news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Manis dan Getir yang Menguatkan Ancelotti Bersama Napoli

29 Agustus 2018 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Carlo Ancelotti, pelatih terbaru Napoli. (Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne)
zoom-in-whitePerbesar
Carlo Ancelotti, pelatih terbaru Napoli. (Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne)
ADVERTISEMENT
Eksistensi Carlo Ancelotti sebagai juru taktik tak perlu diragukan lagi. Pria berjuluk Don Carlo itu adalah sosok spesial. Bila kurang yakin, tengok saja tiga titel Liga Champions yang sukses dipersembahkannya sekali untuk Real Madrid dan dua kali untuk AC Milan. Raihan itu membuatnya sejajar dengan Bob Paisley, pelatih legendaris Liverpool, dan Zinedine Zidane.
ADVERTISEMENT
Namun, tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan kiprah Ancelotti yang tak melulu berakhir manis. Bayern Muenchen jadi salah satu noda dalam karier kepelatihannya. Meski sukses menghadirkan trofi Bundesliga di musim perdananya, Die Bayern memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Ancelotti di pertengahan musim kedua.
"Pengalaman di Bayern sedikit tidak biasa. Hal-hal tidak berjalan buruk karena kami memenangi hampir semua pertandingan di September," kata Ancelotti kepada DAZN.
Sejak Bundesliga edisi 2017/18 bergulir, hanya sekali pasukan Ancelotti takluk, tepatnya saat dikalahkan Hoffenheim 0-2 di pekan ketiga. Sementara, empat laga lainnya berakhir dengan kemenangan dan satu laga berakhir imbang. Itu belum termasuk keberhasilan Byaern meraih Piala Super Jerman di awal musim serta kemenangan atas Anderlecht di fase grup Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, Thomas Mueller dan kawan-kawan kudu menerima kekalahan 0-3 dari Paris Saint Germain di matchday kedua Liga Champions. Kekalahan yang kemudian jadi latar belakang pemecetan Ancelotti.
Yang jadi sorotan Ancelotti adalah prinsip yang diterapkan Bayern itu sendiri. Khususnya, tentang bagaimana menyusun sebuah tim, dengan kerangka dan sumber daya yang dimiliki.
“Saya pikir ada lebih banyak masalah filosofi. Mereka tidak ingin mengubah banyak hal. Aku melakukannya," terang eks pelatih Parma ini.
Bayern di tangan Ancelotti tak secair rezim Pep Guardiola. Pelatih yang sukses memboyong trofi Premier League untuk Chelsea itu cenderung lebih direct ketimbang pendahulunya. Sebagai pelatih, Ancelotti memang punya pandangan berbeda dari Guardiola.
“Yang paling penting adalah mempertimbangkan karakteristik pemain: itulah yang jadi dasar menerapkan sistemnya, bukan sebaliknya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ancelotti, memimpin dalam diam (dan senyum). (Foto: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Ancelotti, memimpin dalam diam (dan senyum). (Foto: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)
Hal itu yang kemudian jadi acuan Ancelotti bersama Napoli musim ini. Karakter Partenopei tak banyak berubah. Umpan-umpan pendek yang jadi tonggak penguasaan bola masih jadi andalan.
Nyatanya, Napoli masih menjadi yang terdepan untuk urusan melepaskan umpan pendek dengan rata-rata 612 per laga, unggul jauh dari Juventus di peringkat kedua yang menyentuh angka 542.
“Hal pertama yang saya ingin kerjakan di sini di Napoli adalah persis seperti itu: Tidak mengambil semua yang baik tentang tim ini," tutur mantan penggawa Milan ini.
Satu-satunya perubahan paling mencolok yang dicanangkan Ancelotti adalah memasang Arkadiusz Milik sebagai target-man, menyingkirkan pakem false nine yang sebelumnya diterapkan Maurizio Sarri.
Sementara, untuk menggantikan figur Jorginho yang hengkang ke Manchester City, Ancelotti menunjuk Marek Hamsik. Sedangkan, peran Hamsik yang bermain lebih ke depan bersama Allan Marques saat ini diemban oleh gelandang Polandia, Piotr Zielinski.
ADVERTISEMENT
Hasilnya tak mengecewakan. Zielinski sukses mencetak dwigol ke gawang Milan pekan lalu. Pun demikian dengan Milik yang berhasil menyumbang satu gol saat Napoli menaklukkan Lazio di giornata pertama.
“Kami mencoba menambahkan beberapa perubahan, seperti cara bermain lebih langsung dan lebih terbuka. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan, tetapi kami berharap melakukannya dengan cepat," lanjut Ancelotti.
Napoli kandaskan perlawanan Milan. (Foto: Alberto PIZZOLI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Napoli kandaskan perlawanan Milan. (Foto: Alberto PIZZOLI / AFP)
Sejauh ini apa yang dilakukan Ancelotti bersama Napoli terbilang impresif. Total dua kemenangan dari dua laga awal jadi buktinya, menyamai torehan Juventus sebagai pemuncak klasemen Serie A sementara.
Apalagi, musuh yang ditaklukkan Marek Hamsik dan kawan-kawan tak sembarangan, yakni Lazio dan juga Milan. Dua kemenangan itu cukup menggambarkan bila masa depan Napoli akan cerah bersama Ancelotti.
ADVERTISEMENT