Mewaspadai Serangan Tepi Timnas Jepang

15 November 2024 10:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan berebut bola dengan pemain Timnas Jepang Seiya Maikuma pada pertandingan Grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1/2024). Foto: Molly Darlington/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan berebut bola dengan pemain Timnas Jepang Seiya Maikuma pada pertandingan Grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1/2024). Foto: Molly Darlington/REUTERS
ADVERTISEMENT
Timnas Jepang akan melawan Indonesia di matchday kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/11) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Jepang sangat superior di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia. Dari lima laga, armada Hajime Moriyasu menang tiga kali dan sekali imbang.
Mereka juga sangat produktif dengan torehan 15 gol dan cuma kebobolan satu. Kunci serangan Jepang terletak pada kedua sisinya.
Menurut situs resmi AFC, sebanyak 75 persen serangan Jepang saat melawan Australia berada dari sisi kanan dan kiri. Sisanya, Jepang menyerang lewat tengah.
Dengan formasi 3-4-2-1, Jepang punya dua pemain di sisi sayap yang bisa membahayakan gawang lawan. Seperti lawan Australia misalnya, Kaoru Mitoma dan Ritsu Doan akan berada di sisi kiri dan kanan.
Di depannya, ada Takefusa Kubo dan Takumi Minamino yang bergerak bebas. Kubo dan Minamino akan bergerak di ruang antarlini pertahanan lawan guna melakukan kombinasi atau menusuk ke jantung pertahanan.
Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan berebut bola dengan pemain Timnas Jepang Takefusa Kubo pada pertandingan Grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1/2024). Foto: Molly Darlington/REUTERS
Lawan Australia, kedua pemain itu cukup banyak menyentuh bola di kotak penalti lawan dengan total 11. Tiga tembakan juga dilepaskan keduanya dalam laga tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang mesti diwaspadai lagi adalah kemampuan Mitoma dan Doan yang lebih melebar. Dari situ, dua sayap Jepang ini punya kemampuan apik untuk merangsek masuk kotak penalti.
Mitoma bikin dua dribel sukses saat lawan Australia. Sementara, Doan bikin satu dribel sukses sepanjang laga.
Jepang juga punya variasi lain yakni pola 3-3-4 saat menguasai bola. Kubo akan berada di penyerangan sayap bersama Mitoma. Mereka mengapit Minamino dan satu penyerang lainnya di depan.
Nah, Mitoma dan Kubo di tepi juga akan mendapat cover dari Tanaka dan Doan yang akan bergerak melebar. Cover ini yang membuat Jepang bisa melakukan kombinasi di sisi tepi pertahanan lawan.
Tugas berat menanti para pemain belakang Indonesia. Dalam formasi 3-4-3 yang diterapkan Shin, dua penyerang sayap juga harus rajin membangun pertahanan guna cover area tepi.
ADVERTISEMENT