Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pada Milan Skriniar, Harapan Inter Digantungkan
19 September 2017 17:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Telepon genggam Karol Csonto berdering. Csonto kaget karena nomor yang menghubunginya tak tersimpan di daftar kontaknya. Ia mengangkat telepon tersebut dan berbicara cukup lama dengan orang di telepon tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang menghubungi Csonto hari itu adalah Walter Sabatini. Keduanya membicarakan kemungkinan pindahnya klien yang ia miliki, Milan Skriniar, ke Inter Milan. Sabatini memberi tahu bahwa Inter telah meminta iizin kepada Sampdoria dan mereka setuju untuk melepas Skriniar.
Csonto tak langsung memberikan lampu hijau untuk Sabatini. “Milan akan tetap bertahan di Sampdoria musim depan. Banyak hal bisa terjadi di sepak bola dan saya yakin 100% dia bakal tetap bertahan di Sampdoria,” kata Csonto.
Pernyataan Csonto untuk melihat Skriniar bertahan di Sampdoria tidak terwujud. 7 Juli 2017, Skriniar resmi bergabung dengan Inter dengan kontrak selama lima tahun.
***
Milan Skriniar bukanlah pemain muda yang terkenal. Dibanding pesepak bola muda asal Slovakia lain, nama Skriniar tak masuk dalam daftar pemain yang disebut bakal bersinar di kesebelasan-kesebelasan papan atas Eropa.
ADVERTISEMENT
Skriniar mulai dikenal pada musim terakhirnya di MSK Zilina. Kejutan-kejutan yang ditampilkan oleh Skriniar muda membuatnya banyak dilihat oleh pencari bakat kesebelasan Eropa. Salah satunya adalah Sampdoria.
Keseriusan Sampdoria pada Skriniar sampai pada suatu babak di mana Fabio Papagni, koordinator pencari bakat, datang ke Zilina. Setelah beberapa kali Papagni melakukan negosiasi, Skriniar akhirnya datang ke Italia pada usia 20 tahun.
Namun demikian, selayaknya pemuda yang pindah ke negara lain, Skriniar sempat mengalami guncangan budaya. Bahasa Italia menyulitkan adaptasinya di Sampdoria. “Awal karier saya tidak berjalan mulus karena saya tidak dapat berbicara Bahasa Italia,” kata Skriniar.
Memasuki musim 2016/2017, Skriniar tumbuh menjadi pemain belakang yang tangguh di Sampdoria. Kelebihannya ketika mengalirkan bola dan melakukan duel-duel di lapangan semakin berkembang sehingga membuat Marco Giampaolo memilihnya sebagai pemain reguler.
ADVERTISEMENT
Di Sampdoria, Skriniar berkembang menjadi salah satu bek muda asing potensial. Dia tidak hanya sulit dilewati ketika berhadapan satu lawan satu, tetapi juga berbahaya ketika mengirim umpan jauh ke depan.
Diduetkan bersama Vasco Regini, Skriniar menjulang. Menurut catatan WhoScored, ketika bersama Sampdoria, Skriniar mencatatkan rasio bertahan total 1,4 tekel dan 1,1 intersep. Tidak hanya itu, Skriniar juga membukukan 2,2 umpan jauh dengan akurasi mencapai 92,45 %.
Pada akhir musim 2017/18 Skriniar memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang bermain dalam 35 partai di Serie A musim.
***
Apiknya penampilan Milan Skriniar membuat Luciano Spalletti menjadikannya pilihan utama. Kemampuan-kemampuan di atas berkembang seiring banyaknya menit bermain yang diberikan oleh Spalletti.
ADVERTISEMENT
Ketakutan partisan Inter akan replika debut Jeison Murillo yang buruk, perlahan tidak terulang. Skriniar, 22 tahun, memang masih muda, tetapi dia berhasil menjawab semua tantangan yang diberikan oleh Spalletti dengan penampilan apik.
Blunder yang diperlihatkan oleh Skriniar ketika menghadapi penyerang AS Roma, Edin Dzeko, pada pekan kedua Serie A musim ini memang mengecewakan. Namun, soliditas di lini belakang yang ditunjukkan oleh Skriniar ketika menghadapi SPAL dan Crotone membuatnya layak untuk diharapkan.
Alih-alih menjadi harapan Spalletti seorang, Skriniar bisa menjadi harapan Inter untuk saat ini hingga masa depan.