Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran Menpora bukan tanpa dasar. Tercatat, 16 dari 18 klub Liga 1 yang berkompetisi pada musim 2020 menggunakan jasa penyerang asing.
Bahkan, dari total lima pencetak gol terbanyak Liga 1 2020 sejauh ini, tiga di antaranya merupakan penyerang asing, yakni Wander Luiz (Persib), Francisco Torres (Borneo FC), dan Rafael Oliveira (Persela).
"Saya melihat atau berdasarkan pengamatan saya --harus saya sampaikan--, sangat susah mencari pemain depan kita. Karena, rata-rata klub lebih memercayakan posisi pemain depan ke pemain asing," ujar Zainudin, dilansir Antara.
Meski begitu, Zainudin tak menentang penggunaan striker asing. Ia juga melihat sisi terangnya: Kehadiran pemain asing tidak hanya bisa membantu klub meraih gelar juara, tetapi juga bisa mentransfer ilmu kepada para pemain lokal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Zainudin juga menginginkan adanya kompetisi yang kompetitif sejak usia dini. Dari situ, ia percaya kelak akan lahir penyerang-penyerang lokal berbakat yang siap untuk terjun ke Liga 1 .
"Kompetisi perlu untuk pematangan, tontonan masyarakat, dan mengembangkan industri sepak bola. Namun, kompetisi bukan melulu bisnis. Ada motivasi lain, yaitu bagaimana kita menghasilkan Timnas yang baik dari hasil bergulirnya kompetisi," ujar Zainudin.
"Ke depan harus kita atur, pemain kita harus jadi pemain inti baik di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Di luar itu (pemain asing), untuk transfer pengetahuan mereka supaya profesionalisme anak-anak kita terpacu," tambahnya.
Mari kita telisik data penyerang asing yang bermain di klub Liga 1. Arema FC memiliki Jonathan Bauman dan Elias Aldarete. Barito Putera punya Aleksandar Rakic, sementara Bhayangkara FC memiliki Ezechiel N'Douassel dan Renan Silva.
ADVERTISEMENT
Berlanjut ke Borneo FC, mereka punya Francisco Torres. Persib memiliki Wander Luiz dan Geoffrey Castillion, Persebaya punya David da Silva, sedangkan Persija memiliki Marko Simic. Tira-Persikabo punya duet Alex dos Santos dan Ciro Alves.
PSS, PSIS, PSM, dan Persela juga sama-sama menggunakan jasa penyerang asing. PSS memiliki Yevhen Bokhashvili, PSIS punya Bruno Silva, PSM memiliki Giancarlo Rodrigues, sedangkan Persela memiliki Gabriel Do Carmo dan Rafael Oliveira.
Klub-klub promosi macam Persik, Persita, dan Persiraja juga tidak ketinggalan menggunakan jasa pemain asing. Persik punya Nikola Asceric, sedangkan Persiraja memiliki Vanderlei Francisco. Persita memiliki nama Yevhen Budnik.
Dari data di atas, tampak bahwa hampir semua klub Liga 1 menggunakan jasa penyerang asing. Mereka juga kebanyakan sudah main selama tiga kali di ajang Liga 1 2020 ini, menunjukkan jika klub Liga 1 lebih senang memasang penyerang asing.
ADVERTISEMENT
Bali United dan Madura United memang memakai jasa penyerang lokal seperti Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, Alberto Goncalves, dan Greg Nwokolo. Namun, perlu diingat bahwa keempat pemain itu berstatus naturalisasi, bukan asli kelahiran Indonesia.
Sebenarnya, masih banyak sosok penyerang lokal yang mencuat, seperti Ferdinand Sinaga, Samsul Arif, Lerby Eliandry, Dedik Setiawan, dan Boaz Solossa. Namun, jika bicara menit bermain, kecuali Boaz, mereka masih kalah dari para pemain asing.
Kekhawatiran Zainudin soal penyerang asing ini juga makin terbukti jika menilik daftar pencetak gol terbanyak di ajang Liga 1 sejak 2017 lalu. Pada musim 2017, Comvalius muncul sebagai topskorer dengan torehan 37 gol.
Berlanjut pada musim 2018, giliran Rakic yang keluar sebagai pencetak gol terbanyak dengan catatan 21 gol. Lalu, pada musim 2019. Simic sukses menggaet gelar topskorer lewat torehan 28 gol. Hal ini tentu jadi sebuah catatan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pemain lokal yang terakhir menjadi topskorer di Liga Indonesia adalah Boaz Solossa. Ia melakukannya pada musim 2013 lewat torehan 25 gol-nya, sekaligus mengantarkan Persipura menjadi juara ketika itu.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!