Liverpool Jadi Spesialis Gol Menit-menit Akhir: Apa, Sih, Rahasianya?

22 November 2019 16:17 WIB
clock
Diperbarui 11 Desember 2019 18:58 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juergen Klopp, manajer Liverpool. Foto: Paul ELLIS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Juergen Klopp, manajer Liverpool. Foto: Paul ELLIS / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Liverpool bisa dibilang sebagai spesialis gol menit-menit akhir. Pasalnya, sudah cukup sering The Reds menang atau menyelamatkan diri dari kekalahan via gol-gol menjelang laga tuntas.
ADVERTISEMENT
Lho, apa spesialnya gol menit-menit akhir? Ya, bayangkan begini... Tim Anda sedang berada dalam posisi deadlock, terus menyerang tapi tak kunjung bisa mencetak gol. Atau, ketika sedang berada dalam posisi tertinggal, tapi gol penyama kedudukan itu tak kunjung datang.
Lalu, sekitar 10 atau 5 menit menjelang pertandingan selesai, gol yang ditunggu-tunggu itu datang juga. Lega, senang, dan puas, semua bercampur aduk. Nah, inilah yang biasa dilakukan Liverpool di Premier League musim ini.
Tidak percaya? Simak saja ketika mereka melawan Leicester City. Gol penalti penentu kemenangan Liverpool --via penalti James Milner-- hadir di menit 90+5. Tim asal Merseyside itu pun menang 2-1.
Itu bukan satu-satunya contoh. Pada laga melawan Manchester United, Adam Lallana menyelamatkan Liverpool dari kekalahan lewat golnya pada menit ke-85. Liverpool pun memaksakan hasil imbang 1-1.
ADVERTISEMENT
Teranyar, mereka memastikan kemenangan 2-1 atas Aston Villa lewat gol Andrew Robertson pada menit ke-87. Luar biasa, bukan?
Asal tahu saja, nih, sejak musim 2018/19, Liverpool sudah mencetak 30 gol pada 15 menit terakhir pertandingan. Sah sudah untuk menyebut mereka sebagai tim spesialis gol menit-menit akhir laga.
Raut semringah Juergen Klopp pada konferensi pers jelang laga vs Bayern. Foto: Reuters/Andrew Boyers
Lalu, apa, sih, rahasianya? Mari kita simak jawaban si pelatih, Juergen Klopp.
"Tentu saja ada (hubungannya dengan kebugaran pemain)," ujar Klopp dalam wawancaranya dengan The Athletic.
Jawaban tersebut menyiratkan bahwa para pemain Liverpool mesti siap bermain 90 menit penuh tanpa stamina yang kendur. Sebab, kalau stamina kendur di menit-menit akhir, mana mungkin mereka bisa fokus dan mencetak gol?
"Gol menit akhir itu sering terjadi dan jelas manfaatnya secara psikologis. Jika, Anda melakukan sesuatu yang positif, maka sangat mungkin hal yang sama akan terulang ketika Anda melakukannya di lain waktu," kata Klopp.
ADVERTISEMENT
"Kalau Anda gagal melakukan sesuatu, maka yang perlu Anda lakukan adalah meyakinkan diri sendiri bahwa Anda bisa melakukannya di kesempatan lain. Setidaknya, Anda bisa melihat ada kemungkinan sukses untuk melakukannya. Itu apa yang tim kami lakukan selama empat tahun terakhir," sambungnya.
Para pemain Liverpool merayakan gol. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
So, kesimpulannya ada dua: Stamina yang pantang kendur serta mental dan keyakinan yang kuat. Hasilnya pun nyata: Liverpool-nya Klopp berhasil memenangi 10 poin dari posisi tertinggal musim ini.
Catatan tersebut merupakan yang terbanyak di Premier League musim ini. Selain itu, dalam 7 pertandingan terakhir di mana mereka kebobolan lebih dulu, Liverpool sukses memenangi 6 di antaranya. Satu lainnya? Berakhir dengan hasil imbang.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
ADVERTISEMENT