Mourinho Ungkap Alasan Hengkang dari Inter Milan ke Real Madrid

22 Mei 2020 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho mengangkat trofi setelah memenangkan pertandingan final Liga Champions UEFA. Foto: AFP/CHRISTOPHE SIMON
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho mengangkat trofi setelah memenangkan pertandingan final Liga Champions UEFA. Foto: AFP/CHRISTOPHE SIMON
ADVERTISEMENT
22 Mei sepuluh tahun silam adalah salah satu hari spesial Jose Mourinho. Bersama Inter Milan, The Special One berhasil menggondol trofi Liga Champions edisi 2009/10. Titel yang kemudian mengukuhkan Nerazzurri sebagai tim Italia pertama yang meraih treble.
ADVERTISEMENT
Kala itu Inter menyegel 'Si Kuping Besar' usai mengalahkan Bayern Muenchen pada babak final dua gol tanpa balas di Santiago Bernabeu. Menariknya, seminggu kemudian Mourinho justru bergabung dengan sang empunya stadion final tahun itu, Real Madrid.
Usut punya usut, keputusan Mourinho itu ternyata dipicu dari publik Bernabeu yang mengelu-elukan namanya pada laga tersebut. Hal itu dikatakan Mourinho dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport.
"Jika para penggemar tak menyanyikan nama saya pada laga final di Bernabeu, mungkin saya tidak akan meninggalkan Inter," kata Mourinho.
Jose Mourinho (kiri) saat menjuarai Liga Champions bersama Inter Milan. Foto: CHRISTOPHE SIMON / AFP
Well, ketertarikan Madrid ke Mourinho memang sudah berjalan lama. El Real malah sudah mengincarnya saat arsitek asal Portugal itu masih membesut Chelsea.
ADVERTISEMENT
Tak cukup sampai di situ, Madrid juga berusaha membujuk Inter untuk melepasnya di musim 2008/09. Meski akhirnya niat tersebut kandas lantaran tak disetujui oleh Presiden Inter kala itu, Massimo Moratti.
"Dia (Madrid) datang ke saya setahun sebelumnya dan mengajukan tawaran kepada Presiden Massimo Moratti. Namun, dia meyakinkan saya untuk tetap tinggal. Saya bahkan sudah menolak Real Madrid ketika saya masih di Chelsea," lanjut Mourinho.
Mourinho pun luluh juga. Apalagi setelah dia sukses mempersembahkan gelar Liga Champions buat Inter. Terlebih, Moratti juga telah merestuinya untuk meninggalkan Giuseppe Meazza.
"Anda tidak bisa tiga kali menolak Real Madrid. Saya membuat keputusan itu [pindah ke Madrid] setelah leg kedua semifinal dengan Barcelona karena saya tahu kami akan memenangi Liga Champions."
ADVERTISEMENT
"Moratti berkata kepadaku 'setelah ini, kamu punya hak untuk pergi'," imbuh Mourinho.
Mourinho kemudian resmi menjadi pelatih Madrid pada 28 Mei, menggantikan Manuel Pellegrini. Di sana, Mourinho dikelilingi para pemain yang mewah. Sebut saja Cristiano Ronaldo, Kaka, Xabi Alonso, Angel Di Maria, Mesut Oezil, Iker Casillas Karim Benzema, serta Sergio Ramos.
Pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo bersama Jose Mourinho merayakan Juara Liga Spanyol pada 13 Mei 2012 di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol. Foto: AFP/JAIME REIN
Sayang, konstelasi pemain bintang itu tak cukup untuk membawa Madrid meraih gelar Liga Champions. Mentok cuma titel juara La Liga yang mampu diberikan Mourinho. Itu ditambah dengan dua titel domestik: Copa del Rey dan Piala Super Spanyol.
Sampai akhirnya Madrid dan Mourinho sepakat berpisah di akhir musim 2012/13, seiring dengan kekalahan dari Atletico Madrid di final Copa del Rey.
Jose Mourinho di pinggir lapangan saat melatih Real Madrid. Foto: CURTO DE LA TORRE / AFP
Wajar, sih, kalau kemudian Mourinho sedikit menyesali keputusannya pergi ke Madrid. Dia bahkan menegaskan bahwa dirinya lebih bahagia di Inter ketimbang bersama Los Blancos.
ADVERTISEMENT
"Benar bahwa saya telah melakukan apa yang saya inginkan. Namun, sebenarnya saya lebih bahagia di Milan daripada di Madrid," pungkas Mourinho.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.