Masa Kontrak Masih Panjang, PSSI Pastikan Bayar Kompensasi Shin Tae-yong

6 Januari 2025 17:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama pejabat PSSI lainnya dalam konferensi pers terkait perkembangan Timnas Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama pejabat PSSI lainnya dalam konferensi pers terkait perkembangan Timnas Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PSSI mengawali 2025 dengan sebuah keputusan berani: memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Tentu ini kebijakan yang bisa menjadi bumerang, mengingat Indonesia masih berada di ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dan hendak memasuki masa-masa kritis.
ADVERTISEMENT
Namun, Ketum PSSI, Erick Thohir, memilih menanggung beban dan risiko itu demi tujuannya Timnas Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.
Risiko yang ada jelas, bahwa selalu ada kemungkinan pelatih baru tak bisa langsung klop dan memberikan kemenangan. Sementara di sisi lain, Indonesia akan melewati masa krusial dengan pertandingan melawan Australia dan Bahrain pada 20 dan 25 Maret 2025.
Selain itu, ada pula beban yang muncul dari kontrak Shin Tae-yong yang tersisa. Baru pada Juni 2024 lalu, PSSI memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sampai 2027. Itu artinya, ada kompensasi selama dua tahun masa kontrak yang harus dibayar penuh oleh PSSI.
Erick sendiri menyampaikan pada wartawan bahwa kompensasi dan utang kewajiban dari diputusnya kontrak Shin Tae-yong akan dihormati.
ADVERTISEMENT
"Semua kontrak harus kita hormati. Kalau kita ingin jadi federasi kredibel, kita harus menjaga kesepakatan yang sebelumnya," ujar Erick kepada wartawan di Jakarta Pusat, (6/1).
Ketum PSSI, Erick Thohir, bersama pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Foto: Instagram/@erickthohir
Ia memastikan bahwa PSSI tak akan menjilat ludah sendiri dengan melakukan apa yang dilarangnya pada klub-klub di liga Indonesia.
"Kita juga sudah menekankan ke klub-klub, tidak mau ada isu pelatih atau pemain yang tidak dibayar. Kita juga tetapkan licensing bahwa klub-klub yang melanggar, tidak hanya dikurangi subsidinya, tapi juga poinnya. Jadi kalau kita lakukan itu di liga, tapi PSSI tidak komit, (maka) tidak bagus," ujar Erick.
Belum ada konfirmasi soal berapa jumlah kompensasi yang perlu dibayarkan kepada Shin Tae-yong.
"Kita harus memenuhi kontrak-kontrak yang ditetapkan. Tentu nanti antara lawyer dan lawyer akan saling bicara untuk bahas kompensasi yang sesuai dengan nilai kontraknya. Tapi poinnya kita harus respect dengan apa yang disepakati," sambung Erick.
ADVERTISEMENT