Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Manchester United atau Chelsea? Mestinya Kai Havertz Tak Sulit Tentukan Pilihan
13 Juni 2020 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Memilih Manchester United atau Chelsea seharusnya tidak menjadi persoalan sulit bagi Kai Havertz . Penggawa Bayer Leverkusen yang satu ini memang jadi rebutan tim-tim kelas berat.
ADVERTISEMENT
Mulai dari United, Chelsea, hingga Bayern Muenchen dikabarkan berlomba mendapatkan tanda tangan Havertz. Tentu saja kita juga harus mempertimbangkan upaya Leverkusen untuk mempertahankan Havertz.
Akan tetapi, kalaupun Havertz bingung menentukan pilihan, Dietmar Hamann punya solusinya. Seandainya jadi Havertz, sih, mantan pemain Liverpool ini akan mencoret Manchester United.
Tidak ada yang menyangkal bahwa United merupakan tim besar. Tengok saja torehan prestasi mereka. Masalahnya adalah Havertz tidak sedang hidup di masa lalu. Keputusannya hari ini akan menjadi awal masa depannya. Salah menentukan, habis sudah.
"Jika seorang pemain seperti Kai Havertz pindah dan menandatangani kontrak lima musim, perspektif jangka panjang lebih penting daripada keikutsertaan di Liga Champions musim depan," jelas Hamann kepada Sky Deutschland , dilansir Goal.
ADVERTISEMENT
"Si pemain mungkin mesti segera mengambil keputusan dalam beberapa pekan ke depan dan tidak bisa menunggu musim beres di Inggris. Perspektif pemain sangat penting. Masalahnya, [pencapaian] Manchester vakum dalam beberapa tahun terakhir," tutur Hamann.
Chelsea juga bukan klub yang dalam beberapa musim terakhir bergelimang prestasi sangat mentereng. Akan tetapi, mereka bukannya seret prestasi.
Sejak 2016/17 hingga kompetisi 2019/20 ditangguhkan, Chelsea mengoleksi tiga gelar juara: Premier League (2016/17), Piala FA (2017/18), dan Liga Europa (2018/19).
Hamann menilai ada yang lebih penting daripada torehan tersebut: Keseriusan klub untuk membangun para pemain muda. Keberadaan pelatih seperti Frank Lampard dipandang krusial bagi Hamann untuk menjamin kualitas para youngster.
Pemain muda memang minim pengalaman. Masalahnya, tanpa pelatih yang berani menurunkan mereka, para pemain tersebut akan selamanya menjadi pemain minim pengalaman.
Hamann menyadari bahwa harapan para pemain muda untuk jadi pilihan utama Lampard bukan isapan jempol bersamaan dengan mendekatnya Timo Werner ke Stamford Bridge.
ADVERTISEMENT
"Kalau melihat Chelsea, tentu saya akan melihat Frank Lampard yang sebelum menjadi pelatih merupakan pemain hebat. Saya rasa, The Blues bakal berkembang lagi," ujar Hamann.
"Embargo transfer justru membuat mereka membawa kembali dua pemain muda yang dipinjamkan, [Mason] Mount dan [Tammy] Abraham. [Andreas] Christensen juga pemain yang sangat menarik. Seandainya Timo Werner atau Kai Havertz bergabung, tentu akan menjadi kisah yang sangat menarik."
Jika menilai akan ada di mana dua klub tersebut dalam dua atau tiga tahun ke depan, memilih Chelsea akan menjadi keputusan yang relatif mudah bagi saya sebagai pemain," jelas Hamann.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit smartTV dan 2 jersi original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini .
ADVERTISEMENT