Melihat Manuver Iwan Bule Cari Dukungan sebagai Caketum PSSI

18 Juli 2019 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Irjen Pol, Mochamad Iriawan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Irjen Pol, Mochamad Iriawan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Mochamad Iriawan tampaknya serius untuk maju sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI. Berbeda dengan kandidat calon Ketum PSSI lain, Rahim Soekasah, pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut sudah mulai berkampanye kepada pemilik suara.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Iwan menyosialisasikan visi dan misinya di Hotel Crown Plaza, Rabu (17/7/2019). Ia mengumpulkan perwakilan voter wilayah timur Indonesia, seperti Sulawesi dan Papua.
“Ini bentuk silaturahmi dengan para voter, seperti Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI maupun pemilik klub. Kami mengundang voter di wilayah timur, semisal Sulawesi dan Papua agar mereka memberikan masukan atau saran apa saja, selain mendengarkan visi dan misi kami,” ujar Iwan.
Sebelumnya Iwan sudah berkeliling ke tiga tempat, yaitu Bandung, Semarang, dan Surabaya. Ia akan menutup kampanyenya di Jakarta pada 19 Juli besok.
“Jakarta merupakan tempat keempat. Nanti ada yang terakhir di Jakarta juga. Kami mengundang teman-teman voter dari wilayah Sumatra untuk hadir di Hotel Century,” katanya.
Mochamad Iriawan (Iwan Bule), calon Ketua Umum PSSI. Foto: Ferry Tri Adi/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam setiap kampanye, Iwan memaparkan program-programnya ketika nanti terpilih sebagai Ketum PSSI. Salah satu yang menarik ialah linimasa prestasi timnas Indonesia.
Ia menargetkan skuat Garuda bisa tembus ke Piala Dunia 2026 dan Olimpiade 2032. Dalam pidatonya, Iwan menjelaskan linimasa sebelum menginjak dua ajang besar tersebut bahwa pada 2019 harus ada konsolidasi. Lalu, tahun 2020 ia akan memodernisasi pembinaan.
Prestasi mulai tampak, kata Iwan, pada tahun 2021 dengan target juara Asia Tenggara. Setahun berselang Tim Merah-Putih harus menembus 10 Asia. Baru pada 2023 timnas membidik juara Asia.
Setahun berikutnya, Indonesia mencanangkan lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dan, terakhir timnas bisa menembus Olimpiade 2032.
Program yang dipaparkan Iwan tentu sejalan dengan visinya, yaitu menjadikan sepak bola Indonesia menjadi juara Asia dengan program modernisasi pembinaan dan digitalisasi pengelolaan.
ADVERTISEMENT
Selain target timnas, Iwan juga berambisi memperbaiki sistem sepak bola Tanah Air. Tengok saja isu industrialisasi sepak bola yang menjadi fokus pria 57 tahun itu.
Selebrasi pemain timnas Indonesia usai mencetak gol ke gawang Vanuatu saat pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (15/6). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Industri sepak bola harus dikelola secara modern. Teknologi harus dipakai supaya bisa menarik sponsor. Sejauh ini ada tiga aspek yang menjadi perhatian dalam industri sepak bola, yaitu jadwal liga, regulasi, dan komersial. Jadwal liga kerap berubah-ubah sehingga sponsor kurang percaya. Lalu, dari sisi komersial liga profesional harus punya nilai 1 sampai 1,5 triliun rupiah,” tuturnya.
Tak cuma itu, organisasi turut menjadi sorotan Iwan. Ia ingin adanya sistem digital serta merampingkan struktur federasi.
“Organisasi sangat gemuk dan tumbang tindih. Sumber daya manusia harus profesional. PSSI juga harus transparan biar sponsor percaya,” ujar Iwan.
ADVERTISEMENT
Janji Iwan yang disambut riuh tepuk tangan voter ialah membuat kantor PSSI dan infrastruktur lain. Ia menyebut membutuhkan tanah sebesar 20 hektare untuk membangun markas federasi serta fasilitas latihan timnas lain.
Tak heran jika pria berpangkat Komisaris Jenderal Polisi itu mengajak pemerintah bersinergi untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
“Bagaimana bisa mendapat tanah 20 hektare tanpa bantuan pemerintah? PSSI ini memang harus bersinergi dengan pemerintah. Presiden Jokowi punya atensi kepada sepak bola. Sudah seharusnya federasi dengan pemangku kepentingan lain seperti Kemenpora, Kemendikbud, dan lain-lain. Tak bisa lagi antipati kepada pemerintah. PSSI tidak akan maju tanpa pemerintah,” kata Iwan.
Daftar Ketua Umum PSSI dari 1930-2019 Foto: Sabryna Muviola/kumparan
Sudah rahasia umum bahwa PSSI memiliki beragam masalah. Kabar terlilit utang menjadi paling disoroti akhir-akhir ini. Iwan mengaku siap dengan risiko tersebut.
ADVERTISEMENT
“Pelan-pelan saya akan menindaklanjuti jika direstui menjadi Ketum PSSI. Kalau kepengurusan solid, transparan, akuntabel, jadwal liga tidak berubah-ubah, saya rasa sponsor akan kembali percaya. Dari situ bisa membantu masalah finansial federasi. Memang, risiko ini harus siap saya tanggung,” tuturnya.
Terlepas dari itu, Iwan merupakan sosok yang dipertanyakan soal mengurus sepak bola. Pasalnya, dalam Statuta PSSI disebutkan bahwa calon Ketum PSSI mesti minimal mengurus atau berkecimpung di sepak bola Tanah Air selama lima tahun.
“Silakan tanya panitia (dalam verifikasi nanti). Aturannya sudah jelas di Statuta PSSI. Saya itu menjadi pembina di PT Persib Bandung Bermartabat sejak 2009,” katanya.