Mihajlovic Diciptakan Bukan untuk Ditaklukkan, Begitu pula Bologna

8 Februari 2020 12:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Serie A antara AS Roma dan Bologna.  Foto: Twitter/@officialasroma
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Serie A antara AS Roma dan Bologna. Foto: Twitter/@officialasroma
ADVERTISEMENT
"Akan tetapi, manusia diciptakan bukan untuk ditaklukkan," kata-kata yang ditulis oleh Ernest Hemingway dalam noveletnya, The Old Man and the Sea, itu adalah retrospeksi padat tentang melawan kemustahilan, termasuk bagi pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic.
ADVERTISEMENT
Bologna menutup pekan ke-23 Serie A 2019/20 dengan semringah. Itu adalah respons paling wajar untuk kemenangan 3-2 mereka atas AS Roma di Olimpico, Sabtu (8/2/2020).
Mihajlovic tadinya diprediksi bakal absen di laga itu karena masih menjalani dan pengobatan di Rumah Sakit Sant’Orsola-Malpighi, Bologna, untuk melawan leukemia yang diidapnya.
Namun, Mihajlovic adalah sebenar-benarnya kejutan. Leukemia belum cukup hebat untuk menaklukkannya, untuk mematikan perjalanannya di jagat sepak bola.
Pada pagi hari di hari pertandingan melawan Bologna tersebut, Mihajlovic sudah boleh meninggalkan rumah sakit. Alih-alih diam di rumah, Mihajlovic langsung berangkat ke Roma dan duduk di bench Bologna demi mendampingi anak-anak asuhnya.
Kehadiran Mihajlovic memberi efek tak main-main. Kegigihan sang pelatih menginjeksikan kekuatan baru bagi Bologna yang baku hantam melawan Roma.
Pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic. Foto: Marco Bertorello / AFP
"Mihajlovic memberikan selamat kepada skuat usai laga. Ia meminta kami untuk datang ke Olimpico dan bertanding dengan prinsip," jelas asisten pelatih Roma, Emilio De Leo, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak bermain dengan mengandalkan track back melulu, tidak bertahan dengan dalam terus-menerus, tidak bermain pasif dan setengah-setengah. Ini adalah contoh bahwa ia terus menginspirasi kami bahkan dalam beberapa bulan terakhir," jelas De Leo.
Bologna memang bermain menyerang meski tak seagresif Roma. Di sepanjang laga Bologna membuat 12 percobaan dengan empat di antaranya mengarah ke gawang.
Tiga gol dari empat tembakan tepat sasaran, Bologna membuktikan bahwa efektivitas jauh lebih penting daripada agresivitas. Sebagai perbandingan, Roma menciptakan 20 percobaan dengan delapan di antaranya mengarah ke gawang.
Sinisa Mihajlovic saat mendampingi Bologna di laga melawan AS Roma. Foto: Filippo MONTEFORTE / AFP
"Saya pikir, kami bisa membuat perbedaan di laga ini karena kami memutuskan untuk bermain terbuka dan menyerang. Ini adalah perubahan kultur permainan yang coba kami terapkan di laga ini," kata De Leo.
ADVERTISEMENT
"Keyakinan bahwa kami dapat bermain menyerang dengan kualitas bahkan di laga melawan Roma di Olimpico benar-benar terbayar," jelas De Leo,
Kemenangan ini menjadi spesial bukan karena menjadi ketiga kalinya secara beruntun bagi Bologna di Serie A 2019/20. Torehan tiga poin ini menjadi kemenangan ke-100 Mihajlovic sebagai pelatih di kompetisi Serie A.
Para pemain Bologna merayakan gol di laga melawan AS Roma. Foto: Filippo MONTEFORTE / AFP
Bagi penyerang Bologna, Rodrigo Palacio, kemenangan yang direngkuh Bologna adalah bukti kepercayaan tim kepada Mihajlovic dan sepak bolanya.
"Kami memiliki kepercayaan besar kepada pelatih dan gaya permainannya. Kami bekerja keras setiap pekan dan berusaha untuk tetap menjaga momentum," jelas Palacio, dilansir Football Italia.
"Kehadiran Mihajlovic di bench menyulut semangat kami lebih daripada biasanya. Kami selalu bisa merasakan perbedaan saat ia hadir di ruang ganti atau bench," pungkas Palacio.
ADVERTISEMENT