Liga Inggris Punya Sistem Keuangan yang Bikin Tim Promosi Anti-Bangkrut

14 September 2021 20:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Liverpool Mohamed Salah menendang bola ke arah gawang Leeds United  pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Elland Road, Leeds, Inggris. Foto: Lee Smith/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Liverpool Mohamed Salah menendang bola ke arah gawang Leeds United pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Elland Road, Leeds, Inggris. Foto: Lee Smith/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Premier League dikenal sebagai salah satu liga sepak bola terbaik di dunia. Tak hanya karena dihiasi pemain berkelas, Liga Inggris juga memiliki sistem keuangan yang membuat setiap klub tidak merasakan perbedaan timpang jauh dalam segi pendapatan.
ADVERTISEMENT
Para eksekutif liga berusaha meratakan pendapatan klub divisi bawah Liga Inggris, bukan cuma Premier League. Dilansir Concultacy.uk, klub-klub yang berhasil promosi ke Divisi Championship bakal diberi bonus uang tambahan kurang lebih sebesar 170 juta euro atau sekitar Rp 2,8 triliun dalam kurun waktu tiga musim.
Tujuan diberlakukan regulasi tersebut agar tidak ada ketimpangan yang terlalu lebar pada setiap klub. Jika dilihat secara lebih lanjut, angka tersebut telah melebihi bonus jawara Liga Champions yang hanya memperoleh 19 juta euro atau sekitar Rp 320 milliar.
Menurut Deloitte, total bonus yang didapatkan oleh para tim promosi itu tergantung dari apakah mereka bisa menghindari degradasi di musim berikutnya atau tidak. Maksudnya, tim promosi akan diberikan jaminan berupa parachute payment minimal dua tahun senilai 70 juta euro.
ADVERTISEMENT
Joelinton dari Newcastle United beraksi dengan Harry Maguire dan Raphael Varane dari Manchester United pada Premier League di Old Trafford, Manchester, Inggris - 11 September 2021. Foto: REUTERS/Phil Noble
Secara harfiah, Goal International memaparkan bahwa parachute payment merupakan sejumlah bonus uang yang diberikan kepada tim terdegradasi agar kondisi finansial tetap terjaga. Total tambahan bonus 170 juta euro sebenarnya dikaitkan dengan parachute payment.
Hal itu karena setiap tim yang berlaga di Premier League rata-rata akan mendapatkan 100 juta euro dari hak siar. Jika tim yang baru saja promosi tiba-tiba terdegradasi lagi, mereka bakal mendapatkan 100 juta euro (sekitar Rp 1,6 triliun) ditambah parachute payment 70 juta euro (sekitar Rp 1,1 triliun).
Lantas, bagaimana di kondisi pandemi corona? Regulasi finansial tersebut hingga kini masih tetap berlaku meskipun ada pandemi.
Total bonus yang cukup besar tersebut sebenarnya wajar karena Liga Inggris memiliki jumlah pendapatan per tahun sangat tinggi. Diwartakan Independent, sumber pendapatan itu berasal dari hak siar. Di musim 2018/19, total pendapatan Premier League dari hak siar berjumlah 2,4 miliar euro atau berkisar Rp 40,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hamas Nurhan R T