Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Memang Sulit bagi Lazio untuk Melepas Milinkovic-Savic
29 Agustus 2018 19:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Bagi beberapa tim, mempertahankan pemain pilar lebih penting ketimbang membeli pemain anyar. Barangkali, itulah prinsip yang dipegang Lazio.
ADVERTISEMENT
Bayangkan saja, barang belanjaan Biancoceleste di bursa transfer pemain musim panas lalu cuma 37 juta poundsterling bila dikalkulasi harganya. Jumlah itu adalah yang terendah di antara raksasa Serie A lainnya seperti Juventus, Napoli, AS Roma, Inter Milan, dan AC Milan.
Bahkan, uang yang dikeluarkan Lazio itu masih lebih kecil ketimbang Atalanta yang finis dua strip di bawah mereka pada musim lalu. Padahal, mereka telah kehilangan penggawa penting macam Felipe Anderson dan Stefan de Vrij.
Namun, ada satu nama yang bakal dipertahankan mati-matian oleh Lazio. Adalah Sergej Milinkovic-Savic pemain yang dimaksud.
Tak berlebihan untuk menyebut Milinkovic-Savic sebagai komoditi yang paling diincar klub-klub raksasa Eropa. Manchester United telah santer dikabarkan berniat memboyongnya sejak musim lalu. Begitu pula dengan Juventus dan Milan. Akan tetapi, semuanya terpental dan Milinkovic-Savic masih berseragam Lazio hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, giliran Paris Saint-Germain (PSG) yang diisukan kepincut meminang Milinkovic-Savic. Menurut Footbal-Italia, Antero Henrique selaku direktur olahraga PSG telah mengatur pertemuan sebelum bursa transfer Ligue 1 ditutup 31 Agustus mendatang.
Agen Milinkovic-Savic, Mateja Kezman, langsung mengklarifikasi kabar tersebut. Mantan penggawa Chelsea itu mengatakan bahwa kliennya akan bertahan bersama Lazio.
"Milinkovic akan tinggal di Roma dan terus bermain untuk Lazio. Banyak desas-desus palsu yang telah menyebar sepanjang musim panas lalu," kata Kezman kepada Corriere dello Sport.

Lazio punya seribu alasan untuk mempertahankan Milinkovic-Savic. Usianya masih menginjak 23 tahun dengan kelebihan komplit untuk ukuran gelandang -- aspek vital untuk 'Si Elang Biru' yang memakai lini tengah sebagai area terkuatnya.
ADVERTISEMENT
Lazio hanya punya satu ujung tombak, yakni Ciro Immobile. Itulah mengapa, pelatih Simone Inzaghi membutuhkan sokongan dari lini kedua. Tugas demikianlah yang diemban Milinkovic-Savic. Sebagai seorang gelandang tengah dengan postur menjulang, kemampuannya tak cuma berkutat pada aksi tekel dan duel udara saja. Lebih dari itu, dia mampu mengmaban tugas sebagai mesin gol tim.
Hal itu tertuang lewat torehan 12 golnya di Serie A musim lalu, terbanyak kedua setelah Immobile. Sebagai perbandingan, torehan golnya masih lebih banyak ketimbang Luis Alberto yang diplot sebagai gelandang serang.
Dilihat dari posisinya, Milinkovic-Savic memang setipe dengan Marco Parolo, dan lebih ofensif dari Lucas Leiva yang diutus untuk melindungi jantung pertahanan. Namun, Milinkovic-Savic cenderung lebih aktif untuk melakukan serangan. Gamblangnya, secara posisi dia adalah seorang gelandang tengah dan secara peran, ia adalah seorang gelandang serang.
ADVERTISEMENT
Bila dikerucutkan lagi, Milinkovic-Savic adalah perpaduan dari Immobile dan Alberto. Nama yang disebut belakangan merupakan kreator serangan Lazio, sedangkan Immobile telah kondang dikenal sebagai mesin gol mumpuni.
Milinkovic-Savic menawarkan ketajaman dan juga kreativitas. Menurut WhoScored, dia menjadi pemain kedua yang paling aktif melepaskan tembakan dengan rata-rata 2,6 per laga. Catatan yang dipermanis dengan torehan 1,5 umpan kunci di tiap pertandingan, hanya kalah dari Alberto dan Felipe Anderson sebagai kreator serangan Lazio.
Kontribusinya kembali berlanjut di musim ini. Dalam dua pertandingan, Milinkovic-Savic total sudah mengukir 3 umpan kunci, setara dengan Alberto dan Immobile. Jadi, bisa dipahami mengapa Lazio enggan melepas Milinkovic-Savic. Lagipula, masa baktinya baru akan berakhir Juni 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT