Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Nil Maizar Yakin Kluivert Akan Bikin Komunikasi di Timnas Indonesia Lebih Cair
11 Januari 2025 21:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pelatih Timnas Indonesia era 2012-2013, Nil Maizar , melihat hal positif dari penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru skuad 'Garuda' saat ini. Sebab baginya, di ruang ganti butuh sosok yang bisa berkomunikasi dengan lancar dengan para pemain.
ADVERTISEMENT
Nil Maizar tidak meragukan prestasi Shin Tae-yong selama 5 tahun menangani Timnas Indonesia. Namun, ia juga memahami alasan PSSI menunjuk pelatih asal Belanda demi mengimbangi komunikasi para pemain keturunan Belanda di skuad 'Garuda'.
"Komunikasi itu sangat penting di sepak bola. Kalau kita di dalam lapangan, di luar lapangan, tidak bisa berkomunikasi dengan dua arah dengan pemain, ya, susah. Mungkin maksudnya Pak Ketum PSSI [Erick Thohir] itu kan [masalah] berkomunikasi itu mungkin karena masalah bahasa saja karena Shin Tae-yong ini kan tidak bisa berbahasa Inggris dan dia hanya bisa berbahasa Korea dan dia punya translator," kata Nil secara eksklusif kepada kumparan.
"Kalau di dalam meeting, okelah, tapi dalam memberikan instruksi dan memberikan arahan dan petunjuk di lapangan ketika pertandingan, juga di dalam ruang ganti, kan kalau bisa kita langsung Bahasa Indonesia kan bagus. Dengan bahasa Inggris juga bagus," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Patrick Kluivert memahami Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris. Begitu juga dua asisten yang juga asal Belanda, yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Nil Maizar meyakini masalah komunikasi di Timnas Indonesia sekarang akan tuntas.
"Kan ada 4 bahasa di dalam tim nasional kemarin, ada Bahasa Belanda, ada Bahasa Inggris, ada Bahasa Korea, ada Bahasa Indonesia," ujar Nil.
"Jadi mungkin itu yang dibilang Ketum kemudian mencari pelatih yang komunikasi menjadi lebih baik, seberapa penting? Penting karena taktikal dan strategi itu bisa kita bicarakan, bisa didiskusikan, dan bisa kita instruksikan ketika bertanding di lapangan. Kalau dia bisa membikin kesalahan, kita bisa berteriak dan bisa instruksikan, kita panggil dia, kita diskusikan, atau kita tunjuk saja dia tahu apa yang kita inginkan."
ADVERTISEMENT
"Nah dengan hadirnya Patrick ini kan dia orang Belanda ini dan pemain diaspora kebanyakan keturunan Belanda. Nah mungkin pembicaraan dengan sesama [asal] negaranya kan bisa lebih cair dan juga kan Patrick bisa Bahasa Inggris," lanjutnya.
Nil Maizar juga mengenang bagaimana dulu dia berkomunikasi dengan pemain keturunan. Di era kepelatihannya, tepatnya di Piala AFF 2012, ada nama Irfan Bachdim, Raphael Maitimo, Tonnie Cusell, dan Jhonny Van Beukering yang keturunan Belanda.
"Dulu Irfan Bachdim bisa Bahasa Indonesia, Raphael Maitimo bisa Bahasa Indonesia tetapi tidak begitu lancar, yang masalah hanya Tonnie Cusell dan Van Beukering. Tapi ya saya sebagai head coach saya bisalah Bahasa Inggris tapi tidak begitu lancar, tapi bisalah memberikan suatu komunikasi dua arah ke dia sehingga dalam tactical strategi dia mengerti," jelas Nil.
ADVERTISEMENT
"Jadi penting kalau misalnya saya enggak bisa Bahasa Inggris akan bermasalah juga, tapi karena saya bisa berbahasa Inggris walaupun tidak lancar dan kebetulan juga Maitimo bisa Bahasa Indonesia, jadi kita bisa berdiskusi. Irfan Bachdim sama Tonnie Cusell ini bersahabat. Mereka ke-mana mana berdua, diskusi berdua, ngopi berdua, latihan berdua, sudah terjalin komunikasi. Jadi waktu itu tidak terlalu masalah," tandasnya.