Masa Depan Sepak Bola Wanita Indonesia Harus Dibangun: Jika Tak Sekarang, Kapan?

25 Januari 2022 6:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan antara Australia melawan Indonesia di Piala Asia Wanita 2022. Foto: photos.the-afc.com
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan antara Australia melawan Indonesia di Piala Asia Wanita 2022. Foto: photos.the-afc.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Wanita Indonesia dikalahkan Thailand 0-4 dalam laga kedua Grup B Piala Asia Wanita 2022 di Stadion D Y Patil Sports, India, pada Senin (24/1) malam WIB. Pelatih Rudy Eka Priyambada menekankan pentingnya pengembangan sepak bola putri RI.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan kekalahan kedua Timnas Wanita Indonesia di Piala Asia Wanita 2022. Sebelumnya, 'Garuda Pertiwi' kalah 0-18 dari Australia di laga perdana.
Rudy menekankan pentingnya pengembangan sepak bola putri. Ia sadar bahwa skuad Timnas Wanita Indonesia ini kebanyakan diisi pemain muda berusia di bawah 24 tahun. Baginya, Piala Asia menjadi ajang tepat bagi para pemain minim jam terbang ini untuk meraih pengalaman internasional.
Timnas Putri Indonesia menggelar sesi latihan saat mengikuti Piala Asia Wanita 2022 di India, Sabtu (22/1/2022). Foto: PSSI
"Kami baru saja kembali [ke Piala Asia Wanita] usai 33 tahun, kami tak memberi mereka ekspektasi tinggi. Kami punya mimpi, tetapi dari ajang ini mendapat banyak hal. Kami harus menghadapi pengembangan baru, [termasuk] dari kompetisi. Saya antusias dengan masa depan sepak bola wanita," tambahnya.
Situasi Timnas Wanita Indonesia dan lawan-lawannya di Grup B Piala Asia Wanita 2022 berbeda. Para pemain Thailand bermain di liga wanita domestik, para pemain Australia banyak yang main di Liga Inggris, para pemain Filipina banyak yang main di Amerika Serikat.
Duel antara pemain Indonesia dengan pemain Thailand di Piala Asia Wanita yang digelar di Stadion D Y Patil Sports, India, Senin (24/1/2022). Foto: AFC
Di sisi lain, para pemain 'Garuda Pertiwi' tak memiliki kompetisi yang ajek. Sebenarnya, Indonesia sempat memiliki Liga 1 Putri, yang perdana dilangsungkan pada 2019. Namun, dari 2020 hingga kini, belum ada tanda-tanda kompetisi itu akan dibangkitkan lagi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, ada kompetisi lain macam Piala Pertiwi. Namun, itu tampaknya belum cukup menghadirkan mental bertanding Timnas Wanita Indonesia di laga internasional.
"Saya apresiasi usaha mereka, berlari [tanpa lelah], masalahnya adalah mentalitas tanding, pemain tak punya mentalitas untuk menguasai bola, mendribel bola, mengoper bola. Sebab, kami tak punya kesempatan main di laga internasional. Para pemain tak punya banyak kesempatan," ujar Rudy.