Megan Rapinoe Loloskan AS, Kanada Rontok di Tangan Swedia

25 Juni 2019 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Megan Rapinoe merayakan gol ke gawang Spanyol. Foto: AFP/Lionel Bonaventure
zoom-in-whitePerbesar
Megan Rapinoe merayakan gol ke gawang Spanyol. Foto: AFP/Lionel Bonaventure
ADVERTISEMENT
Juara bertahan Amerika Serikat mendapatkan ujian nyata pertamanya di Piala Dunia Wanita 2019 ketika berhadapan dengan Spanyol pada babak 16 besar, Senin (24/6/2019) malam WIB. Dalam pertandingan tersebut Amerika dibuat frustrasi dengan rapatnya pertahanan Spanyol. Meski demikian, mereka tetap sukses keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1.
ADVERTISEMENT
Laga di Stade Auguste-Delagne, Reims, itu tampak bakal dengan mudah jadi milik Amerika ketika pada menit ke-6 wasit sudah memberi hadiah penalti usai winger Tobin Heath dijatuhkan di kotak terlarang. Pemain kawakan Megan Rapinoe yang menjabat sebagai kapten ditunjuk menjadi eksekutor dan sukses membobol gawang Spanyol.
Akan tetapi, hanya tiga menit kemudian, sebuah kesalahan dari kiper Alyssa Naeher memaksa Amerika menyaksikan gol cantik dari playmaker Spanyol Jennifer Hermoso. Naeher yang bermaksud untuk memberi umpan pada bek Becky Sauerbrunn tidak menendang bola dengan sempurna. Bola pun berhasil direbut, disodorkan pada Hermoso, dan disepak ke gawang kosong dengan ciamik.
Setelah inilah pertandingan benar-benar menjadi ujian bagi sang juara bertahan. Spanyol yang menerapkan garis pertahanan rendah membuat para pemain depan Amerika kesulitan. Sokongan dari lini tengah yang diberikan dua gelandang box-to-box, Rose Lavelle dan Samantha Mewis, pun tidak berarti karena striker Alex Morgan tampak tidak dalam kondisi seratus persen.
ADVERTISEMENT
Megan Rapinoe dan Alex Morgan di laga vs Spanyol. Foto: AFP/Franck Fife
Akhirnya, gol kemenangan Amerika baru tercipta di menit ke-76, lagi-lagi lewat titik putih. Kali ini, penalti diberikan setelah Lavelle diganjal di kotak terlarang. Kendati begitu, wasit harus menyaksikan tayangan ulang cukup lama sebelum memberi putusan. Seusai putusan diberikan, Rapinoe lagi-lagi mampu menaklukkan kiper Spanyol. Amerika unggul 2-1 dan skor bertahan sampai laga kelar.
Seusai pertandingan, Rapinoe dan pelatih Jill Ellis sama-sama memuji daya juang para pemain Amerika Serikat. "Kalian bisa bicara soal taktik dan segala macamnya, tetapi kesungguhan hati dan daya juang adalah bagian terpenting dari Piala Dunia. Di turnamen ini tidak ada pertandingan mudah. Kami belajar banyak dari pertandingan ini. Kami unggul secara mental dan akhirnya mampu menunjukkan permainan apik," kata Ellis.
ADVERTISEMENT
Rapinoe menambahkan, "Itu tadi adalah bukti bahwa pertandingan Piala Dunia memang selalu ketat. Kami menunjukkan kesungguhan yang tidak bisa diajarkan di mana pun. Setelah ini pertandingan-pertandingan akan semakin sulit karena semua orang akan mempertaruhkan segalanya. Namun, ini adalah bagian yang paling aku sukai. Ini adalah panggung terbaik."
Kemenangan Amerika Serikat atas Spanyol ini mengirim mereka ke babak perempat final. Dalam babak tersebut mereka bakal menghadapi tuan rumah Prancis yang sebelumnya mampu menyingkirkan salah satu favorit juara, Brasil.
'Momen Gretzky' yang Bikin Kanada Tersingkir
Dari laga lain, tetangga Amerika Serikat, Kanada, harus mengakui keunggulan Swedia dengan skor 0-1. Yang menyakitkan bagi Kanada adalah bahwa sesungguhnya mereka punya peluang emas untuk mendapatkan hasil berbeda lewat sebuah eksekusi penalti.
ADVERTISEMENT
Swedia unggul pada menit ke-55 lewat sontekan Stina Blackstenius. Empat belas menit kemudian Kanada mendapatkan hadiah penalti. Di sinilah 'Momen Gretzky' itu terjadi.
'Momen Gretzky' adalah salah satu momen paling menyakitkan dalam sejarah olahraga Kanada. Pada 1998, pada laga semifinal hoki es di Olimpiade Musim Dingin menghadapi Republik Ceko, Wayne Gretzky yang dijuluki sebagai pemain hoki terbaik sepanjang masa itu justru dicadangkan dalam adu penalti. Kanada pun akhirnya tersingkir.
Di Piala Dunia 2019 ini momen serupa terjadi ketika pesepak bola terbaik sepanjang masa milik Kanada, Christine Sinclair, memilih untuk tidak jadi eksekutor. Sinclair yang memiliki koleksi 182 gol untuk negaranya itu meminta Janine Beckie menjadi algojo karena dia punya sejarah buruk dengan kiper Swedia, Hedvig Lindahl.
ADVERTISEMENT
Pada Piala Agarve, Maret lalu, Lindahl berhasil menepis tendangan penalti Sinclair. Tak mau kegagalan itu terjadi di pentas yang lebih besar, Sinclair pun meminta orang lain untuk berhadapan dengan Lindahl. Sayangnya, Beckie pun gagal melaksanakan tugas dengan baik karena sepakannya berhasil ditip oleh Lindahl. Kanada pun akhirnya tersisih.
Bagi Swedia sendiri, kemenangan ini membawa mereka pada laga perempat final menghadapi Jerman. Laga bakal dihelat Sabtu (29/6) di Stade de la Route, Lorient.