Donny van de Beek

Manchester United Incar Donny van de Beek, Apa Perlu?

9 Januari 2020 13:05 WIB
comment
120
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Ajax Amsterdam, Donny van de Beek.  Foto: Glyn KIRK / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Ajax Amsterdam, Donny van de Beek. Foto: Glyn KIRK / AFP
ADVERTISEMENT
Misi Manchester United untuk mencari gelandang baru masih berlanjut. Di bursa transfer musim dingin 2019/2020 ini, United dikaitkan dengan gelandang serang Ajax Amsterdam, Donny van de Beek.
ADVERTISEMENT
Per Mark Ogden dari ESPN, United menilai Van de Beek bisa didapatkan karena Ajax tak lolos ke fase gugur Liga Champions 2019/2020. Tanpa uang Liga Champions, Ajax diduga lebih mudah untuk menjual pemain bintangnya demi menambah pemasukan.
Mahar Van de Beek sendiri disinyalir berada di angka 50 juta poundsterling—harga yang bisa ditebus oleh klub sekelas United. Bak gayung bersambut, agen Van de Beek menyatakan bahwa kliennya berminat untuk bergabung bersama ‘Iblis Merah’.
Usut punya usut, pelatih United, Ole Gunnar Solskjaer, meminta langsung kepada petinggi klubnya untuk memboyong Van de Beek. Lantas, apa yang sebenarnya membuat Solskjaer begitu meminati Van de Beek?
Donny van de Beek beraksi dalam pertandingan semifinal Liga Champions 2018/19 menghadapi Tottenham Hotspur. Foto: AFP/Emanuel Dunand
Well, kembali per ESPN, pemandu bakat United menilai Van de Beek sebagai gelandang serang yang dapat meningkatkan kualitas tim dalam waktu dekat, tetapi juga memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Van de Beek memiliki kapabilitas untuk mencetak gol. Di musim ini saja, ia sudah mencetak delapan gol dari 26 laga bersama Ajax. Buat United, kemampuan tersebut bernilai tinggi.
Penilaian United terhadap Van de Beek boleh jadi benar. Usia sang gelandang saat ini memang baru menginjak 22 tahun.
Namun, Van de Beek sudah menjadi kepingan penting Ajax. Ia berkontribusi besar ketika Ajax menjuarai Eredivisie 2018/2019 dan lolos ke semifinal Liga Champions di musim yang sama. Van de Beek juga sudah memiliki pengalaman bertanding bersama Timnas Belanda.
Kemampuan mencetak gol Van de Beek juga dibutuhkan United. Solskjaer cukup bergantung kepada dua penyerangnya, Marcus Rashford dan Anthony Martial, untuk mencetak gol di Premier League. Dua penyerang itu mencetak 19 dari 32 gol United di liga domestik.
ADVERTISEMENT
Scott McTominay, yang bermain lebih di belakang, menjadi gelandang United dengan raihan gol terbanyak (3). Sementara, gelandang serang United seperti Andreas Pereira, Juan Mata, dan, tentu saja, Jesse Lingard, tak bisa diharapkan untuk mengkreasikan gol sejauh ini.
Dari situ, Van de Beek terlihat seperti pembelian yang wajib buat United. Dalam skema 4-2-3-1 favorit Solskjaer, Van de Beek bisa dengan mudah posisi di belakang Martial, dan di tengah Rashford dan Daniel James.
Masalahnya, Van de Beek tak bermain di posisi itu lagi di musim ini. Per Whoscored, Van de Beek hanya tiga kali bermain sebagai gelandang serang. Posisi utamanya di musim ini adalah gelandang tengah, di mana ia bermain sebanyak 12 kali. Ia kerap bermain sebagai double pivot dalam skema 4-2-3-1, atau gelandang tengah kanan di formasi 4-3-3.
ADVERTISEMENT
Pertahanan Van de Beek memang tak terlalu oke untuk bermain sebagai double pivot. Untungnya, United memiliki Scott McTominay yang terbilang mahir melakukan tugas defensif.
Masalahnya, itu membuat Solskjaer mesti menyingkirkan Paul Pogba. Memang, gelandang asal Prancis itu tengah berkutat dengan cedera, dan beberapa kali dikabarkan ingin hengkang. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa Pogba adalah salah satu pemain terbaik United.
Tentu, Van de Beek mungkin belum lupa caranya bermain di pos gelandang serang—posnya di 2018/2019. Namun, perlu diingat bahwa Van de Beek moncer di posisi tersebut karena ia dikelilingi oleh pemain yang memiliki visi tinggi seperti Dusan Tadic dan Hakim Ziyech.
Nah, lini depan United tak memiliki pemain-pemain seperti Tadic dan Ziyech. Martial, Rashford, dan James jelas bukan kreator, dan itu mungkin menjelaskan mengapa catatan gol Mata, Lingard, dan Pereira begitu minim.
ADVERTISEMENT
Yang dibutuhkan United di posisi gelandang serang pada dasarnya adalah pemain dengan visi dan kemampuan mengoper yang tinggi (James Maddison, mungkin?). Oke, visi Van de Beek tak jelek—ia berhasil mencatatkan rata-rata 1,9 operan kunci per laga di Eredivisie.
Namun, sosok playmaker—Maddison, misalnya, yang mampu mencatatkan 2,5 operan kunci per laga buat Leicester City di Premier League—tentu lebih berharga buat United. Sosok seperti Maddison ini bisa membuat tugas Rashford, Martial, dan James jauh lebih ringan.
James Maddison, pemain Leicester City. Foto: Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Singkatnya, Van de Beek adalah pemain yang bagus dan mampu membuat kualitas Manchester United menjadi lebih baik. Namun, apakah United benar-benar membutuhkan dirinya, terlebih ketika Pogba fit? Belum tentu.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
ADVERTISEMENT