Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mulai Sekarang, Panggil Dia Sir Kenny Dalglish
10 Juni 2018 8:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Adagium 'apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai' sudah menampakkan banyak wujud. Salah satunya mewujud dalam diri seorang Kenny Dalglish , mantan pemain dan manajer Liverpool .
ADVERTISEMENT
Setelah bertahun-tahun diabaikan, Dalglish akhirnya dianugerahi gelar Sir oleh Ratu Inggris pada 2018 ini. Dalglish masuk dalam daftar orang-orang yang dianugerahi gelar oleh Ratu Elizabeth dalam acara Queen Birthday Honours 2018.
Selain Dalglish yang mendapat gelar Sir, ada beberapa figur penting lain di Inggris yang juga akan dianugerahi gelar oleh Sang Ratu dalam acara tersebut. Beberapa di antaranya adalah nama yang cukup tenar, seperti pesepak bola Jermain Defoe (OBE), aktris Keira Knightley (OBE), dan aktor Tom Hardy (CBE).
Yang menarik, gelar Sir untuk Dalglish itu tidak dia dapatkan karena prestasinya sebagai pesepak bola semata. Lebih dari itu, Dalglish dinilai layak mendapat gelar ksatria karena jasa-jasanya untuk masyarakat, terutama lewat lembaga amalnya.
ADVERTISEMENT
"Dia adalah manajer Liverpool ketika tragedi Hillsborough terjadi pada 1989 silam. Dengan ikhlas, dia membantu keluarga-keluarga korban tragedi tersebyut, menghadiri pemakamannya, berkunjung ke rumah sakit tempat korban dirawat, dan selalu menghadiri serta mendukung momen perayaan acara tersebut di Anfield. Atas jasanya itu, dia juga pernah mendapat gelar Freedom of the City of Liverpool," demikian bunyi kutipan pengumuman resmi Queen Birthday Honours 2018.
"Bersama istrinya, Marina Dalglish, dia juga membuka yayasan Marina Dalglish Appela, badan amal yang membantu para penderita kanker. Dia juga ikut membentuk Centre of Oncology di University Hospital, Aintree, pada 2007 silam, dengan dana sumbangan awal mencapai 1,5 juta poundsterling, dan bertambah sampai 10 juta poundsterling sampai sekarang," lanjut pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama mengabdikan diri untuk Liverpool, baik sebagai pemain maupun manajer, Dalglish sudah menyumbang banyak gelar untuk Liverpool. Sebagai pemain, dia sukses menyumbang 6 gelar Football League Division One (sebelum era Premier League) serta 4 gelar European Cup (sebelum era Liga Champions) untuk Liverpool.
Sedangkan sebagai manajer, Dalglish sukses mengantarkan Liverpool menjuarai Division One sebanyak tiga kali, yakni pada 1985/86, 1987/88, serta 1989/90. Dia menjadi manajer terakhir yang berhasil mengantarkan Liverpool merengkuh trofi Liga Inggris.
Menyoal gelar Sir yang diraih oleh Dalglish ini, David Prentice, kolumnis Liverpool Echo, mengungkapkan bahwa hal itu adalah sesuatu yang pantas Dalglish dapatkan. Hal itu semacam sebuah pengakuan atas apa yang sudah Dalglish lakukan di Merseyside. Tidak hanya soal sepak bola, tapi juga atas perjuangannya menguak kebenaran dalam tragedi Hillsborough .
ADVERTISEMENT
"Sebagai pemain maupun manajer, Dalglish sudah memberikan yang terbaik untuk Liverpool. Ketika bermain, dia menunjukkan permainan kelas dunia yang belum terlihat lagi sampai saat ini. Sebagai manajer, dia juga mencatatkan pencapaian historis dengan membawa Liverpool juara liga tiga kali," ujar Prentice.
"Namun, kegiatannya di luar lapangan juga adalah sesuatu yang tak boleh dilupakan. Ketika para korban dari tragedi Hillsborough dilanda trauma, dia adalah orang yang siap sedia untuk selalu memberikan bantuan. Hal inilah yang membuat namanya selalu dikenang sebagai pembawa senyum di Merseyside," tambahnya.
Apa yang Dalglish capai ini, pada dasarnya, adalah hasil yang dia tuai dari sesuatu yang sudah dia tanam sejak lama. Setidaknya, pengakuan itu sekarang tidak hanya datang dari Liverpool saja, tapi juga dari Inggris Raya.
ADVERTISEMENT