Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Selebrasi pemain Manchester United Edinson Cavani usai mencetak gol ke arah gawang Everton pada pertandingan lanjutan Premier League di Goodison Park, Liverpool, Inggris, Sabtu (7/11). Foto: Clive Brunskill/Pool/REUTERS](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1604760236/q1h0udqhuptza1wolwg1.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cavani baru saja menambah catatan golnya di laga MU melawan Fulham, Kamis (21/1/2021) dini hari WIB lalu. Ia sukses mencetak gol setelah memanfaatkan kesalahan yang dilakukan oleh kiper Fulham, Alphonse Areola.
Seperti yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya, Cavani langsung melakukan selebrasi ciri khasnya, yaitu memanah.
Penyerang berusia 33 tahun itu pun mengungkapkan bahwa selebrasi golnya itu berkaitan dengan penduduk asli Uruguay, suku Charrua, yang piawai dalam berburu menggunakan panah.
"Sedikit panjang ceritanya dan itu seperti terbungkus dalam sejarah negara kami dan penduduk asli, suku Charrua. Ketika putri kecilku, India, lahir, nama dia itu merujuk pada sebagian kecil penduduk asli Uruguay, suku Charrua," ungkap Cavani kepada United Review.
"Jadi panah yang aku ambil dan kemudian menembakkan, adalah sebuah perayaan gol yang merangkum semua hal-hal ini: percampuran antara nama putriku dan penduduk asli negaraku."
ADVERTISEMENT
"Itu punya arti khusus, tapi seperti yang Anda katakan, Eric mengingatkan aku, sekalipun di akhir masing-masing perayaan gol, aku selalu memastikan aku mengambil payah dan menembakkannya," tutur Cavani.
Selebrasi tersebut sejatinya sudah dilakukan Cavani sejak masih membela Paris Saint-Germain pada musim sebelumnya. Aksi tersebut muncul setelah ia mendapatkan hukuman karena selebrasi sebelumnya.
Kala itu, selebrasi Cavani bukan memanah, melainkan menunjukkan gestur seperti menembak. Akibat hal itu, Cavani diganjar hukuman larangan bermain satu pertandingan.
Bersama PSG, Cavani berhasil mengemas 200 gol di lebih dari 300 penampilan dalam tujuh musim.
Sejak berkostum Setan Merah, Cavani sudah menyumbang lima gol plus dua assist dalam 17 penampilan. Statistik yang lumayan mengingat Cavani lebih kerap dimainkan sebagai pemain pengganti, meski belakangan dia mulai dipercaya oleh Ole Gunnar Solskjaer.
ADVERTISEMENT
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .