antara tampil hebat dan tampil ngawur," tambah mantan pelatih Inter tersebut.
Apa yang diucapkan Gasperini seusai laga ini erat sangkut pautnya dengan pertandingan hari Selasa yang disinggungnya tadi. Di situ Gasperini bicara soal laga Liga Champions menghadapi Shakhtar Donetsk.
ADVERTISEMENT
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, berteriak saat timnya menghadapi Lazio di final Coppa Italia. Foto: Alberto Lingria/Reuters
Musim ini Atalanta menjadi debutan di Liga Champions. Akan tetapi, pada pertandingan perdananya mereka harus menelan kekalahan memalukan 0-4 dari Dinamo Zagreb.
Gasperini kesal karena dia tak ingin kekalahan itu terjadi kembali. Namun, terlepas dari kekurangan di laga melawan Sassuolo, Gasperini tetap optimistis menatap pertandingan kontra Shakhtar.
"Tak diragukan lagi, setelah menghadapi Zagreb kami sukses memperbaiki penampilan. Kami mendapatkan rentetan hasil bagus setelah kalah pada laga tersebut," ujarnya.
"Kami tak menikmati debut Liga Champions tetapi kami sekarang ingin membuktikan diri di kompetisi itu. Maka dari itu, kami butuh Atalanta yang terbaik untuk mewujudkan ambisi tersebut," lanjut Gasperini.
Atalanta yang terbaik dalam benak Gasperini adalah Atalanta yang bugar. Pasalnya, hanya dengan begitulah para pemain bisa mengeksekusi ide bermain Gasperini dengan baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Atalanta masih kukuh di papan atas Serie A. Foto: Atalanta Bergamasca Calcio
Itulah mengapa Gasperini kecewa anak-anak asuhnya tak bisa menyimpan energi. Kendati begitu, dalam pertandingan menghadapi Neroverdi tadi Gasperini melakukan rotasi.
Bagi Gasperini, rotasi bukanlah kemewahan yang biasa dia miliki. Akan tetapi, pada musim ini situasinya berbeda. Musim ini Atalanta punya skuat lebih dalam dibanding sebelumnya.
Tengok saja penghuni bangku cadangan di laga melawan Sassuolo itu. Ada Marten de Roon, Jose Palomino, Simon Kjaer, Pierluigi Gollini, sampai Timothy Castagne yang disimpan oleh Gasperini.
Gasperini pun mengakui bahwa dia kini bisa lebih leluasa melakukan rotasi. "Aku punya tulang punggung tim tetapi musim ini daftar starter kami bertambah menjadi 16-17 pemain," jelas Gasperini.
"Para pemain itu bisa dirotasi untuk bermain di tiga kompetisi (Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions, red). Namun, kalau aku sampai punya lebih dari itu, aku bakal kesulitan sendiri," tandasnya.
ADVERTISEMENT