Matuidi: Saya Benar-benar Panik Saat Dinyatakan Positif COVID-19

4 Mei 2020 8:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blaise Matuidi, Federico Bernardeschi, dan Leo Bonucci merayakan kemenangan Juventus di kandang Valencia. Foto: Reuters/Sergio Perez
zoom-in-whitePerbesar
Blaise Matuidi, Federico Bernardeschi, dan Leo Bonucci merayakan kemenangan Juventus di kandang Valencia. Foto: Reuters/Sergio Perez
ADVERTISEMENT
Blaise Matuidi tidak akan pernah bisa melupakan hari saat ia dinyatakan positif terpapar virus corona.
ADVERTISEMENT
Pemain asal Prancis itu merupakan pemain Juventus kedua yang mengidap COVID-19. Adalah Daniele Rugani yang menjadi pemain pertama Juventus dan Serie A yang terjangkit corona.
Kabar baiknya, Matuidi sudah pulih. Matuidi menyebut bahwa ia menjadi salah satu orang yang beruntung. Ada banyak orang yang kehilangan nyawa akibat serangan virus itu.
Blaise Matuidi gelandang andalan Juventus. Foto: AFP/Isabella Bonotto
"Saat dinyatakan positif mengidap COVID-19 saya tidak dapat berkata-kata. Saya marah kepada dokter dan berkata, 'Kalian bercanda, huh?!' Kenapa bisa dia bicara seperti itu, padahal saya tidak merasa sakit," tutur Matuidi, dilansir Goal.
"Kalau boleh jujur, saya panik saat itu. Benar-benar panik! Saya takut, saya menulari kawan-kawan dan keluarga saya," tegas Matuidi.
Meski demikian, bukan berarti masalah Matuidi sudah selesai. Serupa dengan entah berapa banyak orang yang tinggal di Italia, Matuidi merasa kewalahan dengan pandemi yang tak selesai-selesai.
ADVERTISEMENT
Menjaga jarak dengan orang lain dan tetap tinggal di rumah tanpa kepastian turut berpengaruh pada kondisi psike Matuidi. Itu belum ditambah dengan Serie A 2019/20 dan kompetisi lain yang belum jelas nasibnya.
"Saya berharap wabah virus corona cepat berlalu. Ini menjadi momen yang tidak mudah karena kita semua begitu mengkhawatirkan keluarga dan orang-orang terdekat kita. Saya dan ibu saya tidak tinggal serumah, ia ada di Prancis," ujar Matuidi.
"Saya hanya akan mengatakan kebenarannya. Situasinya sangat berat dan rumit. Saat dinyatakan positif COVID-19, saya bahkan tidak bisa berbelanja. Rasanya benar-benar tidak karuan, tetapi saya harus terus menguatkan mental untuk berjauhan dengan orang lain," tutur Matuidi.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menginginkan agar kompetisi sepak bola Italia, termasuk Serie A, kembali digelar pada Juni 2020 sehingga bisa selesai pada 2 Agustus. Keinginan ini sejalan dengan keputusan pemerintah Italia yang mengizinkan pelakon olahraga beregu untuk memulai latihan pada 18 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!