Palestina Prihatin RI Batal Gelar Piala Dunia U-20, Kecam Standar Ganda Israel

31 Maret 2023 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fans mengibarkan bendera Palestina selama pertandingan Swiss vs Israel pada Kualifikasi UEFA Euro 2024 di Stade de Geneve, Lancy, Swiss,  Selas (28/3/2023). Foto: Denis Balibouse/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Fans mengibarkan bendera Palestina selama pertandingan Swiss vs Israel pada Kualifikasi UEFA Euro 2024 di Stade de Geneve, Lancy, Swiss, Selas (28/3/2023). Foto: Denis Balibouse/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
FIFA telah resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Kabar ini juga menyita perhatian Palestina. Mereka menyatakan prihatin dan mengecam standar ganda FIFA kepada Israel.
ADVERTISEMENT
Dewan Tinggi Pemuda dan Olahraga Palestina menyatakan penyesalannya atas keputusan FIFA yang mencabut hak tuan rumah Piala Dunia U-20 dari Indonesia. Mereka juga mengetahui bahwa ada gelombang protes terhadap keikutsertaan Israel.
"Meskipun kami yakin olahraga dan politik perlu dipisahkan, sulit untuk menutup mata terhadap tuntutan nasional karena ini meniadakan demokrasi," kata Dewan Tinggi Pemuda dan Olahraga Palestina dalam pernyataan pers, Kamis (30/3) waktu setempat, dikutip dari media Palestina, WAFA.
Logo Piala Dunia U-20 2023. Foto: FIFA
"Orang-orang Palestina menderita kematian dan kehancuran di tangan pendudukan yang diberdayakan oleh pemerintah sayap kanan paling ekstremis, rasialis, dalam sejarah modern singkat Israel," tambah mereka.
Dewan Tinggi Pemuda dan Olahraga Palestina juga menganggap bahwa FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia telah menetapkan standar ganda. Mereka menyinggung soal Rusia disanksi karena berperang melawan Ukraina, tetapi tidak menghukum Israel yang berkonflik dengan Palestina.
ADVERTISEMENT
"Sementara, mengambil keputusan sepersekian detik untuk melarang Rusia dari kompetisi internasional atas invasi ke Ukraina, baik IOS dan FIFA telah menahan diri selama beberapa dekade untuk mengambil tindakan kecil terhadap Israel karena pendudukan ilegal Palestina, pelanggaran berkelanjutan HAM, rasialisme, segregasi, dan penghancuran sistematis infrastruktur Palestina," jelas mereka.
Timnas U-20 Israel. Foto: Instagram/@israel_football_association
"Sebaliknya, FIFA memutuskan untuk menghukum mereka yang mendukung para korban, daripada menghukum para pelaku."
"Indonesia tidak akan berada dalam situasi ini seandainya FIFA menegakkan peraturannya dalam kasus Israel seperti yang terjadi di Rusia. Kami menyesalkan bahwa hal ini berimbas pada hak Indonesia sebagai tuan rumah, tetapi meyakini setiap pendukung tujuan kami yang adil bahwa lebih banyak negara akan segera mengikuti jejak Indonesia. Apartheid perlu ditentang,” tutup mereka.
ADVERTISEMENT