Manajer Persib: Rumuskan Solusi Dulu, Baru Tentukan Hukuman

27 September 2018 13:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Manajer Persib, Umuh Muchtar, sudah mengerahkan serangkaian upaya agar laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018) pukul 16:00 WIB, berlangsung aman. Namun, insiden tewasnya Haringga Sirla tetap terjadi.
ADVERTISEMENT
Tiga jam sebelum sepak mula, di pelataran parkir GBLA, Haringga mengembuskan napas terakhir akibat dikeroyok suporter Persib. Pria asal Cengkareng, Jakarta Barat, itu dikejar dan dihantam berkali-kali dengan benda tumpul kendati sudah tersungkur.
Mengacu data Save Our Soccer --lembaga swadaya yang memantau isu sepak bola nasional -- Haringga adalah korban ketujuh akibat perseteruan Persib-Persija. Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengambil sikap tegas untuk merespons kejadian tersebut dengan menghentikan Liga 1 2018 sementara waktu.
Manajer 'Maung Bandung', Umuh Muchtar, menyikapi ketetapan PSSI dengan positif. Menyetop liga, lanjut Umuh, merupakan langkah tepat dan bisa dimanfaatkan semua pihak yang terlibat dalam sepak bola Tanah Air, khususnya PSSI, pemerintah, dan Persib sendiri, untuk berbenah.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan pelajaran. Semua harus menerima apa pun (yang diputuskan PSSI) dan jangan protes. Itu tak akan menyelesaikan masalah. Dua minggu ini bukan dihukum atau dibekukan, tapi (waktu) untuk introspeksi diri," ucap Umuh.
"Klub-klub, juga pimpinan dari PSSI, BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia), dan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) juga selalu bersama-sama mengambil rumus (solusi) ke depan," lanjutnya.
Di saat yang bersamaan, PSSI tak menyangkal akan ada hukuman. Mulai dari yang paling ringan berupa teguran, sampai terberat, yakni diskualifikasi atas kasus kematian Haringga. Persib menjadi klub yang dibayang-bayangi hukuman tersebut lantaran berstatus sebagai tuan rumah.
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan keterangan pers terkait kematian salah seorang pendukung Persija di Jakarta, Selasa (25/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memberikan keterangan pers terkait kematian salah seorang pendukung Persija di Jakarta, Selasa (25/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Namun, Umuh punya pandangan lain. Menurutnya, panitia penyelenggara (panpel) Persib plus dirinya telah menempuh serangkai hal agar laga berjalan aman. Ia menilai bahwa ketetapan yang paling adil dan terbaik adalah mencari solusi supaya kejadian serupa tak lagi terulang.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah sesuai aturan. Izin sudah ada. Di lapangan (dalam stadion) juga kondusif. Apa yang terjadi di lapangan? Tak ada. Saya juga turun ke lapangan. Kalau udah kelihatan Bobotoh panas, saya turun dan teriak 'jangan terpancing,' untuk menenangkan," katanya.
"Rumuskan ke depan jangan sampai seperti ini. Itu aja. Di situ supaya adil, baru bersama-sama (rumuskan) hukuman apa yang (layak) dikeluarkan (jika kejadian seperti ini terulang). Saya setuju (begitu)," tutupnya.