Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
MU Bakal Tetapkan Batas Gaji Pemain Guna Kondusifkan Kondisi Ruang Ganti
8 Januari 2023 20:12 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diwartakan Daily Mail, MU kabarnya akan memperkenalkan aturan baru untuk memastikan tak ada satu pemain di ruang ganti Old Trafford yang menerima gaji lebih tinggi dari rekannya yang lain. Pihak klub disebut bakal membatasi gaji para pemain hingga 200 ribu pounds atau Rp 3,7 miliar per pekan.
Aturan ini diterapkan agar tak ada 'kecemburuan' antar pemain di pihak internal. Selain itu, klub juga ingin ruang ganti semakin kondusif dengan adanya kebijakan ini.
Hadirnya aturan baru ini tentu akan berdampak ke beberapa pemain senior, salah satunya yakni David de Gea. Kiper asal Spanyol itu kini menjadi salah satu pemain dengan gaji tertinggi, yaitu 375 ribu pounds atau sekitar Rp 7 miliar per pekan. Besar kemungkinan penjaga gawang 32 tahun itu harus memangkas upahnya jika masih ingin bertahan di Old Trafford.
Menurut Daily Mail, salah satu alasan MU menerapkan kebijakan ini karena pada musim lalu mereka memberi upah yang tinggi kepada Cristiano Ronaldo. The Red Devils membayar bintang Portugal itu dengan gaji 480 ribu pounds atau sekitar Rp 8,2 miliar per pekan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, besarnya gaji tersebut justru tak sebanding dengan sikap Ronaldo. Bomber 37 tahun itu malah beberapa kali membuat ruang ganti MU memanas.
Lebih lanjut, kebijakan pemangkasan gaji itu bakal menghadapi tantangan besar dalam upaya klub meyakinkan striker andalan mereka, Marcus Rashford, untuk menandatangani perpanjangan kontrak. Mengingat, bomber asal Inggris itu kini mulai digoda oleh Paris Saint-Germain.
PSG dengan kemampuan finansialnya yang cukup kuat tentu bisa memuluskan upaya tersebut. Pasalnya, Les Parisien bisa dengan mudah memberi Rashford gaji yang lebih tinggi dari MU.
Sementara itu, pelatih MU, Erik ten Hag, juga sempat mengkritisi atmosfer ruang ganti tim di awal kedatangannya. Juru taktik asal Belanda itu menyebut ketidak kondusifkan locker room 'Setan Merah' disebabkan beberapa hal seperti kebijakan transfer, aturan penggajian, hingga menurutnya pihak klub banyak membeli pemain medioker.
ADVERTISEMENT
"Manchester United tidak benar-benar disegani pada musim lalu. Ketangguhan mentalnya sangat rendah. Saya melihatnya sebagai pihak luar, dan juga mengetahuinya di pekan-pekan pertama saya bekerja di klub. Saya melihat budaya klub, lalu kemudian bertanya 'Bagaimana MU dulu bisa menjadi hebat?'" ucap Ten Hag, dikutip dari Daily Mail.
"Klub telah membeli sejumlah pemain yang tak begitu bagus dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan pembelian medioker, dan di United pemain dengan kemampuan rata-rata saja tidak cukup. Jersi [MU] punya beban yang berat," sambungnya.
Kini, di bawah arahan Ten Hag 'Setan Merah' seolah kembali menemukan jati dirinya. Meski tak langsung melejit, namun perlahan performa MU makin membaik. The Red Devils saat ini bercokol di posisi 4 klasemen Liga Inggris dengan raihan 35 poin hasil dari 11 kemenangan dan 2 imbang.
ADVERTISEMENT