Menpora & Ketum PSSI Tanggapi Koreo Kelompok Suporter LGI Dicopot Paspampres

7 Januari 2023 6:23 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Suporter Timnas Indonesia memberikan dukungannya saat pertandingan leg 1 babak Semi Final Piala AFF 2022 melawan Vietnam di Stadion Utama gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Timnas Indonesia memberikan dukungannya saat pertandingan leg 1 babak Semi Final Piala AFF 2022 melawan Vietnam di Stadion Utama gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Koreografi Kelompok Suporter La Grande Indonesia (LGI) dicopot oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dalam laga semifinal leg pertama Piala AFF 2022, Jumat (6/1). Hal ini pun ditanggapi oleh Menpora Zainudin Amali dan Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
ADVERTISEMENT
LGI menyiapkan koreografi dengan kertas-kertas dan banner di GBK sejak Kamis (5/1) malam WIB. Namun pas Hari H, mereka mendapat kabar bahwa koreografi itu dicopot Paspampres. Menpora mengaku tidak akan melarang, selama tidak melanggar aturan.
"Ya sepanjang sesuai dengan peraturan Polri itu memungkinkan, ya, silakan saja tetapi kalau nanti di dalam malah membuat orang lain tidak nyaman dan lain sebaginya tentu itu tidak boleh," kata Menpora di GBK kepada wartawan, Jumat (6/1).
"Ya artinya selama ini kan kita bebas-bebas saja, sekarang mulai diatur. Sebab yang nonton bukan cuma kita ada orang lain juga yang nonton, yang harus juga dihargai gituloh," tambahnya.
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua PSSI Iwan Bule menonton pertandingan Semifinal leg-1 Piala AFF di SUGBK, Jakarta, Jumat (6/1/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara, Iriawan menekankan bahwa yang diamankan hanya banner yang dianggap mengandung kalimat tak pantas. Kalau koreo, ia bilang itu tak masalah.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebetulnya kemarin yang diambil atau diamankan adalah banner yang memang ada tulisan yang kurang pas, sehingga kalo koreo tidak ada masalah," tutur Iriawan.
"Permasalahan juga sudah selesai tadi sudah didiskusikan teman-teman dari ultras, alhamdulillah tertib, kita bangga melihat suporter kita, bendera merah-putih saja yang dikibarkan," lanjutnya.
Pihak Paspampres pun meluruskan kejadian ini. Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko selaku Komandan Paspampres (Danpaspampres) menjelaskan alasan pencopotan koreografi itu.
"Yang jadi permasalahan mereka itu malam-malam masuk stadion pasang spanduk tanpa izin pengelola," terang Danpaspampres kepapda wartawan secara terpisah, Jumat (6/1).
"Pada saat kami sterilisasi tadi pagi baru kami temukan itu sudah terpasang, dibandulin batu dan segala macam, kami khawatir itu jadi bahaya, kami amankan. Kami tanya ini punya siapa, PSSI enggak tahu, enggak ada izin makanya kami amankan, setelah baru ada yang ngaku, baru kami serahkan," lanjutnya.
Ilustrasi Paspampres. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara, pihak LGI mengaku telah memiliki izin. Mereka sudah sudah bersurat ke Security Officer PSSI. Presiden LGI, Unggul Indra, telah bertemu pihak Paspampres. Intinya, ini semua miskomunikasi.
ADVERTISEMENT
"Tadi sudah ketemu sama bapak-bapak dari Paspampres, dari Direktur Intel Polda Metro Haya, klarifikasi bahwa ternyata ada miskomunikasi. Kami dari LGI sebelumnya sudah bersurat ke PSSI, ternyata dari bawah tidak ada info ke Sekjen PSSI, tidak ada info ke petinggi-petinggi PSSI, sehingga pas Paspampres konfirmasi, alat-alat koreo kami dirapikan," tuturnya yang ditemui wartawan juga secara terpisah.
"Iya masalahnya miskom perizinan. Bukan masalah takut atau ada kritikan yang bagaimana-bagaimana, intinya miskomunikasi di perizinan, sih," lanjut Unggul.