Mees Hilgers & Kevin Diks Bisa Gagal Bela Timnas karena Restu Orang Tua
PerbesarADVERTISEMENT
Niat PSSI untuk menaturalisasi Kevin Diks dan Mees Hilgers tampaknya masih harus menempuh perjalanan panjang. Pasalnya, kedua pemain tersebut sampai saat ini belum menyiapkan dokumen untuk dinaturalisasi.
ADVERTISEMENT
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, mengatakan faktor orang tua bisa menjadi penghalang keduanya untuk dinaturalisasi. Hal itu berbeda dengan Jordi Amat dan Sandy Walsh.
"Umur mereka [Hilgers dan Diks] kan masih muda-muda banget, jadi mereka kalau kata agennya mau diskusi ke orang tua dulu. Kalau Walsh dan Jordi kan sudah dewasa, lebih matang, tak perlu diskusi ke orang tua," ucap Hasani kepada kumparan, Selasa (8/2).
Hilgers menjadi calon pemain naturalisasi termuda di antara nama-nama lainnya dengan berusia 20 tahun. Sementara, Diks (25 tahun), Walsh (26 tahun), dan Amat (29 tahun).
"Itu yang saya agak riskan, kalau orang tua belum tentu izinkan. Saya tanya, bagaimana kondisi mereka, tetapi mereka mau bicara sama orang tua dulu. Kalau orang tua ini agak beda kan cara berpikirnya dengan pemain-pemain muda ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari faktor orang tua, Hilgers dan Diks sejatinya telah menyatakan kesediaan membela Timnas Indonesia meski baru secara lisan.
Terbaru, Hasani menyatakan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berubah pikiran dengan lebih memilih Diks ketimbang Ragnar Oratmangoen untuk dinaturalisasi.
"Responsnya dia [Diks], oke dan mau, tetapi baru lisan. Dulu waktu pertama kan kesannya dicueki, itu karena dia mungkin lagi konsentrasi main, jadi belum sempat merespons," kata Hasani.
"Waktu itu kan, Kevin kurang respons, lalu 2 minggu lalu dia respons, meski belum konfirmasi [secara resmi]. Dari situ, 2 minggu lalu, saya tanya ke Coach maunya siapa, 'Ragnar atau Diks?'. Saya bilang, Diks akhirnya respons, dan ya, sudah, Kevin Diks lagi Shin maunya," tandasnya.
ADVERTISEMENT