Mario Lemina: Perjudian Murah Manchester United

10 Juli 2019 21:20 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mario Lemina. Foto: Instagram /@lemsm13
zoom-in-whitePerbesar
Mario Lemina. Foto: Instagram /@lemsm13
ADVERTISEMENT
Pencoretan Mario Lemina dari kamp pelatihan pramusim di Austria jadi klimaks kepindahannya dari Southampton. Sebelumnya The Saints memang telah memberikan izin kepada Lemina untuk bernegosiasi dengan klub-klub lain. Tebak salah satunya siapa? Manchester United.
ADVERTISEMENT
Jangan heran bila United kini mulai gemar berjudi di bursa transfer. Mereka saja sudah menggelontorkan 72 juta euro hanya untuk dua pemain saja, Daniel James dan Aaron Wan-Bissaka. Ya, dua pemain yang kualitasnya masih sangat bisa diperdebatkan.
So, mari berpikir waras dan logis, kalau masih sangat mungkin andai United benar-benar mendatangkan Lemina.
Aaron Wan-Bissaka resmi jadi pemain baru Man United. Foto: Dok. Manchester United
Kecil kemungkinan Paul Pogba untuk bertahan bersama United. Mereka memang belum merilis kabar resmi soal kepergiannya. Akan tetapi Mino Raiola selaku agen Pogba mengaku sudah memproses transfer si pemain ke klub lain --kemungkinan besar Real Madrid atau Juventus.
Kondisi demikian yang jadi dasar United untuk memburu gelandang baru. Bukan cuma Lemina malah, 'Iblis Merah' juga kembali membidik Sergej Milinkovic-Savic.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, bukan urusan enteng untuk menggantikan pemain sekelas Pogba. Jebolan akademi Le Havre itu mendominasi nyaris seluruh aspek di United --dari aksi bertahan hingga menyerang. Mulai dari jumlah gol, assist, penciptaan peluang, dan intensitas memenangi duel.
Lha, kok, Lemina yang dipilih United?
Realistis saja, tak ada pemain yang benar-benar setara dengan kualitas Pogba untuk saat ini. Langkah paling taktis yang dengan menggaaet pemain yang punya benang merah dengan gelandang berusia 26 tahun tersebut.
Catatan ofensif Lemina jauh dari kata mentereng. Cuma masing-masing sebiji gol dan assist yang dibuatnya untuk Southampton di musim lalu. Rata-rata umpan kuncinya saja cuma menyentuh angka 0,6 --lebih rendah ketimbang Matt Targett dan Ryan Bertrand yang notabene beroperasi sebagai full-back.
ADVERTISEMENT
Namun, tunggu dulu. Torehan Lemina lebih cemerlang untuk urusan bertahan. Rata-rata tekelnya mencapai 2,3 per laga tertinggi kedua di Southampton setelah Oriol Romeu. Sementara catatan intersep, penggawa Tim Nasional Gabon itu mengisi peringkat ketiga --cuma kalah dari Jan Bednarek dan Maya Yoshida.
Para pemain Southampton merayakan gol Yan Valerie. Foto: Reuters/Matthew Childs
Nama Lemina pertama kali mencuat setelah diboyong Juventus dari Olympique Marseille di periode 2015/2016. Awalnya ia hanya berstatus sebagai pemain pinjaman, akan tetapi 'Si Nyonya Tua' kemudian mempermanenkannya usai tampil mengesankan dalam 10 laga di Serie A.
Meskipun begitu, nasib Lemina urung berubah semusim berselang. Ia hanya diplot sebagai pelapis Sami Khedira dan Miralem Pjanic yang lebih dipercaya oleh Massimiliano Allegri.
Oke, jam terbangnya memang lebih banyak ketimbang edisi sebelumnya --dengan mencatatkan 19 pertandingan di Serie A. Akan tetapi, Lemina hanya delapan kali tampil sebagai starter kala itu.
ADVERTISEMENT
Kemampuan untuk bermain di berbagai posisi, demikian jawaban atas apa yang bisa ditawarkan Lemina. Ia lebih dulu bermain sebagai wing-back sebelum dikenal sebagai seorang gelandang, tepatnya saat masih memperkuat Lorient.
Hingga kemudian Lemina mengalami transformasi saat bergabung dengan Marseille. Kebetulan saat itu Les Phoceens tengah dipegang pelatih 'sinting', Marcelo Bielsa. Namun, justru dari sana Lemina tampil ciamik sebagai bek sentral, full-back kanan, serta gelandang serang.
Oh, iya, jangan lupakan kalau Lemina merupakan salah satu dari skuat kemenangan Prancis saat menjuarai Piala Dunia U-20 edisi 2013 --bersama Pogba, Samuel Umtiti, dan Florian Thauvin.
Lemina dilepas ke Southampton. Foto: Reuters/Giorgio Perottino
Sedikit naif untuk membandingkan Lemina dengan Pogba. Pasalnya, pemain berumur 25 tahun itu cenderung lebih defensif.
ADVERTISEMENT
So, mari membandingkan Lemina dengan Ander Herrera, mantan gelandang United yang telah resmi bergabung dengan Paris Saint-Germain.
Menurut data United Arena, persentase keberhasilan Lemina untuk memenangi duel di area timnya menyentuh angka 25,8%. Masih lebih unggul ketimbang Herrera yang menyentuh 23,9%.
Beralih soal umpan. Lemina mencatatkan rata-rata 42,28 umpan per laga dengan tingkat keberhasilan 88,0% di musim lalu. Jumlah ini adalah yang tertinggi di antara seluruh penggawa Southampton. Sebagai perbandingan, torehan Lemina itu nyaris setara dengan Scott McTominay yang mengukir persentase 88,5% dengan rata-rata 40,19 umpan di tiap pertandingan.
Di sisi lain, Lemina bukannya tanpa celah. Ia tergolong pasif soal kontribusi menyerang. Lemina hanya mengukir rata-rata 0,84 sentuhan di kotak penalti lawan --lebih rendah dari McTominay di angka 0,94 dan Herrera dengan 1,07. Di sisi lain, raihan itu masih lebih baik ketimbang Nemanja Matic dan Fred yang cuma mengemas 0,52 dan Fred 0,72.
ADVERTISEMENT
Paul Pogba ketika mengkesekusi penalti pada laga versus Southampton. Foto: Carl Recine/Reuters
Bisa dibilang Lemina adalah gelandang yang punya kemampuan di atas rata-rata untuk ukuran seusianya. Spesialisasinya bermain di berbagai posisi bisa berguna bagi United. Meski tergolong lemah perkara kontribusi menyerang, Lemina punya kemampuan bertahan dan distribusi bola yang oke.
Satu hal lagi, harga belinya juga relatif murah, 18 juta poundsterling. Jika United kalah 'berjudi', setidaknya mereka tak akan rugi-rugi amat sudah mendatangkan Lemina.