Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Madura United Soroti Kepemilikan Liga 1, Rawan Kongkalikong Bila Tanpa Degradasi
13 Januari 2023 18:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Liga 1 2022/23 dipastikan tidak ada degradasi. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan potensi match fixing atau pengaturan skor karena kepentingan pemilik klub.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran tersebut disampaikan oleh Achsanul Qosasi selaku Presiden Klub Madura United. Ia menyoroti cross-ownership (kepemilikan silang) di klub-klub Liga 1.
Achsanul mengungkapkan bahwa tanpa adanya degradasi akan membuka cara untuk mengatur hasil pertandingan. Skenario ini bisa berjalan karena kepemilikan ganda.
"Kalau cara-cara begini kemudian diterima, ini berbahaya karena di sepak bola kita ini masih ada yang namanya cross-ownership, kepemilikan ganda di sejumlah klub, di mana satu pemilik itu juga memiliki beberapa klub lain," tutur Achsanul saat dihubungi kumparan, Jumat (13/1).
PSSI menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) bersama PT LIB selaku operator liga di Kantor PSSI, Kamis (12/1). Hasilnya, Liga 2 dan Liga 3 2022/23 tidak dilanjutkan.
Dengan keputusan tersebut, Liga 1 2022/23 praktis tidak akan ada degradasi dan promosi. Menurut Achsanul, keputusan ini membuat kualitas kompetisi sepak bola Indonesia menjadi buruk.
ADVERTISEMENT
"Sudah pasti [kualitas buruk], mana ada orang kalah tidak dihukum. Mana ada? Akhirnya dengan milih kalah, atau bahkan bisa menjual pertandingan lho, ya. Itu yang saya katakan, di sepak bola Indonesia ini masih ada cross-ownership," kata Achsanul.
"Nah, kalau mereka nanti bertanding, kita bisa baca, siapa yang mau diarahkan menjadi juara. Lucu nanti kompetisi. Terus klub yang normal akan bilang, 'Lho ngapain kita hari ini jauh-jauh datang ke Barito dengan biaya yang mahal, biaya sendiri, dengan pemain-pemain yang bagus. Kita ke Barito away, tapi laga enggak ada artinya,' Enggak ada artinya, pertandingan yang tidak memiliki makna, hanya sekadar uji coba," tandasnya.